Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Amir Syamsuddin: Ruhut Sitompul tidak kami anggap

Amir Syamsuddin: Ruhut Sitompul tidak kami anggap Konpers Amir Syamsuddin. ©2013 Merdeka.com/dwi narwoko

Merdeka.com - Ruhut Sitompul menyebut Ketua Fraksi Demokrat di DPR, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) bak seorang tukang parkir. Ruhut tak terima diminta mundur dari Demokrat karena mendukung Basuki T Purnama (Ahok) di Pilgub DKI 2017.

Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Amir Syamsuddin menegaskan, pernyataan Ruhut tersebut tak perlu ditanggapi. Sebab, dia menilai Ruhut Sitompul hanya sekedar mencari perhatian.

"Itu tidak kami anggap. Namanya juga seorang Ruhut, pernyataan itu upaya yang nyentrik yang mencoba nyari perhatian, jadi saya tidak menganggap itu serius," kata Amir saat dihubungi, Kamis (29/9).

Amir menegaskan, partainya tak perlu ambil pusing dengan sikap Ruhut yang terus-terusan membuat sikap yang berbeda dengan keputusan partainya. Dia menegaskan, partainya lebih memilih fokus memikirkan Pilkada Serentak tahun 2017.

Sementara, terkait nasib Ruhut di partai, mantan Menkum HAM ini menyerahkan sepenuhnya ke Komisi Pengawas untuk memberikan sanksi apa yang akan diberikan terhadap Ruhut Sitompul.

"Kami sedang punya kerja yang lebih berfokus memenangkan Pilkada ini. Jadi biarkanlah komisi pengawas yang menentukan itu," ujarnya.

Seperti diketahui, Ruhut keras kritik SBY dan para petinggi Demokrat. Dia menyayangkan bahwa karir cemerlang Agus harus terhenti di TNI. Menurut dia, ini akibat para pembisik SBY dan ambisi Demokrat ambil alih kekuasan di DKI.

"Agus itu anggota TNI cerdas, jenius, tapi sayang gara-gara ambisi partai dia maju di politik," ujar Ruhut kepada merdeka.com, Jumat (23/9).

"Tapi aku enggak kebayang kalau Agus kalah dibunuh karirnya oleh partai yang aku banggakan," sambung anggota Komisi III ini.

Sementara, Ketua Fraksi Demokrat di DPR Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) tegaskan, semua kader partai harusnya taat kepada keputusan partai mengusung Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni.

Menanggapi imbauan Ibas, Ruhut tak segan menyerang balik ketua-nya di DPR itu. Ruhut menyebut permintaan Ibas agar dirinya mundur dari keanggotaan partai Demokrat bak seorang tukang parkir.

"Aku hanya bilang, dimana negara ini apalagi partai politik mau maju kalau cara berfikir tokohnya seperti tukang parkir. Karena hanya pekerjaan tukang parkir lah yang mengatakan mundur-mundur, kiri-kiri kanan, setop, gopek bang. Iya (Ibas) kayak tukang parkir," kata Ruhut saat dihubungi.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP