Alasan PDIP Usulkan Pemisahan Pileg dan Pilpres

Merdeka.com - PDIP mengusulkan perubahan format Pileg dan Pilpres serta ambang batas parlemen untuk pemilu mendatang. Dalam rapat komisi di Kongres V, PDIP menyarankan pemisahan Pileg dan Pilpres. Ketua Komisi IV Arief Wibowo mengatakan salah satu keuntungan Pileg dan Pilpres dipisah yaitu menghemat anggaran.
"Penyelenggaraan Pemilu serentak ini berat. Mulai pembiayaan berat, pengorganisasian berat. Kemudian pengaturan terhadap bagaimana partai-partai mampu merumuskan strategi dan bagaimana strategi pemenangan, tidak berdampak. Konflik secara internal kepada partai, banyak. Bagi penyelenggara pun berat," kata Arief di Grand Bali Beach Hotel, Sanur, Jumat (9/8).
Usulan lain dari PDIP adalah alokasi kursi per dapil. Arief menyebut PDIP mengusulkan sebaran kursi untuk DPR RI sebanyak 3-8 kursi.
"Alokasi kursi per dapil itu kita atur ulang. Sudah kita putuskan dan kita sahkan dalam Pleno Kongres adalah alokasi kursi untuk DPR RI 3-8, untuk Provinsi, Kabupaten/Kota 3-10. Parliemantary Threshold berjenjang. Untuk DPR RI 5 persen sekurang-kurangnya. Provinsi 4 persen, dan Kabupaten/Kota 3 persen," jelasnya.
Soal presidential threshold, kata Arief, partainya berpandangan 20 persen sudah cukup. Dalam rapat komisi di Kongres PDIP, menyatakan tidak perlu dilakukan perubahan.
Reporter: Putu Merta Surya Putra
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya