Airlangga mengaku belum tahu masuk bursa Cawapres versi LSI Denny JA

Merdeka.com - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengakui belum mengetahui kabar bahwa masuk dalam bursa cawapres potensial yang bakal meramaikan Pilpres 2019 dalam Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA. Dia mengklaim baru selesai rapat bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla mengenai Usaha Kecil Menengah (UKM).
"Saya belum baca. Karena baru rapat," kata Airlangga di Kantor Wakil Presiden, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Jumat (2/2).
Diketahui sebelumnya, Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA membagi lima kelompok bursa cawapres potensial yang bakal meramaikan pilpres 2019. Kelompok itu berdasarkan latar belakang mereka.
Lima nama tokoh yang memiliki popularitas tertinggi dari masing-masing latar belakang adalah, Agus Harimurti Yudhoyono (militer), Muhaimin Iskandar (Islam), Airlangga Hartarto (partai politik), Anies Baswedan(kepala daerah), dan Susi Pudjiastuti (profesional).
"Biasanya faktor latar belakang jadi penting untuk dinilai siapa yang cocok menandingi capres, pertama cawapres latar belakang militer, islam, partai, provinsi terbesar, dan profesional," kata Peneliti LSI, Adjie Alfaraby di Graha Rajawali, Rawamangun Jakarta Timur, Jumat.
Survei dilakukan pada rentang waktu 7-14 Januari 2018. Responden 1.200 orang dipilih secara acak dan dilakukan wawancara tatap muka dengan kuesioner. Survei ini memiliki margin of error kurang lebih 2,9 persen.
Airlangga masuk dilatar belakang partai politik, LSI melihat ada dua nama yaitu Kepala BIN Budi Gunawan dan Ketum Golkar Airlangga Hartarto. Budi mendapatkan popularitas sebanyak 16 persen dan Airlangga sebesar 25 persen. Adjie mengatakan tidak ada cawapres dari partai Gerindra lantaran hanya nama Prabowo saja yang kuat.
"Budi gunawan cukup dekat dengan PDIP, Airlangga, personalnya cukup baik, tidak punya masalah apapun dan menjadi Ketum Golkar," kata dia. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya