Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

CSIS Nilai Kubu Prabowo Harusnya yang Lebih Khawatir Terhadap Golput

CSIS Nilai Kubu Prabowo Harusnya yang Lebih Khawatir Terhadap Golput Prabowo Kampanye di Nusa Tenggara Barat. ©2019 Foto Tim BPN

Merdeka.com - Peneliti CSIS Arya Fernandez mengatakan, pasangan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno justru pihak yang harusnya khawatir dengan fenomena Golput. Sebab, tingkat swing voters atau pemilih ragu paslon 02, rendah.

Adapun dalam survei CSIS, swing voters Prabowo-Sandiaga 18,7 persen, lawannya Jokowi-Ma'ruf, 15,6 persen. Sementara elektabilitas Jokowi-Ma'ruf 51,4 persen, Prabowo-Sandiaga 33,3 persen.

"Dari segi kemantapan harusnya petahana enggak perlu khawatir hilangnya suara karena Golput. Tingkat kemantapan lebih tinggi dari petahana. Harusnya, justru yang perlu khawatir penantang karena lebih rendah dari petahana," ujar Arya di kawasan Senayan, Kamis (28/3).

Arya pun menyebut, kedua pasangan calon dirugikan dengan adanya Golput. Makanya, menurut dia, mobilisasi massa ke TPS penting untuk menjaga suara.

"Persoalannya tinggal siapa pemilih lebih militan, lebih solid dan lebih kerja keras untuk mendakwahkan orang ke TPS," kata dia.

Arya menduga, angka pemilih Golput akan tinggi. Hal itu karena jumlah pasangan calon presiden hanya dua orang. Dia membandingkan, pemilu secara langsung sejak 2004. Tiap lima tahun angka partisipasi cenderung menurun. Dari 2004 dengan lima calon tingkat partisipasi 80 persen, sampai 2014 dengan dua calon, tingkat partisipasi 70 persen.

"Artinya mungkin faktor kandidat faktor jumlah kandidat maju mempengaruhi partisipasi. Kalau kandidat banyak maju pemilih memiliki preferensi banyak juga," jelasnya.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP