Dedi Mulyadi Nilai Gaya Tutur Menyerang Jokowi Tepat Sikapi Berita Bohong
Merdeka.com - Joko Widodo dinilai sudah tepat membawakan gaya tutur menyerang dalam menyikapi berita bohong. Hal itu karena serangannya dianggap sudah parah.
Salah satu contohnya adalah saat berorasi dalam acara deklarasi dukungan di Bandung, Capres nomor urut 01 itu meminta pendukungnya melakukan perlawanan. Pasalnya, dia menyebut sudah ada 9 juta masyarakat yang percaya dengan berita bohong.
Dia khawatir jumlah orang yang percaya dengan berita bohong terus bertambah. Bahkan, ia memprediksi bisa menjadi 15 juta jiwa.
-
Bagaimana Jokowi menyampaikan pesan dalam kata-kata lucu nya? “Karena ia percaya sumber daya planet bumi terbatas. Akan tetapi, ternyata Thanos keliru.“
-
Siapa yang dipanggil Jokowi? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
-
Apa tren terbaru di kabinet Jokowi? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle menteri dan wakil menteri hari ini Senin (17/7).
-
Mengapa Jokowi digugat? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Siapa yang disebut Jokowi sebagai sosok yang keliru? “Karena ia percaya sumber daya planet bumi terbatas. Akan tetapi, ternyata Thanos keliru.“
Beberapa hal yang disorot adalah soal kriminalisasi ulama atau pelarangan azan dan penghapusan pendidikan agama. Belum lagi tentang antek asing dan keturunan PKI.
Jokowi pun menegaskan bahwa Indonesia sangat riskan jika dikelola oleh orang yang tidak mempunyai pengalaman dalam memimpin. Dengan kata lain, dia mengklaim punya kapasitas untuk menjadi Presiden satu periode lagi.
Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jabar, Dedi Mulyadi mengatakan bahwa ketegasan yang ditunjukan Joko Widodo bergeser dari gambaran orang Jawa yang tenang. Namun, langkah itu tepat karena perkembangan isu yang menyerang sudah semakin parah.
"Memang gaya Pak Jokowi keluar atau bergeser dari gaya Pak Jokowi selama ini yang orang Jawa. Karena hari ini hoaks sudah menggunakan gaya bahasa vulgar," terangnya saat ditemui di Bandung, Minggu (10/3/2019).
Namun ia menegaskan serangan balik dari Jokowi tidak dilakukan berdasarkan emosi. Semua pernyataannya keluar karena kekhawatiran efek dari berita bohong. Bahkan, konsumennya berasal dari kelas pertengahan perkotaan yang terdidik.
"Konsumsi media yang tak masuk akal pun dipercaya. Kan enggak bisa lagi ngomong lewat bahasa sastra lewat gaya Solo enggak bisa lagi. Ngomongnya harus gaya Jakarta," terangnya.
Dedi Mulyadi menambahkan bahwa pemimpin itu harus memenuhi aspek keragaman. Pergantian gaya tutur Jokowi yang cenderung menyerang adalah adaptasi dari keanekaragaman kultur. Semua dibawakan dengan momen yang tepat. Jika harus tegas, maka tegas. Sebaliknya, jika harus sopan maka harus sopan.
"Khusus di Jabar, wilayah ini kan memiliki sensitivitas terhadap isu-isu yang selama ini berkembang karena penduduknya banyak terus kemudian multi etnik serta wilayahnya plural. Sehingga isu tersebut cukup kuat pembicaraan publik di Jawa Barat," terangnya.
"Pak Jokowi itu sebenarnya menurut saya bukan melawan, tapi menurut saya Pak Jokowi ini menegaskan tentang berbagai masalah yang sebenarnya. Jadi ngomongnya terbuka," pungkasnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasto mengklaim mendapatkan pandangan tersebut ketika menemui masyarakat Jawa Tengah yang menyampaikan penilaiannya soal Jokowi.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menyampaiakan ia sering mendapat umpatan kata-kata kasar di media sosial. Hal itu disampaikan Jokowi dalam sidang umum di DPR, Rabu (16/8).
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi menyamaikan uneg-unegnya saat berpidato di sidang tahunan MPR/DPR/DPD.
Baca SelengkapnyaLangkah hukum akan diterapkan Kominfo apabila ditemukan kasus hoaks yang memiliki intensitas berat dan berpotensi memecah belah bangsa.
Baca SelengkapnyaSecara pribadi, Jokowi mengaku tak masalah dihina dan diejek.
Baca SelengkapnyaButet dilaporkan relawan Jokowi ke Polda DIY pada Selasa (30/1).
Baca SelengkapnyaJokowi tetap menganggap sebuah kritikan sebagai kebebasan berekspresi.
Baca SelengkapnyaSelain dikecam pelbagai pihak, Rocky Gerung juga dilaporkan ke Polda Metro Jaya oleh Relawan Indonesia Bersatu atas dugaan penghinaan terhadap Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaPidato kenegaraan Presiden Jokowi jelang hari kemerdekaan Indonesia, mengejutkan banyak pihak.
Baca SelengkapnyaButet dinilai menghina Presiden Jokowi saat membacakan pantun di kampanye Ganjar Pranowo.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, kebebasan dan demokrasi di negeri ini malah digunakan untuk melampiaskan kedengkian dan fitnah.
Baca SelengkapnyaCalon Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengaku mendapat serangan isu SARA. Dedi tidak terlalu memikirkannya karena yakin menang.
Baca Selengkapnya