Bantah PKB hengkang, PDIP sudah berkomunikasi dengan PBNU
Merdeka.com - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menegaskan PKB masih berada dalam koalisi Jokowi. Hasto mengatakan, soal kabar PKB akan hengkang hanya bagian dari provokasi. Menurut dia, ada hal yang seolah-olah koalisi pendukung Jokowi tak kompak.
"Itu bagian dari provok-memprovok, seolah-olah tidak kompak," ucap Hasto di Teuku Umar, Jakarta, Rabu (8/8/2018).
Dia menuturkan, apa yang terjadi di tubuh PKB sendiri adalah bagian dari dinamika saja. "Itu kan dinamika yang ada," jelas Hasto.
-
Apa yang dikatakan Hasto soal Jokowi? Lebih lanjut Hasto menyatakan, Jokowi ingin mempertahankan kekuatan politik dengan menguasai parpol. Tidak hanya PDIP namun juga Partai Golkar pimpinan Airlangga Hartarto, salah satu pembantunya di Kabinet Indonesia Maju.
-
Bagaimana Hasto menanggapi upaya memecah belah koalisi Ganjar-Mahfud? 'Kita harus simpatik, kita harus banyak senyum, turun ke bawah dengan penuh optimisme,' ujarnya.
-
Apa yang disoroti Hasto soal Prabowo di debat capres? Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyoroti saat capres nomor urut 2, Prabowo Subianto kesulitan dalam menjawab pertanyaan mengenai penuntasan kasus Hak Asasi Manusia (HAM) dalam debat perdana capres di KPU, Selasa (12/12) malam.
-
Bagaimana Nasdem membangun koalisi untuk Pilgub NTT? 'Saya juga menugaskan seluruh pengurus untuk membangun koordinasi dan komunikasi dengan partai lain, karena harus berkoalisi,' jelas Edistasius.
-
Siapa yang hadir dalam diskusi Jelang Pilkada 2024 di Kulon Progo? Acara itu dihadiri pula oleh Komisioner KPU Kulon Progo Hidayatut Toyyibah.
-
Apa yang dikatakan Hasto? “Sekali merah tetap merah, “ tegas Hasto.
Menurut Hasto, apa yang sudah dilakukan dan komunikasi yang dibangun, bisa dibilang cukup intens. Khususnya untuk terus menjaga persatuan.
"Jadi kami yakinkan kami pastikan bahwa berdasarkan pertemuan-pertemuan yang kami lakukan cukup intens. Semuanya satu kesatuan untuk bangsa dan negara," kata Hasto.
Sementara itu, Hasto juga menjelaskan terkait PBNU mulai memberi sinyal bisa menarik dukungan ke Jokowi, jika cawapresnya bukan dari NU. Pihaknya, kata Hasto, sudah berkomunikasi dengan baik dengan para pengurus PBNU. Menurut dia, hal ini adalah dinamika biasa jelang penetapan pasangan calon Capres dan Cawapres.
"Kami terus berkomunikasi dengan baik. Hubungan kami secara institusi, secara lembaga, secara personal juga sangat baik, antara Bu Mega dengan KH Ma'ruf, dengan Said (Said Akil), berjalan dengan baik. Sehingga aspirasi bagian dari dinamika politik menjelang penetapan paslon Capres dan Cawapres dan itu biasa," kata Hasto.
Nama mantan Ketua MK Mahfud MD, yang disebut menguat jadi Cawapres Jokowi, tapi tidak dianggap sebagai dari kalangan NU, Hasto menyebut tidak ikut mencampuri. Menurutnya, semua aspirasi akan didengarkan.
"Itu kami tidak campur tangan. Kami mendengarkan aspirasi itu," jelas Hasto.
Pihaknya, masih kata dia, akan terus terbuka dan berkoordinasi debgan baik, untuk mengantisipasi dinamika seperti itu. Bahkan menurut Hasto Ma'ruf yang sudah sering bertemu dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri, komunikasi tidak ada persoalan.
"Tidak ada persoalan dalam konteks komunikasi politik, tapi ini dinamika yang sering terjadi menjelang penetepan," kata Hasto.
Menurut dia, PDIP menghormati pilihan Jokowi. Bahwa yang dipilihnya harus bisa berkerjasama dengan baik.
"Kemudian memperkuat upaya-upaya pemenangan itu, kesesuaian dalam menjalankan agenda pemerintahan ke depan. Sehingga tentu saja Pak Jokowimengambil keputusan dengan mempertimbangkan masukan dari para ketum dan itu sudah dilakukan. Semua ada plus minusnya. Tinggal keyakinan bahwa ini pasangan yang terbaik untuk rakyat, bangsa indonesia, bukan untuk PDIP semata, Golkar semata, PKB, PPP. Semangat itu yang terus kami tonjolkan," ungkap Hasto.
Dia enggan membeberkan bahwa Mahfud MD yang dipilih Jokowi. Dirinya meminta untuk menunggu beberapa saat lagi.
"Kalau kami lihat beliau ingin betul-betul yang terbaik, yang saling melengkapi, kemudian menjadi bagian kesatupaduan kita. Tunggu beberapa hari lagi," pungkasnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selain Pilgub Jakarta, PDIP juga membahas peluang kerja sama dengan PKB di Pilkada Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaHasto menilai pertemuan Prabowo dan Cak Imin merupakan hal yang bagus.
Baca SelengkapnyaRencana pertemuan antara PKB dengan PDIP bisa saja terjadi dalam waktu dekat.
Baca SelengkapnyaNasDem optimis koalisi dengan PKS berjalan mulus karena di beberapa wilayah memiliki kesamaan pemahaman untuk kerja sama.
Baca Selengkapnya"Di elite, mereka boleh mesra dan harmonis, tapi di grassroot ya kalau kita lihat atmosfernya malah mereka mesra dengan 02."
Baca SelengkapnyaSempat terjadi perdebatan yang lumayan alot saat rapat internal PKB terkait tawaran kerjasama NasDem.
Baca SelengkapnyaHNW mencontohkan saat Pilkada 2018 di Jawa Timur PKS mendukung Puti Guntur Soekarno bersama PDIP.
Baca SelengkapnyaPDIP terus melakukan komunikasi sejumlah partai untuk berkoalisi di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaPDIP tengah berkomunikasi intens dengan Demokrat. Hal itu membuat hubungannya PDIP dan Demokrat sangat baik.
Baca SelengkapnyaPKB dan PDIP sudah saling bertukar informas untuk Pilkada Jabar.
Baca Selengkapnya"Kita tunggu muktamar PKB. PKB juga baru melakukan langkah konsolidasi," kata Hasto
Baca SelengkapnyaKetua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin akan bertemu dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dalam waktu dekat.
Baca Selengkapnya