Bukan dari Surya Paloh, Ini Sumber Dana Kampanye Anies dan Muhaimin
Timnas AMIN mengajak kubu pasangan capres lain untuk naik kelas.
Menurut Sudirman, tidak ada dana kampanye pasangan AMIN berasal dari pemodal.
Bukan dari Surya Paloh, Ini Sumber Dana Kampanye Anies dan Muhaimin
Co-Captain Timnas Pemenangan AMIN, Sudirman Said mengungkap dana kampanye lebih banyak dari urunan masyarakat. Pada relawan biasanya menggunakan uang sendiri, seperti untuk membuat kaos dan mengadakan kegiatan
"Ya dana dari mereka nih. kumpul mereka bayar sendiri, relawan kumpul bayar sendiri, pakai kaos bikin sendiri, liat atributnya enggak ada yang sama kan? jadi kami melihat ini perjuangan rakyat semacam gerilya gitu," ujar Sudirman di Sekretariat Perubahan, Jalan Brawijaya, Jakarta, Rabu (29/11).
Menurut Sudirman, tidak ada dana kampanye pasangan AMIN berasal dari pemodal. Lebih banyak kegiatannya dibiayai oleh urunan masyarakat.
"Jadi Alhamdulillah yang membiayai kegiatan-kegiatan adalah para masyarakat ini," ujarnya.
Jumlah urunan masyarakat ini lebih besar daripada sumbangan politik yang masuk ke dalam kas Timnas Pemenangan AMIN.
"Dan kalau dihitung barangkali dananya lebih besar daripada sumbangan-sumbangan politik yang masuk ke kasnya pasangan ini," kata Sudirman.
Dia juga mengatakan, pemilu merupakan kesempatan untuk mengedukasi publik. Jangan hanya pemilu diisi oleh gimmick-gimmick politik. Kendati diakui masyarakat senang dengan gimmick capres-cawapres.
Tetapi, capres-cawapres jangan hanya berhenti bermain gimmick. Perlu juga menyampaikan agenda ke depan yang konkret.
"Bagi kami pemilu politik itu juga kesempatan mengedukasi publik. Ya mungkin sebagian masyarakat masih senang pada gimmick-gimmick yang ringan-ringan kami mengerti itu, akan tetapi tidak boleh berhenti di situ. Tidak boleh berhenti di situ, harus ada konten harus ada isi harus ada pesan-pesan agenda," ungkap Sudirman saat bertemu para aktivis media sosial di Sekretariat Perubahan, Jakarta, Rabu (29/11).
Timnas AMIN mengajak kubu pasangan capres lain untuk naik kelas. Untuk saling adu gagasan bukan cuma menampilkan gimik politik.
"Makanya kita kemukakan sejak awal kita pengen ajak politik itu naik kelas dengan merumuskan dan menyebarkan luaskan gagasan-gagasan untuk perbaikan, untuk perubahan. Jadi kita berlomba saja dengan caranya masing-masing gitu," ungkap Sudirman.
Ia yakin, generasi muda menginginkan calon presiden yang tidak hanya sekadar gimmick. Tetapi calon presiden yang punya isi.
"Tapi kami yakin terutama generasi muda, anak-anak yang punya masa depan itu ingin lebih dari sekedar gimmick, ingin lebih tebal, lebih punya isi daripada sekedar hal-hal yang sifatnya permukaan. Nah itu yang kita coba lakukan,"
kata Sudirman.