Di bulan Puasa, Sudrajat-Syaikhu kebut mobilitas kampanye

Merdeka.com - Ketua Tim Pemenangan Sudrajat-Syaikhu, Haru Suandharu mengatakan pasangan calon yang diusungnya akan meningkatkan mobilitas sosialisasi di bulan Ramadhan. Meski begitu, dalam pelaksanaan kampanye akan dibarengi dengan koordinasi dan komunikasi dengan penyelenggara pemilu untuk mengantisipasi terjadinya pelanggaran.
"Kampanye lanjut, bukan makin kendor. Jika biasanya dalam satu hari bisa datang ke tiga sampai empat tempat. Ya di bulan puasa bisa jadi lebih," katanya saat dihubungi, Rabu (9/5).
Dia mengungkapkan, konsep kampanye pun akan disesuaikan dan dikemas lebih menguatkan semangat keislaman kepada konstituen yang sedang berpuasa.
"Komunikasi dengan Bawaslu, Panwaslu dan KPU terus berjalan. Kami juga akan memperhatikan aspek penting dalam kampanye. Tentu akan menghindari yang dilarang," ujarnya.
Namun, salah satu poin yang akan dikonsultasikan dengan Bawaslu adalah terkait undangan ceramah kepada Syaikhu di beberapa tempat.
"Nanti kami akan konsultasi. Tapi, tentu kami paham, jika nanti pak Syaikhu ceramah, yang penting materinya tidak ada ajakan atau menyampaikan visi misi. Kami paham lah," jelasnya.
Dihubungi terpisah, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jabar membebaskan seluruh calon Gubernur Jawa Barat berkampanye di bulan puasa. Namun, semua kandidat diingatkan untuk tidak mencampurkan aktivitas sosialisasi dengan ritual ibadah.
Ketua Bawaslu Jabar, Harminus Koto mengatakan semua aturan yang berlaku harus diikuti oleh seluruh calon beserta tim pemenangannya.
"Kampanye (di bulan ramadan) ya boleh, sosialisasi silahkan. Tapi ada aturannya, kampanye bisa dilakukan dari pukul 08.00- 18.00 WIB. Jangan kampanye di malam hari," katanya saat dihubungi.
Aturan lain yang harus dicatat adalah larangan berkampanye di tempat ibadah dan memberikan sesuatu yang mengindikasikan praktik money politik.
Disinggung mengenai kegiatan buka bersama dan pemberian zakat, Harminus berpendapat hal itu pun selama tidak disisipi penyampaian visi misi atau memasang alat dan bahan kampanye.
"Buka bersama silahkan, zakat itu urusan pribadi. Boleh saja, asal jangan ada background berbau Pilgub, seperti alat peraga. Ketika melakukan ibadah, lepas saja (hal yang berhubungan dengan pencalonan di Pilgib Jabar)," ujarnya.
Harminus menegaskan, semua kegiatan akan terus dipantau dan diawasi bersama pengawas partisipatif yang melibatkan berbagai kelompok masyarakat. (mdk/fik)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya