Demokrat Ingin Gabung Jokowi, PDIP Bilang 'Sudah Sangat Terlambat'
Merdeka.com - Partai Demokrat mengakui mayoritas kader ingin membawa partai untuk bergabung dalam pemerintahan Jokowi-Ma'ruf. Namun, hal tersebut dipandang terlambat oleh PDIP.
Politikus PDIP, Andreas Hugo Pareira mengakui, Demokrat memang lebih dekat dengan Jokowi-Ma'ruf. Namun, dia menyayangkan hal tersebut baru dilakukan pasca Pilpres 2019.
"Seharusnya ini sudah dilakukan sebelum pilpres. Sudah sangat terlambat apabila baru sekarang diekspresikan," jelas Andreas kepada merdeka.com, Senin (12/8).
-
Apa tanggapan PDIP soal Jokowi di Golkar? 'Dari manuver-manuver ini kan terbaca bahwa series cawe-cawe yang berlangsung selama ini dan kemungkinan ke depan, tidak lebih tidak kurang dari cara bagaimana agar bisa tetap berkuasa baik itu secara langsung maupun tidak langsung,' imbuh dia.
-
Siapa yang akan menjembatani Jokowi dan PDIP? 'Pak Prabowo yang akan bisa menjembatani kembali, merajut kembali hubungan Pak Jokowi dengan PDIP. Kita tahulah, dalam hati mereka masing-masing sebenarnya sih sangat mungkin ketemu. Kenapa? Ya Pak Jokowi juga kan besar di PDI-P dan PDI-P juga kan pernah ikut dibesarkan Pak Jokowi,' kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/3).
-
Kenapa hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Kenapa PDIP melobi PKB untuk Pilkada Jakarta? 'Atas dasar fakta itu, kami berniat menjalin kerja sama politik dengan PKB. Waktu itu kan PDIP belum bisa mengajukan calon sendiri sebab Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 60 yang membolehkan kami mengajukan calon sendiri belum ada,' tambah dia.
Andreas melihat, Demokrat ingin mendekat ke Jokowi-Ma'ruf karena ingin mendapatkan pembagian kekuasaan. "Pernyataan ini juga bisa diartikan bahwa PD ingin mendukung pemerintahan Jokowi-Ma’ruf, tentu dengan harapan ada power sharing dalam kabinet nanti," tambah Andreas lagi.
Keputusan bergabung tidaknya Demokrat akan menjadi pertimbangan Presiden Jokowi dan pimpinan parpol koalisi. Tapi, Andreas yakin, Jokowi akan mencermati melihat kemungkinan dukungan yang merapat pasca Pilpres 2019.
"Tentu Presiden Jokowi akan lebih jeli melihat kemungkinan-kemungkinan dukungan yang mengalir pasca kemenangan dan mengelola dukungan-dukungan tersebut sehingga pemerintahan lima tahun ke depan tetap efektif," tutup Andreas.
Sementara itu, Politikus PDIP Eva Kusuma Sundari senang dengan niatan Demokrat bergabung.
"Ini sesuatu yang harus ditanggapi dengan positif atas inisiatif teman-teman di Partai Demokrat," kata Eva.
Namun Eva mengingatkan, jika benar Demokrat bergabung, harus taat kepada keputusan Jokowi nanti. Eva yakin dukungan tersebut akan dibahas Jokowi bersama partai koalisi.
"Dan saya yakin Pak Jokowi akan membahasnya, menerimanya tetapi dengan mendiskusikan dengan parpol pengusung yang lain," ujar Eva.
Eva mendukung Demokrat untuk bergabung. Sebab, dia berharap dukungan Demokrat makin membuat kondisi politik kondusif dan membantu Jokowi mewujudkan nawacita.
"Dan ini suatu perkembangan yang menarik karena makin banyak yang akan bergabung dan mudah-mudahan politik kita makin stabil makin kondusif dan semakin bisa untuk saling membantu untuk mewujudkan titipan rakyat yaitu nawacita," pungkasnya.
Waketum Demokrat Syarief Hasan mengungkap kondisi internal partainya yang mayoritas ingin bergabung ke pemerintahan Jokowi. Dengan catatan, ada chemistry yang terbangun antara koalisi Jokowi-Ma'ruf dan Demokrat.
"Memang mayoritas memang ya sih ingin ya bergabung, dengan catatan ya kalau memang chemistry dan kebersamaan ya bisa dibangun," ucap Syarief saat dihubungi merdeka.com, Senin (12/8).
Syarief menegaskan, keputusan sikap politik Demokrat akan ditentukan melalui rapat Majelis Tinggi partai. Rapat itu akan dipimpin langsung oleh SBY.
Hal ini sekaligus membantah klaim Ketua Divisi Advokasi dan Hukum Demokrat Ferdinand Hutahaean yang menyatakan partainya sudah resmi dukung Jokowi.
"Keputusan partai kalau resmi itu melalui majelis tinggi. Gitu loh. Dan nanti akan disampaikan secara resmi," tambah Syarief.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PDIP melihat Partai Demokrat merupakan partai penentu dalam konstelasi politik ke depan.
Baca SelengkapnyaPDIP akan membuka pintu kepada partai politik lain termasuk Demokrat
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyampaikan soal peluang partainya mengandeng Demokrat untuk mendukung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaDjarot memastikan komunikasi antara Partai Demokrat dengan PDIP tetap terjalin
Baca SelengkapnyaDemokrat tak mempermasalahkan apalagi keberatan PDIP bergabung di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaSelain Gerindra, hampir semua partai besar merapat ke Pemerintahan Jokowi seperti PDIP, Golkar, Nasdem, PKB, PAN, PPP, dan Demokrat.
Baca SelengkapnyaPSI Mesra dengan Prabowo, Senior PDIP Dengar Ada Perpecahan Internal
Baca SelengkapnyaHubungan PDIP dengan Jokowi dikabarkan memanas, usai
Baca SelengkapnyaKetum AHY akan segera mengumumkan ke koalisi mana Partai Demokrat akan bergabung.
Baca SelengkapnyaPuan mengungkapkan komunikasi PDIP dan Demokrat sebelum gabung koalisi Prabowo.
Baca Selengkapnya