Alasan PSI libatkan Mahfud MD hingga Mari Elka Pangestu uji caleg mereka

Merdeka.com - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) melibatkan sejumlah tokoh untuk menjadi juri independen bagi para bakal calon legislatif yang akan diusung di pemilu legislatif tahun 2019 mendatang. Mereka adalah mantan Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD, mantan Menteri Perdagangan (Mendag) Mari Elka Pangestu, hingga pegiat anti korupsi Zainal Arifin Mochtar.

Para juri tersebut diperlukan untuk mencari bibit politisi yang unggul. Dilibatkannya tokoh-tokoh tersebut karena PSI juga ingin menjaga transparansi dan independensi dalam memilih calon legislatif.

"Kami ada aspek transparansi, supaya ini objektif dari orang yang berkualitas, kompeten atau tidak, punya value atau tidak, potensial menjadi agent of change. Kita meminta pada tokoh-tokoh masyarakat yang sudah terkenal sebagai ahli dibidangnya untuk membantu kami mencari bibit unggul para politisi nanti," kata Sekjen PSI, Raja Juli Antoni di Kantor DPP PSI, Jalan KH Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Minggu (5/11).

Para juri tersebut tidak terdaftar sebagai kader PSI. Namun melalui proses lobi PSI berhasil untuk mengajak mereka untuk mau memilih bakal calon legislatif untuk tahun 2019.

"Mereka enggak tergabung di PSI tapi mereka kami lobi dan dekati untuk bisa bersama-sama kami memilih dan menyeleksi calon-calon itu," ucapnya.

Diketahui selain Mahfud, Mari, dan juga Zainal, datang juga sebagai juri yaitu Aktivis Pendidikan Henny Supolo, Hamdi Muluk Guru Besar Psikologi Universitas Indonesia, Pakar Politik Jayadi Hanan, Neg Dara Affiah mantan komisioner Komnas HAM dan terakhir Dosen Politik UI Sri Budi Eko Wardani.

Hari ini (4/11) PSI akan menyeleksi 50 orang bakal calon legislatif. Mereka berasal dari berbagai kalangan.

"Yang menarik dari proses ini adalah yang datang pada mendaftar itu orang tidak kita sangka-sangka misalnkan direktur sebuah bank swasta, ada orang hari ini jauh-jauh dari Abu Dhabi datang mendaftar saya lupa di batch mana. Kemarin ada HRD dari perusahaan maining besar," ujarnya.