Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Yusril bela Dahlan Iskan: Tak ada kerugian, PT PWU malah diuntungkan

Yusril bela Dahlan Iskan: Tak ada kerugian, PT PWU malah diuntungkan Yusril Ihza Mahendra. ©2016 Merdeka.com/Ronauli Manondangi Margareth

Merdeka.com - Kejaksaan Tinggi Jawa Timur telah menetapkan Dahlan Iskan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pelepasan 33 aset PT Panca Wira Usaha (PWU), berupa tanah dan bangunan milik BUMD Provinsi Jawa Timur. Kuasa hukum Dahlan Iskan, Yusril Ihza Mahendra mengatakan, PT PWU tak mengalami kerugian akibat penjualan aset tersebut.

Justru, kata Yusril, PT PWU sangat diuntungkan. Hal ini diungkapkannya saat membeberkan kronologis kasus dan penjualan aset PT PWNU di Hotel Atlet Century, Senayan, Jakarta, Minggu (4/12).

"Dengan penjualan dua aset di Tulung Agung dan Kediri, maka tanah bolong-bolong di Surabaya dapat dibebaskan seluruhnya. Sehingga tanah itu punya nilai ekonomis sangat tinggi. Secara faktual sangat menguntungkan. Jadi enggak ada rugi apa-apa. Bisnis saja. Perusahaan sangat diuntungkan," kata Yusril.

Yusril menjelaskan, pada awal tahun 2000, Dahlan Iskan diminta Gubernur Jatim saat itu menjadi Direktur BUMD Panca Wira Usaha. Saat itu, Dahlan Iskan menyanggupinya asalkan status perusahaan jadi perseroan terbatas.

"Kemudian diubah jadi PT dan Pak Dahlan jadi dirut. Beliau sendiri mengatakan bersedia jadi direktur tanpa menerima gaji apapun, Pak Dahlan karena banyak perusahaan-perusahaan beliau, untuk PWU ini gratis tanpa digaji, karena niatnya untuk membenahi perusahaan daerah supaya maju," katanya.

Menurutnya, dalam penyidikan maupun surat dakwaan yang disampaikan Jaksa Penuntut Umum, Dahlan Iskan didakwa melakukan tindak pidana korupsi dalam penjualan dua aset PWU di Tulung Agung dan Kediri.

"Memang aset PT PWU banyak sekali, aset-aset nganggur berupa tanah, antara lain di Tulung Agung dan Kediri," katanya.

Yusril mengatakan, Dahlan Iskan saat itu membentuk tim untuk menilai aset-aset tersebut. Menurutnya, aset-aset dijual dengan maksud setelah terjual uangnya dibelikan aset lagi dalam bentuk tanah.

"Sebelumnya ada juga aset PWU di Karang Tilang Surabaya, tapi tidak bisa dimanfaatkan karena bolong-bolong, masih banyak milik orang lain belum dibebaskan," katanya.

"Dengan penjualan dua aset di Tulung Agung dan Kediri, maka tanah bolong-bolong di Surabaya dapat dibebaskan seluruhnya, sehingga tanah itu punya nilai ekonomis sangat tinggi. Secara faktual sangat menguntungkan. Jadi enggak ada rugi apa-apa. Bisnis saja. Perusahaan sangat diuntungkan," katanya.

(mdk/dan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ruang Sidang Langsung Riuh Tepuk Tangan Saat JK Beri Pembelaan Untuk Terdakwa Korupsi Karen Agustiawan
Ruang Sidang Langsung Riuh Tepuk Tangan Saat JK Beri Pembelaan Untuk Terdakwa Korupsi Karen Agustiawan

JK menegaskan dalam dunia bisnis ada dua hal yang digaris bawahi, yakni untung dan rugi.

Baca Selengkapnya
Jadi Panelis Diskusi di SBM ITB, Dirut PLN Paparkan Kunci Sukses Proyek Kelistrikan di Indonesia
Jadi Panelis Diskusi di SBM ITB, Dirut PLN Paparkan Kunci Sukses Proyek Kelistrikan di Indonesia

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjadi panelis diskusi yang diselenggarakan Sekolah Bisnis dan Manajemen ITB (SBM ITB), Kamis (10/8).

Baca Selengkapnya
Pengangkatan Komisaris Sarat Muatan Politis, Kementerian BUMN Buka Suara
Pengangkatan Komisaris Sarat Muatan Politis, Kementerian BUMN Buka Suara

Arya bilang setiap proses korporasi yang dijalankan di BUMN selalu melibatkan DPR.

Baca Selengkapnya
Pertamina Gantikan Shell di Blok Masela, Ini Sederet Keuntungan Diraih Indonesia
Pertamina Gantikan Shell di Blok Masela, Ini Sederet Keuntungan Diraih Indonesia

Masuknya Pertamina menjadi bukti negara hadir untuk menjamin ketahanan energi nasional.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Keras! JK Skakmat Kasus Korupsi Bos Pertamina
VIDEO: Keras! JK Skakmat Kasus Korupsi Bos Pertamina "Kebijakan Pimpinan Keliru Bukan Kriminal!"

Wakil Presiden Ke-10 dan 12 Jusuf Kalla hadir untuk menjadi saksi meringankan dalam perkara korupsi LNG atau gas alam cair tahun 2011-2021

Baca Selengkapnya
FOTO: Momen JK Jadi Saksi Meringankan di Sidang Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan
FOTO: Momen JK Jadi Saksi Meringankan di Sidang Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan

Dalam kesaksiannya, JK mengaku tidak terlalu mengetahui penyebab Karen menjadi terdakwa kasus korupsi. Menurutnya, Karen hanya menjalankan tugas.

Baca Selengkapnya
Perusahaan China, Wanxinda Suntik Investasi Rp23,17 Triliun ke Grand Batang City, Untuk Apa?
Perusahaan China, Wanxinda Suntik Investasi Rp23,17 Triliun ke Grand Batang City, Untuk Apa?

Dalam kerja sama ini, Wanxinda tidak lagi membangun pabrik sendiri di negara tujuan investasi.

Baca Selengkapnya
Waskita Terancam Dihapus dari Daftar Emiten BEI, Kementerian BUMN: Masih Punya Modal Aset
Waskita Terancam Dihapus dari Daftar Emiten BEI, Kementerian BUMN: Masih Punya Modal Aset

WSKT tidak akan sampai menjadi pasien PT Perusahaan Pengelolaan Aset (PPA) lantaran masih punya aset bernilai bagus, termasuk jalan tol.

Baca Selengkapnya
Usai Diskusi dengan Anies, Pramono Anung Siap Lepas Saham Bir PT Delta Djakarta Tbk jika jadi Gubernur
Usai Diskusi dengan Anies, Pramono Anung Siap Lepas Saham Bir PT Delta Djakarta Tbk jika jadi Gubernur

Calon Gubernur Jakarta, Pramono Anung kembali bertemu dengan Anies hari ini, Rabu (20/11)

Baca Selengkapnya
BUMN Djakarta Lloyd Lepas dari Jerat Pailit, 95 Persen Kreditur Sepakat Proposal Perdamaian
BUMN Djakarta Lloyd Lepas dari Jerat Pailit, 95 Persen Kreditur Sepakat Proposal Perdamaian

PN Jakarta Pusat telah memutus perkara permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) Djakarta Lloyd.

Baca Selengkapnya
BUMN PT Djakarta Lloyd Janji Bakal Cicil Utang, Jumlahnya Mencapai Rp750 Miliar
BUMN PT Djakarta Lloyd Janji Bakal Cicil Utang, Jumlahnya Mencapai Rp750 Miliar

Jakarta Lloyd punya utang sekitar Rp750 miliar. Jumlahnya pun beragam, ada yang ratusan juta hingga di atas Rp50 miliar.

Baca Selengkapnya
Di Depan PM Malaysia, Jokowi Pamer Keberhasilan BUMN era Erick Thohir
Di Depan PM Malaysia, Jokowi Pamer Keberhasilan BUMN era Erick Thohir

PM Malaysia, Anwar Ibrahim menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN.

Baca Selengkapnya