Cak Imin Mengaku Tidak tahu Soal KIM Plus: Kalau Sudah Pilkada, Semua Pihak Sama
Cak Imin mengaku tidak mengetahui secara lengkap terkait dengan Pilkada. Karena hal itu sudah diserahkan kepada desk Pilkada di PKB.
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin tidak mengerti dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus di Pilkada Jakarta.
Hal ini disampaikan usai melakukan pertemuan dengan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep di Kantor DPP PKB, Jakarta.
"Nah sampai hari ini saya enggak ngerti KIM plus itu apa. Kalau sudah Pilkada ya sudah semua pihak sama, tidak ada KIM, tidak ada Jong Un, tidak ada Kimchi, enggak ada," kata Cak Imin di Kantor DPP PKB, Jakarta, Selasa (6/8).
"Pokoknya bagi kami Pilkada itu semua partai sama, ada yang cocok dalam perkembangannya, itu lah kita bareng," sambungnya.
Meski begitu, dia mengaku tidak mengetahui secara lengkap terkait dengan Pilkada. Karena hal itu sudah diserahkan kepada desk Pilkada di PKB.
"Nah tentu saya tidak menangani detail, nanti bagaimana, desk Pilkada yang akan memprosesnya," ujarnya.
Ridwan Kamil OTW Jakarta
Sekjen Partai Golkar Lodewijk F Paulus membenarkan partainya meminang Dedy Mulyadi untuk maju menjadi calon gubernur di Pilkada Jawa Barat 2024. Sedangkan Ridwan Kamil (RK) disebut bakal diusung maju di Pilkada Jakarta 2024.
Hal ini disampaikan Lodewijk usia hadir pada acara Puncak HUT Ke-46 AMPI di Djakarta Theatre, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (2/8).
"Ya itu yang kita, Pak Deddy di sana (Jawa Barat) berarti OTW RK (ke Jakarta) jadi benar. Mungkin baliho dipasang lagi kali ya, gimana setuju enggak?" kata Lodewijk.
Menurut Lodewijk, penetapan Ridwan Kamil sebagai calon gubernur (cagub) di Pilkada Jakarta bakal diumumkan jelang masa pendaftaran pasangan calon gubernur dan wakil gubernur pada 27 Agustus 2024.
"Yang jelas tanggal 27 Agustus sudah pengumuman, ya berarti udah pasti (RK di Jakarta) gitu loh, berati sebelum tanggal 27," lanjut Lodewijk.
Lodewijk meyakini, RK bakal mampu bersaing dengan kandidat cagub lainnya, termasuk mantan Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 Anies Baswedan maupun pengusaha Jalan Tol Jusuf Hamka.
"Ini kan bersaing antara Pak RK dan Anies. Jadi nanti kita lihat lah. Soal Pak Hamka, nanti kita lihat lah, kan masih dinamis. Namanya peluang-peluang, tapi sekali lagi frame-nya kita adalah koalisi Indonesia Maju," jelasnya.
Terkait peluang menyandingkan RK dengan Jusuf Hamka sebagai cawagub, Lodewijk menyebut Partai Golkar tidak memiliki cukup kursi untuk memajukan calon atau kader dari partai sendiri.
"Maslahatnya kan Golkar kan tidak memenuhi kuota untuk mencalonkan sendiri," pungkasnya.