Debat Capres Jokowi dan Prabowo: Perlu Tidaknya Penjara Khusus Teroris
Merdeka.com - Terorisme menjadi salah satu tema dalam debat capres cawapres pada hari Kamis (17/1) mendatang. Dalam visi misi pasangan capres cawapres Jokowi-Ma'ruf Amin dan Prabowo-Sandiaga hanya fokus tanggulangi terorisme, namun mereka tak menjelaskan meredam ideologi terorisme yang sudah ada. Seperti penyediaan penjara khusus teroris.
Dalam visi misi pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin, disebutkan janji untuk meningkatkan upaya terpadu menanggulangi terorisme, mulai dari peningkatan pemahaman ideologi negara untuk mengurangi radikalisme, pengembangan sistem pendidikan, hingga penguatan sistem penegakan hukum untuk mengatasi tindakan terorisme.
Direktur Advokasi TKN Jokowi-Ma'ruf, Ade Irvan Pulungan menilai lebih baik untuk tak bikin penjara khusus teroris. Menurut Irvan, dikhawatirkan muncul masalah baru jika napi teroris di tempatkan di lapas atau penjara khusus.
-
Tema debat capres pertama? 1. Tema debat pertama (Capres)Pemerintahan, Hukum, HAM, Pemberantasan Korupsi, Penguatan Demokrasi, Peningkatan Layanan Publik dan Kerukunan Warga.
-
Apa tema debat cawapres? Adapun tema debat kedua yang akan disampaikan cawapres meliputi ekonomi (ekonomi kerakyatan dan ekonomi digital), keuangan, investasi, pajak, perdagangan, pengelolaan APBN-APBD, infrastruktur dan perkotaan.
-
Apa tema debat capres? Debat kali ini hanya diperuntukkan bagi capres dengan tema pertahanan, keamanan, hubungan internasional dan geopolitik.
-
Kapan debat cawapres berlangsung? Diketahui, Jumat (22/12) malam ini akan menjadi panggung untuk debat cawapres.
-
Kapan debat capres akan dimulai? Diketahui, untuk debat capres-cawapres akan dimulai pada 12 Desember 2023 dan berakhir pada 4 Januari 2024 mendatang.
-
Kapan debat pertama capres? 1. Debat Capres-Cawapres Pertama: Selasa, 12 Desember 2023.
"Saran kami, lebih baik ya tak mengasingkan mereka (teroris) dengan membuat lapas khusus. Lebih baik memberikan edukasi, diberikan ruang untuk membangun ekonomi yang mandiri. Agar mereka tak memikirkan ketidakpuasan, kan itu yang menjadi point penting," kata Irvan saat dihubungi merdeka.com, Selasa (15/1).
Menurut Irvan, pihak Jokowi akan memaksimalkan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) untuk memutuskan jaringan teroris agar tak berkembang.
"BNPT mendata dan menginventarisir jaringan-jaringan mereka. Untuk mencegah paham terorisme berkembang di Indonesia, BNPT mesti mengamputasi jaringan terorisme. Jika ada di luar negeri, kejar dan putuskan jaringannya," tambah dia.
Sementara itu, dalam visi misinya pasangan Prabowo-Sandiaga akan mencegah aksi terorisme dan radikalisme dengan mereformasi sektor keamanan, pembenahan regulasi keamanan, reorientasi pendidikan aparat penegak hukum dan melakukan kampanye sosial kultural secara menyeluruh. Serta memperkuat sinergi TNI dan POLRI dalam pencegahan dan penanggulangan aksi terorisme.
Arya Sandhiyudha, Juru Debat Tim Prabowo juga merasa belum diperlukannya penjara khusus tahanan kasus terorisme.
Arya Sandhiyudha ©2019 Merdeka.com
"Kami masih kurang sepakat dengan pembentukan penjara khusus kasus terorisme. Bukan penjaranya, tetapi grand desain untuk memberantas terorisme," kata Arya yang juga calon Anggota DPR RI dapil Bali dari PKS saat dihubungi merdeka.com, Selasa (15/1).
"Memaksimalkan instrumen lapas. Perketat proses sebelum masuk lapas. Berlakukan prosedur hukum sesuai dengan yang ada," lanjut Penerima Certificate in Terrorism Studies (CTS) dari Nanyang Technological University (NTU), Singapura ini.
Penjara khusus teroris, lanjut Doktor Hubungan Internasional ini, dikhawatirkan akan memancing pihak atau isu tertentu untuk melakukan perlawanan terhadap negara.
Peneliti Kajian Strategis Intelijen Universitas Indonesia, Ridlwan Habib menilai masih maraknya aksi terorisme di Indonesia karena napi teroris digabung dalam satu lapas dengan tahanan kasus lain. Sebab mereka dapat memberi pengaruh pada para calon teroris baru di luar penjara.
"Ternyata dari penjara, ideologi ini masih ada," katanya di kawasan Jakarta Pusat, Sabtu (3/6).
Sebenarnya pemerintah bersama dengan DPR tengah mempercepat pembahasan revisi Undang-Undang No 15 tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme. Mereka ingin memperkuat pertahanan negara dengan memberikan payung hukum melakukan pencegahan sebelum terjadi aksi teror. Tak boleh dilupakan, upaya mengikis ideologi dan doktrin yang dibawa oleh para terduga teroris.
Salah satu caranya dengan menutup ruang penularan ideologi para napi terorisme. Mantan anggota Al-Qaeda di Indonesia, Sofyan Tsuari mengatakan, seharusnya para tahanan terorisme dipisah dengan narapidana lainnya. Karena di dalam lapas mereka dapat membentuk dan mencari kader-kader baru untuk didoktrin masuk dalam pemahaman radikal.
"Di dalam tahanan kita ini sebenarnya membentuk pelatihan dan melakukan doktrin kepada para tahanan pidana lain untuk kita arahkan masuk ke pemahaman radikal kita, jadi orang yang tidak ekstreme jadi ekstreme, yang ekstreme tambah ekstreme," katanya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
KPU bakal menggelar debat perdana capres dan cawapres, Selasa (12/12)
Baca SelengkapnyaJokowi hanya menyebut, sebaiknya debat capres nanti malam disaksikan saja.
Baca SelengkapnyaTema debat di antaranya terkait pemerintahan, hukum, HAM.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, akan lebih baik apabila debat terakhir Pilpres 2024 saling menyampaikan visi yang substansial dan berguna bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaDebat pertama bertemakan pemerintahan, hukum, HAM, pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, peningkatan layanan publik, dan kerukunan warga.
Baca SelengkapnyaGanjar mengaku sudah siap menghadapi debat kedua capres tersebut.
Baca SelengkapnyaSaling serang dalam debat tidak masalah, tetapi yang diserang adalah kebijakannya.
Baca SelengkapnyaJokowi nilai debat capres ketiga justru serang pribadi tak bahas substansi
Baca SelengkapnyaDebat Capres-Cawapres ketiga digelar dengan tema berbeda pada Minggu, 7 Januari 2024.
Baca SelengkapnyaKritikam itu disampaikan agar debat Pilpres 2024 berikutnya berjalan lebih baik.
Baca SelengkapnyaJK juga menyinggung situasi yang terjadi saat debat kemarin tak berbeda jauh pada debat Pilpres 2019
Baca SelengkapnyaPrabowo berjanji akan memperbaiki kualitas hidup TNI, Polri dan ASN.
Baca Selengkapnya