Cegah kampanye hitam & hoaks, Timses Jokowi usul pertemuan dengan kubu Prabowo
Merdeka.com - Pelaksanaan Pemilihan Umum Serentak, yakni Pemilu Legislatif (Pileg) dan Pemilu Presiden (Pilpres) akan berlangsung April 2019 mendatang. Rakyat Indonesia akan memilih para anggota dewan legislatif DPR RI, DPD RI, DPRD serta presiden dan wakil presiden.
Meski masih beberapa bulan, namun persaingan khususnya Pilpres sudah sangat terasa. Sejak Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sebagai pasangan calon presiden, persaingan yang menjurus negative campaign seolah tak terhindarkan.
Direktur Program Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Aria Bima tak memungkiri kondisi tersebut. Bima menilai kontestasi pada Pilpres kali ini sudah mengarah pada hal-hal yang menciptakan suatu permusuhan dan saling menjelekkan, seperti pada Pilpres 2014.
-
Apa itu Pemilu? Pemilu adalah sarana penyelenggaraan kedaulatan rakyat yang dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.
-
Bagaimana cara agar Pemilu damai? Pemilu yang dilakukan secara damai dapat menghasilkan keputusan yang adil dan demokratis.
-
Apa arti Pemilu? Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, Pemilu atau Pemilihan Umum merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Apa itu Sengketa Pemilu? Sengketa Pemilu adalah konsekuensi yang mungkin terjadi dalam sistem penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu). Walaupun sistem sudah dirancang sebaik mungkin, kemungkinan pelanggaran yang bisa mencederai kualitas Pemilu masih bisa terjadi.
-
Bagaimana cara menjaga kerukunan di pemilu dengan dialog? Mengadakan dialog antara partai politik, calon, dan pemangku kepentingan lainnya dapat membantu mengurangi ketegangan dan meningkatkan pemahaman bersama. Dialog semacam ini dapat membuka ruang bagi berbagai pihak untuk menyelesaikan perbedaan pendapat secara damai.
Tim Kampanye Nasional membuat framing untuk pasangan Jokowi-Amin, berupa rekonsiliasi anak bangsa. Apalagi ada tokoh Ma'ruf Amin yang merupakan representasi kelompok Islam yang ikut gerakan 212 maupun 411. Dimana selama pemerintahan Jokowi-JK, representasi tersebut tak ditemukan.
"Kita tidak ingin, proses pemilu dan pasca pemilu ini seperti tahun 2014. Pak Jokowi dengan Pak Jusuf Kalla menang, seolah-olah hanya presidennya partai pengusung dan relawan. Karena luka batin saat kampanye itu sudah terlalu dalam," ujar Bima disela acara 4 Pilar Kebangsaan di Balekambang, Solo, Sabtu (6/10) malam.
Dengan hadirnya Ma'ruf Amin yang merupakan bagian dari 212 maupun 411, Bima berharap komunikasi dengan kekuasaan bisa lebih mudah. Meskipun tidak semua kelompok 212 atau 411 mendukung Ma'ruf Amin, namun kekuasaan mendatang akan menjadi lebih sejuk karena ada konfigurasi yang sangat neng-Indonesia dan menjadi milik bersama.
Untuk itu, ia akan berpesan kepada para relawan agar pada saat menyampaikan program kampanye selalu berpijak pada Pancasila. Perbedaan-perbedaan yang ada diharapkan tidak memicu adanya perpecahan bangsa. Maka strategi kampanye kita mencari diksi-diksi, idiom-idiom bahwa Pemilu adalah kontestasi, bukanlah suatu permusuhan atau pertempuran, namun sebuah festival.
"Pemilu itu lebih ke sebuah festival, kontestasi program. Tidak memunculkan sesuatu yang melukai hati kedua belah pihak. Isu-isu yang membuat luka batin, kita hentikan. Boro-boro hoaks, kalau perlu negative campaign enggak usah lah. Kita berpikir kontestasi ke depan agar negara lebih maju itu seperti apa. Walaupun negative campaign itu tidak dilarang, tapi lukanya dalem," katanya.
Untuk membangun Indonesia lebih maju, Bima mengaku dibutuhkan kebersamaan semua pihak. Tidak mungkin bangsa ini maju, hanya dengan peran Jokowi-Ma'ruf Amin dan partai pengusung atau relawan. Namun juga dibutuhkan peran dari Prabowo-Sandiaga dan para pendukungnya.
"Kalau toh InsyaAllah menang, itu hanya bisa diwujudkan secara bersama-sama. Pemilu selesai, kita rekonsiliasi batin, kita bareng-bareng. Pak Ma'ruf Amin akan merepresentasikan figur untuk kawan-kawan yang dulu tidak terwakili dalam pemerintahan Jokowi," jelasnya.
Terkait pertemuan dengan tim kampanye Prabowo-Sandiaga, Bima mengaku sudah dipersiapkan. Meski belum ada pertemuan secara formal, namun sudah ada pertemuan bersifat individu guna mencari formulasi pertemuan yang paling tepat.
"Kemarin ada ide, bagaimana kalau pertemuannya bukan berbentuk rapat. Tapi kita putar kembali sosial media-sosial media yang berbau hoax. Jadi hoax menjadi bahan tertawaan kita, hoax menjadi bahan kita geli sendiri," ucapnya.
Politisi PDIP itu juga tak menginginkan jika pertemuan tersebut didramatisir, seolah-olah dalam kondisi yang mengkhawatirkan. Padahal, kata dia, hingga saat ini belum ada kejadian yang mengganggu situasi Pemilu.
"Maka harus diawali dengan makan bersama sambil menertawakan hoax. Ini kan kemasan yang cukup kreatif, yang fondasinya adalah kebersamaan dan kebangsaan kita lebih di dahulukan," pungkas Bima.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Tim 02, Prabowo sudah dari jauh-jauh hari mengatakan tak perlu membalas hujatan dari siapapun.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, setiap lima tahun sekali dipastikan Pemilu akan terus terjadi.
Baca SelengkapnyaFitnah dan drama dalam politik hanya akan membuat masyarakat lelah dan bisa merusak bangsa Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta kepada masyarakat untuk tidak lagi mengeluarkan ujaran kebencian dan menyebarkan berita bohong.
Baca SelengkapnyaHal ini disampaikan Jokowi menjawab kabar yang menyebutkan dirinya akan ikut kampanye akbar terakhir pada 10 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaBagja juga menyinggung saat Presiden Jokowi bertemu Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang juga capres nomor urut 02.
Baca SelengkapnyaTPN akan mengusulkan pada KPU dan Bawaslu membuat acara yang berisi tim sukses atau timses lintas paslon.
Baca SelengkapnyaFenomena ini dikhawatirkan akan berdampak buruk pada kualitas proses demokrasi hingga berpotensi menimbulkan konflik antar pendukung calon kepala daerah.
Baca SelengkapnyaTKN mengimbau jangan ada yang menyebarkan berita bohong atau hoaks.
Baca SelengkapnyaCalon Presiden nomor urut 03 Ganjar Pranowo mengapresiasi sikap Presiden Jokowi yang tidak langsung terlibat dalam kampanye salah satu paslon Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, dengan pernyataan itu bisa menjadi penentu dari segala pernyataan Jokowi yang seolah netral.
Baca SelengkapnyaTim Hukum Nasional AMIN sudah menyiapkan format laporan terkait pernyataan Jokowi ke Bawaslu.
Baca Selengkapnya