Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cagub DKI 2017 tak ada kader partai bukti kaderisasi parpol melempem

Cagub DKI 2017 tak ada kader partai bukti kaderisasi parpol melempem Pasangan cagub-cawagub selfie. ©instagram.com/aniesbaswedan

Merdeka.com - Pilgub DKI 2017 bakal berlangsung sengit. Hal ini ditandai dengan turun gunungnya para senior partai, seperti Megawati Soekarnoputri, Susilo Bambang Yudhoyono dan Prabowo Subianto dalam menentukan para calon yang diusung.

Setelah melewati drama yang panjang, akhirnya ada 3 pasangan yang maju di Pilgub DKI 2017 mendatang. Ketiganya adalah pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dengan Djarot Saiful Hidayat yang diusung gabungan PDIP, NasDem, Golkar dan Hanura.

Pasangan kedua yang mendaftar ke KPU DKI adalah Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni. Keduanya diusung oleh Partai Demokrat, PPP, PKB dan PAN.

Pasangan ketiga yang mendaftar adalah Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Duet pasangan ini diusung oleh dua partai, Gerindra dan PKS.

Meski dalam penentuannya sangat alot, namun dari tiga pasangan calon tersebut orang dijagokan sebagai gubernur tidak ada yang berasal dari kader partai. Ahok yang jadi petahana saat ini tidak masuk dalam partai apapun, begitu juga dengan Agus Harimurti dan Anies Baswedan.

Hal ini membuktikan bahwa partai politik dewasa ini sedang krisis kader. Mereka nyaris tidak punya kader terbaik yang bisa dijual di Pilgub DKI sehingga harus menggandeng orang luar untuk turun gunung.

Direktur Lingkar Madani, Ray Rangkuti krisis kader bukan baru ini jasa terjadi. Selama ini parpol memang mengalami krisis kader yang bisa dijual ke publik.

"Calon tidak memiliki partai bukan soal yang baru, sepanjang yang saya tahu. Ini menunjukkan pada kita krisis kader di partai tak pernah diakui dan tak pernah diselesaikan," ujar Ray kepada merdeka.com, Sabtu (24/9).

Menurut Ray, kaderisasi partai politik seolah tidak berjalan. Hal ini terlihat ketika di Pilgub, parpol sibuk mencari ke sana-ke sini figur yang bisa dijual meski pun dari pihak luar.

"Ini karena kaderisasi tidak memang sungguh-sungguh di jalankan. Akhirnya itu yang terjadi," ucapnya.

(mdk/hhw)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP