Cerita Pramono Anung Teringat Kantor PDIP Yogyakarta yang Dulu Dipandang Sebelah Mata

Merdeka.com - Sekretaris Kabinet Pramono Anung membuka langsung kegiatan pameran seni rupa dalam rangka peringatan Bulan Bung Karno. Acara yang diselenggarakan di Yogyakarta ini dilaksanakan langsung DPP PDI Perjuangan (PDIP) dan mengambil tajuk 'Akara'.
"Semoga pameran ini selalu menginspirasi kita semua. Sebab ini khas, tak banyak dilakukan parpol lainnya. Tetapi PDI Perjuangan selalu berada di depan untuk urusan seni, budaya, dan olahraga," kata Pramono sebelum prosesi gunting pita mewakili Ketua Umum Megawati Soekarnoputri yang memantau langsung dari Jakarta, Sabtu (5/6/2021).
Pramono pun melanjutkan pandangannya soal Kota Yogyakarta. Dia juga memuji Gubernur Sultan Hamengkubuwono X karena menginisiasi lagu Indonesia Raya dikumandangkan saat jam kerja dan dimanapun di sudut kota tersebut.
"Hal itu menginspirasi Ketua Umum Megawati dan Sekjen Hasto Kristiyanto untuk memerintahkan hal sama dilakukan oleh kader PDIP yang duduk sebagai kepala daerah," tutur Pram.
Pria kelahiran Kediri ini kemudian berbicara soal kantor PDIP Yogyakarta yang dinilainya cukup megah. Dia mengingat, bagaimana kantor partai lama yang kecil, membuat PDIP selalu dipandang sebelah mata.
"Tetapi hari ini, terus terang saya salut atas capaian teman-teman di DPD dan support pak sekjen, bahwa DI Yogyakarta punya kantor bagus, tetapi tetap menjadi rumah rakyat. Tak boleh berubah," kata dia.
Pramono percaya, dengan kemegahan kantor PDIP Yogyakarta saat ini, makin membuatnya semakin nasionalis bagi seluruh rakyat Indonesia.
"Ini menandakan PDI Perjuangan adalah rumah rakyat, rumah kaum nasionalis, rumah kita semua," Pramono menandasi.
Sementara Wakil Gubernur Yogyakarta, Sri Paku Alam X, hadir mewakili Gubernur Sri Sultan Hamengkubowono X. Dalam pidatonya, dia mengatakan pihaknya mendukung langkah PDIP yang mengemas peradaban melalui karya seni.
Hal ini merupakan pendekatan kultural ideal yang mengembangkan rasa kebangsaan.
"Bung Karno pernah menyatakan bahwa 'aku bersyukur karena dilahirkan dengan perasaan halus dan rasa seni. Bagi beliau, karya seni bukan sekedar hiburan semata, tapi merupakan bagian perjuangan dan esensial dari nation building," kata Sri Paku Alam X.
"Kami berterima kasih terpilihnya Yogyakarta sebagai lokasi pameran seni rupa ini. Kreativitas masyarakat Yogyakarta terpancar dari karya seni dan budayanya. Selamat melaksanakan pameran," pungkas Sri Paku Alam IX.
Acara itu berlangsung di kantor PDIP Yogyakarta, dimana 78 lukisan dari 78 seniman dipamerkan. Para seniman berasal dari Yogyakarta, Malang, Sorong, Bandung, Bali, Wonosobo, Solo, dan daerah lainnya. Diantaranya adalah Nasirun, Butet Kertaradjasa, Putu Sutawijaya, Budi Ubrux, Melodia, Sigit Santoso, dan Hadi Susanto. (mdk/ded)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya