8 Daerah Gelar Pilkada 2020 Rawan Pelanggaran, Bawaslu Jabar Tambah Personel
Merdeka.com - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jawa Barat menilai delapan daerah yang melaksanakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 rawan pelanggaran. Untuk itu, mereka berencana menambah personel pengawas yang bertugas untuk mengawal setiap tahapan.
Daerah yang akan melaksanakan Pilkada di Jawa Barat adalah Kabupaten Bandung, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Karawang, Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Tasikmalaya, dan Kota Depok.
Ketua Bawaslu Jabar, Abdullah menilai delapan daerah tersebut memiliki wilayah yang luas. Setiap potensi pelanggaran tidak bisa digeneralisasi karena karakteristiknya berbeda.
-
Apa yang menjadi fokus pengawasan Bawaslu dalam Pilkada 2024? Lolly mengatakan bahwa pengawasan media sosial menjadi salah satu hal yang didalami oleh Bawaslu agar mitigasi dapat dilakukan saat mengawasi pelaksanaan Pilkada 2024.
-
Kenapa Bawaslu Jateng menangani pelanggaran Pemilu? “Data penanganan dugaan pelanggaran Pemilu 2024 di Jateng per 15 Juni 2023 menunjukkan bahwa 16 dugaan pelanggaran yang terbukti itu terdiri dari dua pelanggaran jenis administrasi, 10 pelanggaran jenis kode etik penyelenggara pemilu, serta empat pelanggaran hukum lainnya,“
-
Siapa yang bertugas mengawasi Pilkada? Pengawasan terhadap pelaksanaan Pilkada dilakukan oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Sanksi hukum bagi pelanggaran Pilkada juga diatur dalam undang-undang ini.
-
Siapa yang mengawasi Pilkada? Diawasi oleh Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) Provinsi dan Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) Kabupaten/Kota.
-
Bagaimana Bawaslu menangani pelanggaran Pemilu? “Jika ada informasi pelanggaran, Bawaslu di Jawa Tengah akan mengutamakan pencegahan. Jika pencegahan sudah dilakukan tapi tetap terjadi pelanggaran, maka pengawas pemilu akan memproses penanganan pelanggaran,“
"Semua daerah berpotensi rawan (pelanggaran). Tiap Pilkada ada kasuistik yang muncul, hanya saja berapa kasus yang muncul. Seperti Cianjur punya track record sebelumnya," kata dia saat ditemui usai acara launching pengawasan Pilkada di Trans Studio Mall, Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung, Rabu (20/11/2019).
Untuk itu, pihaknya mengaku sudah menyiapkan pengawas di tiap tingkatan kabupaten kota sekaligus melakukan rekrutmen petugas adhoc tingkat kecamatan. Meski belum dikalkulasi, namun jumlah personel ia prediksi akan bertambah.
"Belajar pemilu kemarin saja (petugas Bawaslu) ada 138 ribu hampir 140 ribu orang. Untuk di delapan daerah bisa lebih dari 10 ribu petugas," ucap dia.
Disinggung mengenai banyaknya petugas pemilu yang meninggal dunia, Ia menilai hal tersebut menjadi bahan analisis dari mulai proses pengawasan, distribusi logistik hingga rekapitulasi. Terlebih, beban kerja petugas saat Pilpres sangat besar dengan lima kertas suara.
Tapi kami antisipasi kemarin pembangunan beban kerja. Fungsi pengawasan kami intensifkan titik beban di mana, apakah menunggu saat distribusi logistik atau teknis penghitungan," kata dia.
3 Daerah Paling Rawan
Koordinator Divisi Humas dan Hubungan Antarlembaga pada Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) Jawa Barat Lolly Suhenty menambahkan, dari delapan daerah ada tiga yang dianggap paling rawan. Yakni, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Cianjur dan Kabupaten Pangandaran.
Penilian tersebut dilihat dari pengalaman Pilkada 2015, pelanggaran yang terjadi di tiga daerah tersebut di dominasi oleh pelanggaran netralitas Aparatur Sipil Negeri (ASN), politik uang serta politisasi SARA termasuk penyebaran berita bohong.
"Pilkada 2015 akan menjadi acuan kami dalam memperketat pengawasan pemilu serta penyusunan strategi, terlebih lagi untuk daerah yang terdapat petahana sebagai bakal calon kepala daerah, pelanggaran curi start kampanye dan netralitas ASN besar kemungkinan terjadi," ucap dia.
Dengan berbagai potensi pelanggaran pemilu ini, pihaknya sudah meluncurkan program Saluran Aduan Masyarakat (Salam) yang nantinya bisa dimanfaatkan masyarakat untuk bisa berperan aktif memberikan informasi tentang indikasi pelanggaran.
"Kita juga menyoroti mengenai penyalahgunaan wewenang penggunaan anggaran daerah untuk pemenangan pada saat kontestasi. Makanya sangat penting ada integritas seluruh komponen penyelenggara dan peserta pemilu. Jangan ada politik transaksional dalam hal dukungan," pungkasnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berdasarkan jadwal yang ditetapkan KPU, masa tenang Pilkada dimulai pada 24 sampai 26 November 2024.
Baca SelengkapnyaKerawanan tinggi potensial terjadi pada tahapan kampanye dan proses pemungutan suara.
Baca SelengkapnyaIndeks kerawanan Pilkada 2024t akan segera disosialisasikan oleh Bawaslu dalam waktu dekat.
Baca SelengkapnyaBawaslu memetakan sejumlah tempat pemungutan suara (TPS) guna mengantisipasi gangguan/hambatan di TPS pada hari pemungutan suara.
Baca SelengkapnyaIni terjadi karena pemilih dan peserta atau calon kepala daerah memiliki kedekatan yang lebih, bahkan diwarnai unsur kekeluargaan dalam kompetisi.
Baca SelengkapnyaListyo meminta jajarannya mengoptimalkan preventif strike agar pelaku teror bisa ditangkap sebelum melancarkan aksinya.
Baca SelengkapnyaJawa Tengah menjadi salah satu titik rawan Pilkada 2024, KPU beberkan sejumlah faktornya.
Baca SelengkapnyaBawaslu mengatakan politik uang dan netralitas ASN menjadi kerawanan Pilkada 2024
Baca SelengkapnyaSejak tahapan kampanye Pemilu 2024 dimulai pada 28 November 2023, Bawaslu Jawa Barat mencatat 10 jenis dugaan pelanggaran di 22 kota dan kabupaten.
Baca SelengkapnyaPotensi kerawanan Pilkada 2024 tinggi dikarenakan persaingan yang sangat tinggi antarcalon kepala daerah.
Baca SelengkapnyaUntuk ancaman bencana longsor, disebutnya mengancam 22 kecamatan.
Baca SelengkapnyaPolda Sulsel mengaku mengerahkan 12.267 personel untuk pengamanan TPS di Sulsel.
Baca Selengkapnya