Denny JA Ungkap Angka yang Dibutuhkan Ganjar atau Anies Untuk Lolos Putaran 2
Data itu berdasarkan hasil debat ketiga calon presiden digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1) malam.
Data itu berdasarkan hasil debat ketiga calon presiden digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1) malam.
Denny JA Ungkap Angka yang Dibutuhkan Ganjar atau Anies Untuk Lolos Putaran 2
Ekspresi data hasil Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menunjukkan elektabilitas calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto masih mengungguli Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.
Data itu berdasarkan hasil debat ketiga calon presiden digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1) malam.
Pendiri LSI Denny JA, Denny JA mengatakan, perolehan elektabilitas Prabowo setelah debat ketiga Pilpres 2024 mencapai 43 persen. Data itu sama dengan hasil survei dilakukan LSI Denny JA di bulan Desember 2023.
Berdasarkan hasil survei LSI Denny pada Desember 2023 atau sebelum debat capres ketiga, Denny mengatakan bahwa dukungan kepada prabowo sebesar 43,3 persen. Diikuti Anies Baswedan dengan Muhaimin di nomor kedua dengan elektabiliast 25,3 persen. Sementara elektabilitas Ganjar Pranowo 22,9 persen.
"Kita bisa katakan ini situasi per hari ini di awal Januari bahwa Prabowo di angka 43 persen lebih dan ia hanya butuhkan 7 persen saja untuk menang satu putaran," ujar Denny dalam keterangannya dikutip Senin (8/1).
Menurut Denny, apabila Prabowo-Gibran gagal menang satu putaran, maka putaran kedua akan diperebutkan pasangan Anies atau pasangan Ganjar. Tapi Anies ataupun Ganjar membutuhkan dukungan tambahan 8 persen sampai 10 persen lagi untuk lolos ke putaran kedua.
"Ini situasinya kita lihat bagi Prabowo untuk menang satu putaran saja hanya butuh 7 persen tapi untuk Anies atau Ganjar mereka butuh presentase yang lebih lagi 8 persen hingga 10 persen," kata Denny.
Menurut Denny, dari hasil survei dilakukan Denny JA pada Desember 2023 dan Pilpres 2019 menunjukkan populasi pemilih Indonesia yang menonton debat 47,5 persen. Namun tidak semua menonton penuh.
"Ada yang menonton satu menit saja, lima menit saja, di bawah 10 menit saja yang menonton penuh dari semua yang menonton hanya 31 persen jika ditotal yang menonton debat capres secara penuh hanya 14 sampai 15 persen dari populasi," ujar Denny.
Denny menjelaskan populasi 14-15 persen setelah menonton debat penuh terpengaruh sehingga mengubah pilihan mereka hanya mencapai 22,2 persen. Maka yang mengubah pilihannya setelah menonton debat hanya 2 sampai 3 persen saja sehingga setelah debat ini pun tak banyak berubah elektabilitasnya.
"Kita bisa katakan ini situasi per hari ini di awal Januari bahwa Prabowo di angka 43 persen lebih dan ia hanya butuhkan 7 persen saja untuk menang satu putaran," ujar Denny.