Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bamsoet jadi Ketua MPR Keberhasilan dari Kerja Keras Kader Partai Golkar

Bamsoet jadi Ketua MPR Keberhasilan dari Kerja Keras Kader Partai Golkar Bambang Soesatyo. ©2019 Merdeka.com

Merdeka.com - Bambang Soesatyo resmi menjabat Ketua MPR periode 2019-2024. Bamsoet, sapaan akrab Bambang Soesatyo terpilih sebagai Ketua MPR secara musyawarah dan mufakat.

Bamsoet yang akan memimpin MPR lima tahun ke depan akan didampingi sembilan tokoh yang mewakili fraksinya masing-masing, yakni Ahmad Basarah (F-PDI Perjuangan), Ahmad Muzani (F-Gerindra), Lestari Moerdijat (F-Partai Nasdem), Jazilul Fawaid (F-PKB), Sjarifuddin Hasan (F-Partai Demokrat), Hidayat Nur Wahid (F-PKS), Zulkifli Hasan (F-PAN), Arsul Sani (F-PPP), dan Fadel Muhammad (Kelompok DPD).

Dalam kalkulasi politik pascareformasi, untuk pertama kalinya Partai Golkar menjadi Ketua MPR. Setelah reformasi, kursi ketua MPR berturut-turut diduduki oleh Amien Rais (PAN/1999-2004), Hidayat Nur Wahid (PKS/2004-2009), Taufik Kiemas (PDIP/2009-2013) dan terakhir Zulkifli Hasan (PAN/2014-2019).

Ketua fraksi Golkar DPR, Zainudin Amali mengucapkan selamat kepada Bamsoet. Dia mengaku keberhasilan Bamsoet menduduki kursi Ketua MPR tak bisa dilepaskan dari kerja keras Fraksi Partai Golkar MPR. Fraksi Partai Golkar terus melakukan lobi-lobi pada delapan fraksi lain dan DPD, untuk kebulatan dukungan terhadap Bamsoet.

"Dengan demikian, sukses Bamsoet adalah kemenangan Fraksi Partai Golkar di bawah kepemimpinan Airlangga Hartarto, khususnya dari lobi-lobi yang cakap dan lihai dari DPP Partai Golkar dan Fraksi Golkar di MPR," kata Zainudin Amali di Jakarta, Kamis (3/10).

Semua kader Golkar, kata Zainudin, bekerja keras bersama-sama untuk membuat partainya kembali diperhitungkan. Keberhasilan Bamsoet menduduki kursi ketua MPR sulit dicapai jika Partai Golkar tidak merebut kursi terbanyak kedua di DPR pada Pileg 2019 ini.

"Catatan menunjukkan, Golkar pernah menempati peringkat kedua dalam perolehan kursi DPR, yakni pada pemilu 2009. Namun, saat itu Partai Golkar gagal merebut kursi ketua DPR, dan juga luput merebut kursi ketua MPR. Oleh karena itu secara politis bahkan bisa disebutkan jika, sebagai pimpinan Partai Golkar, Airlangga Hartarto yang paling berperan dalam mengembalikan kursi ketua MPR kepada kader terbaik partai sekarang ini," jelas dia.

Dia menuturkan naiknya Bamsoet ke tampuk pimpinan tertinggi MPR menjadikan tantangan tersendiri. Juga menjadi momentum yang paling tepat, di tengah 'PR' tentang Bhinneka Tunggal Ika dan semangat Pancasila, Golkar kembali memimpin MPR.

"Tidak berlebihan pula jika Airlangga Hartarto memiliki harapan besar terhadap Bamsoet sebagai Ketua MPR RI, agar terus menjaga semangat Pancasila, UUD 45, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika," tutur dia.

(mdk/ded)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP