Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Agun Gunandjar Khawatir Mekanisme Dukungan 30 Persen Memecah Golkar

Agun Gunandjar Khawatir Mekanisme Dukungan 30 Persen Memecah Golkar Agun Gunandjar. ©2019 Merdeka.com/Angga Yudha Pratomo

Merdeka.com - Politisi Senior Partai Golkar Agun Gunandjar Sudarsa pertanyakan mekanisme menjadi Ketua Umum Partai Golkar yang wajib mendapatkan dukungan 30 persen dari partai. Menurutnya, mekanisme yang baru terjadi di era kepemimpinan Airlangga Hartarto itu bersifat otoriter dan khawatir bisa menimbulkan perpecahan.

"Dukungan 30 persen yang diserahkan di panitia Munas, saya wajib pertanyakan. Harusnya dukungan itu dilakukan tidak di luar gedung, tapi di forum Munas. Dengan cara apa? Dokumen itu masih kosong. Ada nama A, B, C, D, tinggal dia melingkari. Yang angkanya capai 30 persen itu yang resmi masuk dalam tahapan berikutnya," katanya di Kantor PARA Syndicate, Jakata Selatan, Jum'at (29/11).

Apabila cara-cara seperti itu dilakukan, maka Partai Golkar rawan dan kemungkinan akan pecah kembali bila Airlangga tetap menjadi Ketua Umum dengan menggunakan cara-cara tidak demokratis serta membawa intervensi pejabat.

Menurutnya, apabila praktik-praktik yang dilakukan dengan cara yang demokratis, siapa pun akan bisa menerima hasilnya tersebut. Dan mestinya, dukungan itu harus diberikan sebelum Munas Golkar yang dimulai pada 3 Desember 2019 mendatang.

"Kalau mekanismenya tidak demokratis, jangan salahkan, akan banyak kader Partai Golkar pada yang akhirnya eksodus. Saya yakin akan terjadi besar-besaran. Kalau dipaksakan dengan cara seperti itu," ujarnya.

Agun menegaskan, mekanisme 30 persen di awal membuat para pemilik suara tidak terbuka dan takut memberikan dukungannya kepada calon di luar Airlangga secara terbuka. Karena itu, Agun meminta kebijakan itu dihapus dan memberikan hak kepada pemilik suara untuk memilih dan dipilih secara adil.

"Hari ini sudah terjadi. Berapa orang yang sudah di Plt, berapa orang yang sudah dicopot, anda bisa cek. Banyak di berbagai daerah itu terjadi. Hal itu terjadi seperti ini menurut hemat saya harus dilawan. Termasuk misalkan proses pencalonan," tegasnya.

Selain itu, Agun berharap kepada menteri-menteri dari Golkar di Kabinet Joko Widodo-Ma'ruf Amin tidak melakukan intervensi Munas. Sebab, dia meyakini Presiden Jokowi melepaskan pemilihan ketua umum Golkar secara jujur dan adil.

"Kalau para menteri yang terlibat, terkait hal itu turun gunung ke bawah, justru harusnya mencegah kecurangan. Hei, parpol jangan sekali-sekali mau menang (dengan cara tak demokratis, red). Menang harus dengan cara-cara demokratis seperti membuat mekanisme pemilihan yang selurus mungkin," tutupnya.

Sebelumnya, Loyalis bakal Calon Ketua Umum (Caketum) Partai Golkar, Bambang Soesatyo (Bamsoet), Syamsul Rizal mengungkap bahwa ada tiga menteri kabinet Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin yang mencampuri urusan internal partainya. Syamsul Rizal menyebutkan, tiga menteri tersebut menelepon dan meminta sejumlah Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar untuk memilih Airlangga Hartarto di musyawarah nasional (Munas) 3-6 Desember mendatang.

Agun Gunandjar Mau Buat Golkar Modern

Agun Gunandjar Sudarsa, memutuskan maju sebagai calon ketua umum Partai Golkar. Salah satunya alasannya, ingin menjadikan Golkar sebagai partai tertua di Indonesia tetap modern.

"Saya bertanya apakah Golkar sudah jadi partai modern? Saya bilang belum makanya saya maju jadi calon Ketua umum untuk menjadikan Partai Golkar partai modern, menjadi partai pemenang di 2024," kata Agun di Kantor PARA Syndicate, Jakata Selatan, Jum'at (29/11).

Agun ingin seluruh kader Golkar dapat introspeksi diri dari hasil raihan suara pada pemilu sebelumnya. Hal ini dikarenakan, pada Pemilu terakhir khususnya di bawah kepemimpinan Ketua Umum Airlangga Hartarto, suara Golkar semakin menurun.

"Coba dicek di kabupaten-kabupaten Golkar suaranya turun semua. Ada yang kursinya cuma 5, 6 padahal semuanya 45 (kursi). Urutan keenam, urutan ketujuh itu di Kabupaten. Kok masih bangga aja, merasa hebat," ungkapnya.

"Saya ngomong gini bukan soal membangun pesimisme tapi saya ingin membangun kesadaran supaya kita tetap optimis," sambungnya.

Di awal Desember, Agun memastikan segera menyerahkan formulir pendaftaran caketum Golkar.

"Insya Allah saya tanggal 2 Desember 2019 menyerahkan formulir," sebutnya.

(mdk/fik)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi soal Isu Munaslub Golkar: Itu Urusan Internal, Tak Ada Hubungan dengan Kita
Jokowi soal Isu Munaslub Golkar: Itu Urusan Internal, Tak Ada Hubungan dengan Kita

Jokowi membantah ikut cawe-cawe soal isu Munaslub Golkar.

Baca Selengkapnya
Jokowi dan Gibran Dianggap Tidak Mungkin Acak-Acak Partai Golkar
Jokowi dan Gibran Dianggap Tidak Mungkin Acak-Acak Partai Golkar

Ketua Umum MKRG, Adies Kadir menilai Jokowi dan Gibran tidak mungkin mengacak-acak Golkar

Baca Selengkapnya
Agung Laksono: Tidak ada Munaslub, Kalau Ingin Jadi Ketum Golkar Ada Waktunya
Agung Laksono: Tidak ada Munaslub, Kalau Ingin Jadi Ketum Golkar Ada Waktunya

"Tidak ada Munaslub. Semua sudah final dan tegas, Munas digelar 2024," tegas Agung Laksono.

Baca Selengkapnya
Jusuf Kalla Tolak Munaslub Golkar Melengserkan Airlangga: Partai Diganggu Lagi, Makin Kacau Negeri Ini
Jusuf Kalla Tolak Munaslub Golkar Melengserkan Airlangga: Partai Diganggu Lagi, Makin Kacau Negeri Ini

JK mengatakan, apabila Golkar pecah, tidak akan bisa menang pada Pemilu 2024 mendatang.

Baca Selengkapnya
JK: Golkar Sangat Tergantung Penguasa Cari Koalisi, Bahaya Kalau Begini Terus
JK: Golkar Sangat Tergantung Penguasa Cari Koalisi, Bahaya Kalau Begini Terus

JK sebut Golkar telat dalam menentukan arah koalisi pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Baca Selengkapnya
Keras!, Ada Ancaman Pemecatan Bagi Kader Golkar Suarakan Munaslub
Keras!, Ada Ancaman Pemecatan Bagi Kader Golkar Suarakan Munaslub

Waketum Golkar curiga ada penumpang gelap dengan kemunculan gagasan Munaslub melalui orang yang mengaku anggota Dewan Pakar Golkar.

Baca Selengkapnya
Reaksi Airlangga Hartarto Dengar Isu Jokowi dan Gibran Kandidat Ketum Golkar
Reaksi Airlangga Hartarto Dengar Isu Jokowi dan Gibran Kandidat Ketum Golkar

Airlangga menanggapi muncul nama Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, Agus Gumiwang, hingga Bahlil Lahadalia jadi calon Ketum Golkar.

Baca Selengkapnya
Parpol Diminta Realistis soal Hak Angket Pemilu, Airlangga: Memaksakan Itu Kurang Tepat
Parpol Diminta Realistis soal Hak Angket Pemilu, Airlangga: Memaksakan Itu Kurang Tepat

Airlangga menyampaikan saat ini mayoritas partai politik pendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi masih berada di parlemen.

Baca Selengkapnya
Ditolak Golkar Daerah, Idrus Marham dinilai Tidak Punya Pengaruh
Ditolak Golkar Daerah, Idrus Marham dinilai Tidak Punya Pengaruh

Dalam konferensi pers, Idrus mendesak Airlangga segera melepas jabatannya sebagai ketua umum DPP Partai Golkar

Baca Selengkapnya
Didorong Ambil Alih Kursi Ketum Golkar, Luhut: Lihat Sajalah
Didorong Ambil Alih Kursi Ketum Golkar, Luhut: Lihat Sajalah

Kepemimpinan Airlangga diguncang melalui desakan Munaslub. Luhut didukung untuk maju di pemilihan Ketum.

Baca Selengkapnya
Dito Ariotedjo Nilai Jokowi Bakal Fokus Multi Partai daripada Jadi Ketum Golkar
Dito Ariotedjo Nilai Jokowi Bakal Fokus Multi Partai daripada Jadi Ketum Golkar

Dia mengungkapkan bahwa Jokowi sempat heran soal namanya ramai masuk Partai Golkar.

Baca Selengkapnya
Jusuf Kalla Dukung Anies, Airlangga Yakin Tak Pengaruhi Suara Golkar di Pemilu 2024
Jusuf Kalla Dukung Anies, Airlangga Yakin Tak Pengaruhi Suara Golkar di Pemilu 2024

Airlangga tak khawatir JK dukung Anies. Sebab, keponakan JK Erwin Aksa berada di barisan pendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya