Yenny Wahid: Disrupsi Teknologi Harus Berdampak Positif kepada Manusia
Merdeka.com - Masifnya perkembangan teknologi robotic yang mampu menggantikan tugas pekerjaan manusia, sejatinya belum sempurna. Akan jauh lebih baik bila robot bisa memiliki rasa empati, hal yang sampai saat ini masih hanya dimiliki manusia.
"Teknologi memang sangat powerfull. Namun seyogianya desrupsi teknologi yeng tengah berlangsung harus memiliki dampak positif kepada manusia," ujar Yenny Wahid, saat membuka hajatan Disrupto 2019 di Plaza Indonesia, Jakarta, Jumat (22/11).
Yenny menambahkan, ayahnya, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), pernah berpesan singkat, namun mendalam dan penuh makna. Kata Gus Dur, ada tiga substansi terkait hubungan antar-manusia. Intinya, wujudkan peradaban di mana manusia saling mencintai, saling mengerti, dan saling menghidupi. "Hal tersebut bermakna, secanggih dan sehebat apa pun peradaban, tetap tidak boleh meninggalkan aspek kemanusiaan," tutur Yenny.
-
Apa saja kemampuan hewan yang belum bisa ditiru robot? 'Seekor rusa kutub dapat bermigrasi sejauh ribuan kilometer melalui medan yang berat, kambing gunung dapat memanjat tebing, menemukan pijakan yang tampaknya tidak ada di sana, dan kecoak dapat kehilangan satu kaki dan tidak dapat melambat,' ujar Dr. Max Donelan. 'Kami belum memiliki robot yang mampu memiliki daya tahan, kelincahan, dan kekokohan seperti ini.' imbuhnya.
-
Bagaimana kecerdasan buatan membantu pekerjaan manusia? Dengan ini, peran dari manusia akan dapat dioptimalkan melalui teknologi.
-
Kenapa Robot humanoid dibuat? Salah satu perubahan signifikan adalah kemunculan humanoid, robot yang meniru ukuran, bentuk, dan kemampuan manusia.
-
Bagaimana Robot bisa membuat manusia merasa tidak nyaman? Beberapa teori ilmiah menyatakan bahwa manusia merasa tidak nyaman ketika menyadari fitur yang tidak sesuai, seperti mata yang realistis tetapi kulit yang tidak realistis.
-
Kenapa manusia merasa tidak nyaman dengan Robot? Alasan Diel menjelaskan bahwa manusia mungkin melihat ketidaksempurnaan dalam replika manusia sebagai tanda bahwa mereka mungkin sakit fisik atau sumber penyakit menular. Hal ini dapat memicu respons jijik manusia.
-
Siapa yang mengoperasikan robot? Siswa MAN 2 Lebak Banten mengoperasikan teknologi Smart Farmer pada acara Devotion Experience (Dev-X) yang digelar Kementerian Agama (Kemenag) di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Jumat (5/1/2024).
Pembukaan Disrupto 2019, yang ditandai dengan 'kehadiran' Gus Dur secara virtual, memang mengusung tema berbeda dibandingkan hajatan yang sama tahun lalu. Disrupto 2018 lebih menitikberatkan pada startup, investor dan blockchain. Sedangkan Disrupto 2019 lebih mengeksplorasi tantangan yang akan dihadapi umat manusia pada masa datang. Itu sebabnya, tema yang diambil adalah The Future of Humanity.
Perkembangan AI di Indonesia
Mengutip Daniel Surya, Co-Founder WIR Group sekaligus penggagas Disrupto, banyak topik utama yang akan dibahas selama tiga hari penyelenggaraan Disrupto. Di antaranya, menghadirkan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI).
"Kita berharap, Disrupto akan membuka pandangan masyarakat Indonesia terkait perkembangan AI yang telah banyak digunakan di dunia luar," ujarnya.
Disrupsi teknologi, lanjut Daniel, saat ini telah sampai ke teknologi pintar menuju ke humanoid robotic, augmented reality dan bionic. "Ini tentu tidak bisa dihindari. Karenanya, kami sengaja mengusung topik untuk Disrupto 2019, The Future of Humanity. Bagaimana teknologi membawa kepada Indonesia yang lebih baik," ujar Daniel.
Disrupto 2019 digelar di Plaza Indonesia Extension lantai 4, 5 dan 6 pada Jumat hingga Ahad, 22-24 November 2019. Pembicara yang akan dihadirkan untuk membahas AI adalah Cyberdyne. Perusahaan asal Jepang yang membuat robot untuk membantu kaum lansia dan difabel dalam mobilitas.
Selain itu ada Tilly Lockey, seorang difabel yang terbantu aktivitasnya berkat adanya inovasi teknologi. Waktu bayi, tangan Tilly kena penyakit yang mengharuskan diamputasi. Tapi sekarang dia menggunakan tangan robot dari Open Bionic, menjadikan Tilly seperti manusia super.
Nama-nama lain yang siap menyemarakkan Disrupto 2019 adalah Furhat Robotics (robot sosial yang bisa berkomunikasi dan menunjukkan emosi layaknya manusia), Liam Nikuro (influencer virtual) dan lain-lain. Ada pula pembicara global yang merupakan pakar di bidangnya dan akan memamerkan beberapa inovasi teknologi.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebuah robot berbasis AI bernama Sophia betul-betul bikin geger. Apa penyebabnya?
Baca SelengkapnyaPengaplikasian AI menjadi tantangan manusia dan dunia industri.
Baca SelengkapnyaJokowi mengakui semua negara merasa takut terhadap kemunculan AI.
Baca SelengkapnyaJokowi percaya bahwa teknologi tidak akan bisa mengalahkan manusia.
Baca SelengkapnyaTeknologi Artificial Intelligence (AI) semakin berkembang, ada dua pertanyaan besar. Membahayakan atau menguntungkan?
Baca SelengkapnyaIlmuwan mengaku sejauh ini belum ada robot yang mampu mengalahkan kecepatan lari hewan.
Baca SelengkapnyaJack Ryan, seorang pencari kerja, mengkritik wawancara dengan avatar AI yang dinilainya kurang manusiawi.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah robot AI humanoid yang dapat melakukan tugas-tugas manusia.
Baca SelengkapnyaDeretan robot AI ini memberikan tanggapan yang beragam tentang apakah mereka harus tunduk pada regulasi yang lebih ketat. Jawabannya sungguh mengejutkan!
Baca SelengkapnyaPaus Fransiskus mengingatkan bahwa kemajuan teknologi tidak boleh mengabaikan nilai-nilai kemanusiaan dan harus selalu digunakan untuk kepentingan semua orang.
Baca SelengkapnyaPekerja paruh waktu menilai bekerja dengan AI dapat mengurangi stres.
Baca SelengkapnyaTeknologi diklaim mantan engineer Google dapat memperlama hidup manusia.
Baca Selengkapnya