Analisis Strategi Prabowo Dongkrak Suara Lewat Pernyataan Kontroversial
Merdeka.com - Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto kerap mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang memicu kontroversial. Sebut saja saat Prabowo menyebut Indonesia bakal bubar dan punah, atau saat dia mengaku mendapat laporan bahwa 1 alat di RSCM dipakai untuk 40 pasien cuci darah.
Pernyataannya yang dianggap kontroversi juga disampaikan saat pidato politiknya di JCC, Senin (14/1). Prabowo bertubi-tubi melontarkan kritik ke pemerintah. Pidatonya dianggap sebagai ilusi, sinisme dan bernada pesimisme.
Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya menganalisa sikap politik Prabowo belakangan ini. Dia mengaitkan dengan elektabilitas Prabowo yang stagnan dalam tiga bulan terakhir. Mulai Oktober, November dan Desember.
-
Bagaimana Prabowo berkampanye? Prabowo bakal menghadiri Waktunya Indonesia Maju di Sentul International Convention Center (SICC)
-
Bagaimana Prabowo menanggapi? 'Itu hak politik,' kata Prabowo usai menghadiri acara bertajuk 'Trimegah Political and Economic Outlook 2024' di Grand Ballroom, The Ritz-Carlton Pacific Place, Jakarta Selatan, Rabu (31/1).
-
Apa yang diklaim Prabowo selama kampanye? Calon Presiden nomor urut dua, Prabowo Subianto mengaku banyak mendapat nyinyiran dan ledekan bahwa hanya bisa menjual program-program Presiden Joko Widodo saat kampanye Pilpres 2024.
-
Apa isu yang diangkat Prabowo untuk menyerang Jokowi? Prabowo 'menyerang' Jokowi dengan isu penegakan hukum di era Jokowi pertama belum adil.
-
Kenapa berita tentang Prabowo di Pilpres 2024 disebar? 'Tingkat elektabilitas Prabowo Gibran kini begitu tinggi, pasangan ini diprediksi akan menang. Karena itu pembusukan politik mulai diembuskan untuk merusak kredibilitas Prabowo,' tegas Yusril.
-
Apa yang akan dilakukan Prabowo? 'Pak Prabowo yang akan bisa menjembatani kembali, merajut kembali hubungan Pak Jokowi dengan PDIP. Kita tahulah, dalam hati mereka masing-masing sebenarnya sih sangat mungkin ketemu. Kenapa? Ya Pak Jokowi juga kan besar di PDI-P dan PDI-P juga kan pernah ikut dibesarkan Pak Jokowi,' kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/3).
Lembaga Survei Charta Politika mencatat, elektabilitas Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno memang menanjak pasca ditetapkan sebagai capres dan cawapres oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Namun dalam tiga bulan terakhir terjadi stagnasi berkisar angka 34,1 persen. Elektabilitas Jokowi juga stagnan di 51 persen.
Agar elektabilitas Prabowo tidak stagnan maka harus menghadirkan 'momentum' untuk mencuri perhatian masyarakat. Sebab jika Prabowo mempertahankan ritme, ini justru menguntungkan Jokowi.
"Kata kunci Prabowo harus miliki momentum baru, karena ketika terjadi yang stagnan kejenuhan yang terjadi terkait paling lama yang diuntungkan pemimpin. Jadi buat yang enggak mimpin, sementara pasangan penantang harus letupan-letupan," kata Yunarto di Kantornya, Menteng, Rabu (16/1).
Berangkat dari situ, tidak heran jika akhir-akhir ini Prabowo kerap mengeluarkan pernyataan yang memancing pro kontra. Sebagai bagian dari strategi Prabowo mencuri perhatian.
"Disitulah sangat menarik mengenai bagaimana kontroversial Prabowo. Mungkin spekulasi memancing gunjingan, polemik pro dan kontra dialog. Stagnasi terjadi masa kampanye sehingga bisa saja itu skenario memang itu yang dilakukan orang yang tertinggal," tegasnya.
Yunarto menjelaskan terjadinya stagnan pada kedua paslon karena tingkat strong voter di kedua belah pihak sudah sangat besar. Sehingga, ruang gerak untuk perubahan pilihan terhadap capres-cawapres tidak terlalu besar.
Dari data Charta Politika, strong voters atau pemilih yang tak akan berubah pikiran di masing-masing kubu mencapai 80 persen.
"Pemilih-pemilih yang nanti kesalahan dilakukan calon tidak sampai mengubah pilihan, kecuali sampai skala ekstrem. Ini sudah terjadi pada pertarungan asal bukan Jokowi asal bukan Prabowo. Di situlah stagnasi sangat mungkin terjadi. Karena ini rematch dari dua kelompok yang itu-itu saja. Yang memang berantem terus-terusan," tutupnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurutnya, narasi-narasi tersebut dikeluarkan karena elektabilitas Prabowo yang sedang tinggi.
Baca SelengkapnyaDirektur Komunikasi Indonesia Indicator, Rustika Herlambang memaparkan analisis debat capres perdana digelar KPU pada Selasa lalu.
Baca SelengkapnyaSisi negatifnya, Prabowo banyak dikritik karena mudah terpancing
Baca SelengkapnyaGerindra menargetkan raihan suara Prabowo Subianto di Jawa Barat saat Pilpres 2024 bisa melebihi saat Pilpres 2019.
Baca SelengkapnyaPrabowo sempat melakukan gimik berbicara seperti profesor.
Baca SelengkapnyaDebat Capresdiwarnai aksi Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo kompak "menyerang" Prabowo.
Baca SelengkapnyaPrabowo menyingung kerap menjadi korban fitnah. Salah satunya tentang mengudeta pemerintahan sah.
Baca SelengkapnyaIsu pelanggaran HAM kembali dimunculkan dan dikaitkan dengan calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaPrabowo menekankan, pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto sering tak habis pikir dengan berbagai serangan hoaks yang menyasarnya dan Jokowi.
Baca SelengkapnyaCapres nomor urut , Prabowo Subianto kembali menyinggung pernyataannya yang menggunakan kata "goblok" beberapa waktu lalu. Dia mengaku bicara apa adanya.
Baca SelengkapnyaPrabowo juga dinilai cenderung membawa perdamaian dan persatuan.
Baca Selengkapnya