Cuek Agus Yudhoyono tak perlu dukungan PPP Djan Farid
Merdeka.com - Manuver PPP kubu Djan Farid dalam Pilgub DKI bikin pasangan Agus Yudhoyono-Sylviana kaget. Dikhawatirkan kondisi ini bakal mengurangi dukungan kursi DPRD DKI bagi keduanya. Namun, Agus tidak mau ambil pusing. Dia tak peduli dengan tindakan Djan Farid.
Meski tidak peduli, tetap ada kekhawatiran bagi Agus-Sylvi. Sebab PPP kubu Djan Faridz telah mengeluarkan surat permohonan anulir ke Kementerian Hukum dan HAM. PPP kubu Djan Faridz memohon agar Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly, menganulir kepengurusan PPP dipimpin Romahurmuziy, pendukung pencalonan Agus-Sylvi.
PPP kubu Romahurmuziy merupakan salah satu dari empat partai pengusung Agus-Sylvi, setelah Partai Demokrat, PAN dan PKB. Sedangkan PPP kubu Djan Farid mendukung pasangan Ahok-Djarot.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Kenapa Yenny yakin Gusdurian mendukung Ganjar-Mahfud? Yenny mengatakan kader Gus Dur itu selalu mengedepankan nilai-nilai perjuangan dalam perjuangan politiknya. Dewan Penasihat Tim Pemenangan Nasional (TPN) Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden RI Ganjar Pranowo-Mahfud Md. meyakini Gusdurian atau kader Abdurrahman Wahid atau Gus Dur akan memenangkan pasangan calon tersebut.
-
Siapa yang ingin diusung oleh PDIP? 'Kalau memang misalnya Pak Anies berpasangan dengan kader kami jadi wagubnya,' Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Utut Adianto kepada wartawan.
-
Mengapa PDIP yakin Ganjar-Mahfud akan menang? 'Dukungan terhadap Bapak Ganjar dan Prof Mahfud Md sebagai pemimpin yang sangat lengkap. Memiliki komitmen bagi daya unggul Indonesia anti korupsi, ini benar-benar dipahami oleh masyarakat Bali. Sehingga konsolidasi ini dilakukan untuk memastikan kemenangan yang semakin besar untuk Ganjar dan Mahfud Md,' kata Hasto.
-
Siapa yang menyatakan bahwa Koalisi Indonesia Maju tidak khawatir dengan wacana duet Sandiaga-AHY? Wakil Ketua Umum PAN, Yandri Susanto menjelaskan, Koalisi Indonesia Maju yang partainya bangun dengan Partai Golkar, Partai Gerindra, serta PKB dan mengusung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto tidak khawatir dengan poros tersebut.
"Enggak apa-apa silakan saja mendukung (Ahok-Djarot). Tapi kita yang jelas punya dukungan sendiri," ujar Agus di Jakarta, Jumat (15/10) lalu.
Dukungan PPP kubu Djan Faridz terhadap Ahok-Djarot bagi Agus tidak mengganggu proses maju menjadi calon gubernur. Bahkan, Agus menganggap adanya dukungan Ahok-Djarot bukan hal yang berarti.
"Saya pikir itu tidak terlalu isu yang berarti, yang jelas kita sudah daftar ke KPUD," ungkapnya.
Putra sulung mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini juga enggan berkomentar kemungkinan terburuk atas pengajuan surat tersebut. "Saya enggak mau berandai-andai. Saya hanya ingin fokus bagaimana sosialisasi saya dalam masa ini," tegasnya.
Senada dengan Agus, Wasekjen PKB Daniel Johan mengatakan, pihaknya tidak khawatir dengan manuver kubu Djan. Daniel menyebut, sebagian besar loyalis dan basis pendukung Djan telah memutuskan mendukung Agus-Slyvi. Salah satunya, Ketua DPD PPP DKI kubu Djan, Abraham Lunggana alias Lulung.
"Enggak sama sekali, karena yakin semua basisnya ke Agus kok. Karena Lulung Ketua DPD-nya kan ke Agus," kata Daniel saat dihubungi merdeka.com.
Daniel menilai, langkah Djan menganulir SK PPP kepengurusan Romi sebagai tindakan blunder. Dia yakin Menkum HAM tidak akan mengabulkan permintaan itu. "Tindakan yang blunder banget. Saya yakin Menkum HAM tidak akan mengubah-ubah kebijakan hanya karena kepentingan politik praktis sesaat," tegasnya.
Manuver Djan, lanjutnya, hanya suatu gerakan politik untuk menjegal pemenangan Agus-Sylvi. Dengan kondisi ini, Daniel meyakini bahwa jagoannya punya potensi besar memenangkan Pilgub DKI.
"Ini bagian dari gerakan politik yang menunjukkan bahwa Agus disegani karena memiliki potensi besar mendapatkan simpati dan dukungan warga DKI sehingga bisa memenangkan pilgub DKI," ujarnya.
Seperti diketahui, PPP kubu Djan Faridz hingga kini masih melakukan upaya agar kepengurusannya diakui oleh Kementerian Hukum dan HAM. Menteri Yasonna enggan berkomentar banyak perihal permohonan PPP kubu Djan Faridz itu. "Ya masih dikaji secara cermat," terang Yasonna.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PDIP mengaku tak mau memikirkan sikap Budiman yang mendukung Prabowo.
Baca SelengkapnyaGanjar mengaku, selalu menghormati seluruh keputusan masing-masing partai politik.
Baca Selengkapnya"Saya enggak tahu karena hak angket itu bukan urusan paslon ya, itu urusan partai," kata Mahfud
Baca SelengkapnyaDeddy Sitorus menganggap Prabowo kini sebagai promotor calon Gubernur Jateng.
Baca SelengkapnyaDemokrat saat ini masih berkomitmen bersama Koalisi Perubahan. Tetapi, diakui dinamika politik terkait poros baru itu sedang berkembang.
Baca SelengkapnyaZulhas menegaskan, PAN telah menyerahkan sepenuhnya kepada Khofifah.
Baca SelengkapnyaYenny mengaku keluarga dan pendukung Gus Dur bakal mendukung capres yang ada tokoh NUnya sebagai cawapres kecuali Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, hal ini bertolak belakang dengan sikap Prabowo sebelumnya yang pernah bilang tidak akan intervensi Pilkada.
Baca SelengkapnyaPresiden PKS bicara peluang Demokrat pindah usai Puan dekati AHY
Baca SelengkapnyaYenny Wahid memastikan tak akan mendukung Anies-Cak Imin di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan sempat menerima 10 buku usai bertemu para pimpinan PDIP di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaAhok menanggapi pertanyaan adanya kemungkinan koalisi antara paslon 03 dengan paslon 01 jika ada putaran kedua
Baca Selengkapnya