Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Beredar pesan SBY ke kader Demokrat, tak terima suap di RUU Pemilu

Beredar pesan SBY ke kader Demokrat, tak terima suap di RUU Pemilu Susilo Bambang Yudhoyono. ©2016 Youtube.com/Susilo Bambang Yudhoyono

Merdeka.com - Rapat paripurna membahas Revisi Undang-Undang (RUU) Pemilu hingga saat ini masih berlangsung alot. Para fraksi juga masih dalam tahap lobi-lobi membahas lima isu krusial dalam RUU tersebut.

Dalam kegentingan penetapan RUU Pemilu itu, beredar pesan singkat dari mantan Presiden sekaligus Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang ditujukan pada Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Panjaitan dan Ketua Fraksi Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono. Isinya tentang peringatan kepada anggota Fraksi Demokrat untuk tidak menerima suap.

"Intinya waspadai kemungkinan terjadinya money politics. Sampaikan kepada seluruh anggota fraksi PD jangan tergiur dengan iming-iming uang berapapun jumlahnya. Uang suap seperti itu haram, merupakan kejahatan dan merusak demokrasi," tulis SBY dalam pesan yang diterima kalangan wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (20/7).

SBY minta kadernya untuk tidak menerima uang ataupun segala iming-iming dari fraksi lain disaat penting seperti penetuan presidential threshold. Karena ini menyangkut kepentingan rakyat Indonesia.

"Semua ini demi kemenangan demokrasi dan kepentingan rakyat Indonesia. Lanjutkan perjuangan, Tuhan bersama kita," tambahnya.

Dikonfirmasi terkait hal ini, Ketua DPP Partai Demokrat Dede Yusuf mempertanyakan keaslian SMS tersebut.

"Validasi dulu. Itu dari siapa. Saat ini lobi masih berjalan. Artinya yang dicari titik temu. Edaran saya taunya dari media. Artinya yang kita pengen tahu siapa yang berbicara ada ini, itu siapa," jelas Dede di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (20/7).

Menurut Dede sampai saat ini partai tegas menolak adanya ambang batas pencalonan presiden (presidential threshold). Sejalan dengan Partai Gerindra dan PKS, mereka memilih opsi B.

"Kita prinsipnya tetap 0 persen. Tidak ada presidential threshold. Standing position ki an kepentingan rakyat Indonesia. Lanjutkan perjuangan, Tuhan bersama kita," tambahnya.

(mdk/msh)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP