Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dedi Mulyadi aplikasikan nilai toleransi hasil ajaran Gus Dur

Dedi Mulyadi aplikasikan nilai toleransi hasil ajaran Gus Dur Dedi Mulyadi hadiri Cap Go Meh di Karawang. ©2018 Merdeka.com/Bram Salam

Merdeka.com - Ribuan masyarakat di Kabupaten Karawang memperingati perayaan Cap Go Meh di sepanjang Jalan Ir H Djuanda, Minggu (11/3/2018). Kegiataan ini biasanya dilaksanakan dalam waktu 15 hari setelah perayaan Hari Raya Imlek.

Panitia acara mengundang beberapa tokoh yang selama ini konsisten memperjuangkan nilai toleransi di Indonesia. Di antaranya, istri Presiden Abdurrahman Wahid, Sinta Nuriyah dan calon Wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.

Saat menjabat sebagai Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi memberikan ruang kepada seluruh agama untuk mendapatkan porsi pengajaran di sekolah umum.

Nilai toleransi yang melekat dalam dirinya merupakan bentuk pengajaran dari Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, suami Sinta Nuriyah. Ketika menjabat sebagai Wakil Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi terlibat diskusi mendalam dengan tokoh besar Nadlatul Ulama tersebut.

"Kegiatan ini cermin bahwa nilai toleransi di Karawang dan di Jawa Barat relatif berjalan dengan baik. Saya selalu mendukung setiap khazanah budaya yang ada di Indonesia," kata Dedi Mulyadi usai mengikuti kirab Cap Go Meh.

Cap Go Meh menurut pria yang menerima gelar sebagai maesenas (penjaga budaya) dari Federasi Terater Indonesia itu merupakan simbol pemersatu. Karena itu, dia berkomitmen menggelar perayaan tersebut di seluruh kabupaten/kota di Jawa Barat.

"Bukan dibawa ke Bandung, tetapi masyarakat di seluruh Jawa Barat diberikan ruang untuk merayakan Cap Go Meh. Sementara ini, acara seperti ini sering ramai di Bogor, Karawang dan Purwakarta yang disatukan dengan hari jadi," ujarnya.

Salah satu kader terbaik Nahdlatul Ulama itu juga menegaskan para budayawan harus membangun langkah-langkah kreatif. Diantaranya, dengan memasukan unsur kebudayaan Jawa Barat ke dalam perayaan Cap Go Meh.

"Ke depan kan bisa dimasukan, unsur kebudayaan kita ke dalam perayaan ini. Kemudian juga produk yang terlahir itu harus terbaik. Misalnya, kayu dan kulit yang dibuat bedug itu harus terbaik, di kita biasanya seadanya," kata Dedi memberikan otokritik.

Sementara itu, Ketua Panitia Perayaan Cap Go Meh Karawang, Herry Wiratna mengatakan kegiatan yang ia gelar memang multi etnik. Hal ini terbukti dari berbagai kesenian khas Sunda dan Kalimantan yang turut tersaji.

Senada dengan Dedi Mulyadi, pihak panitia memang bermaksud menonjolkan nilai persatuan dalam perayaan tersebut.

"Komitmen kita, Cap Go Meh bukan hanya milik masyarakat Tionghoa, tetapi juga milik masyarakat Karawang. Saya sepakat dengan Kang Dedi, kegiatan ini juga harus menjadi milik masyarakat Jawa Barat," pungkasnya.

Sebanyak 61 Joli dan 70 barongsai diikuti kesenian Sunda melakukan kirab budaya yang dipusatkan di Klenteng Kwan Tee Koen, Karawang. (mdk/ded)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kunjungi Kampung Pancasila, KSAD Puji Toleransi Masyarakat Banyuwangi
Kunjungi Kampung Pancasila, KSAD Puji Toleransi Masyarakat Banyuwangi

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Banyuwangi, 23-24 Agustus 2023.

Baca Selengkapnya
4 Fakta Jatim Kiblat Kerukunan Umat Beda Agama di Indonesia, Pemimpinnya Hargai Semua Agama
4 Fakta Jatim Kiblat Kerukunan Umat Beda Agama di Indonesia, Pemimpinnya Hargai Semua Agama

Indeks Kerukunan Umat Beragama di Jawa Timur melebihi rata-rata nasional.

Baca Selengkapnya
Ganjar Yakin Indonesia Bakal Jadi 'Role Model' dalam Promosikan Perdamaian di Dunia
Ganjar Yakin Indonesia Bakal Jadi 'Role Model' dalam Promosikan Perdamaian di Dunia

Ada 4 kota di Jawa Tengah yang masuk dalam 10 besar kota paling toleran di Indonesia menurut SETARA Institute.

Baca Selengkapnya
Potret Desa Pancasila di Karanganyar, Seperti Apa Warganya?
Potret Desa Pancasila di Karanganyar, Seperti Apa Warganya?

Desa ini dinobatkan sebagai desa Pancasila karena tingkat implementasi Pancasila sangat baik

Baca Selengkapnya
Potret Kampung Moderasi Beragama di Kediri, Warga Beda Agama Hidup Harmonis dan Toleran
Potret Kampung Moderasi Beragama di Kediri, Warga Beda Agama Hidup Harmonis dan Toleran

Kota Kediri punya tiga kampung moderasi beragama, di sana warga beda agama hidup harmonis dan toleran.

Baca Selengkapnya
Begini Cara Dakwah Sunan Kudus yang Penuh Damai dan Anti Kekerasan Beserta Asal Usulnya
Begini Cara Dakwah Sunan Kudus yang Penuh Damai dan Anti Kekerasan Beserta Asal Usulnya

Sunan Kudus merupakan salah seorang tokoh penyebar agama Islam di Pulau Jawa yang sangat berpengaruh.

Baca Selengkapnya
Lawan Ujaran Kebencian Menyasar Generasi Muda
Lawan Ujaran Kebencian Menyasar Generasi Muda

Nilai toleransi memiliki akar yang kuat dari jati diri bangsa Indonesia sehingga masyarakat tidak terpecah.

Baca Selengkapnya
Tradisi Kearifan Lokal Merekatkan Kerukunan Antar-Umat di Tanah Air
Tradisi Kearifan Lokal Merekatkan Kerukunan Antar-Umat di Tanah Air

Perayaan Idul Fitri di berbagai daerah biasanya dipadukan dengan kebiasaan masyarakat justru menguatkan semangat toleransi.

Baca Selengkapnya
Apel HUT Ke-236 Kota Denpasar, Wali Kota: Mewujudkan Rasa Toleransi dan Bijaksana
Apel HUT Ke-236 Kota Denpasar, Wali Kota: Mewujudkan Rasa Toleransi dan Bijaksana

HUT ke 236 Kota Denpasar mengangkat tema "Ajibinaya”.

Baca Selengkapnya
Guru Besar IAIN Minta Jangan Benturkan Kearifan Lokal dengan Nilai Agama, Takut Muncul Perpecahan
Guru Besar IAIN Minta Jangan Benturkan Kearifan Lokal dengan Nilai Agama, Takut Muncul Perpecahan

Kearifan lokal bisa menjadi menjadi benteng, atau keseimbangan dalam menjawab tantangan masyarakat modern

Baca Selengkapnya
Mahfud Ajak Kiai Hingga Masyayikh se-Jabar Jaga Persatuan NKRI
Mahfud Ajak Kiai Hingga Masyayikh se-Jabar Jaga Persatuan NKRI

Mahfud mengingatkan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan masyarakat Indonesia dengan pelbagai sikap perdamaian.

Baca Selengkapnya
MUI: Tolak Gerakan Intoleransi Atas Nama Agama Apapun!
MUI: Tolak Gerakan Intoleransi Atas Nama Agama Apapun!

Semakin kita menyatakan diri sebagai orang yang punya iman, maka besar tanggung jawabnya untuk mengedepankan toleransi.

Baca Selengkapnya