Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Didesak banyak ormas tolak perppu, Fraksi PKS masih pikir-pikir

Didesak banyak ormas tolak perppu, Fraksi PKS masih pikir-pikir Aksi 299. ©2017 Merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jazuli Juwaini mengatakan pihaknya diminta banyak ormas untuk menolak Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Organisasi Kemasyarakatan. Namun, Fraksi PKS tak mau terburu-buru menyatakan sikap.

"Ya banyak, di PKS itu kan ada hari aspirasi. Dalam satu bulan belakangan ini hari aspirasi selalu dipenuhi persoalan ormas. Belum lagi yang sama-sama kita terima dengan Pak Fadli Zon, Agus Hermanto dan lain-lain itu yang (aksi) 299 itu," kata Jazuli di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (5/10).

PKS akan menyerap aspirasi dan pandangan dari sejumlah pakar dan ormas baik yang pro dan kontra sebagai bahan pertimbangan sebelum mengambil keputusan. Rencananya, Komisi II akan mengundang pakar, LSM dan ormas untuk dimintai pandangan terkait Perppu Ormas pada 17-19 Oktober 2017.

"Kita dengar dulu penjelasan rakyat dan kita undang dulu semua ormas baik yang setuju atau,pun tidak kita undang dulu. DPR kan suara rakyat. DPR harus mendengarkan rakyat. Jangan sebelah mata pakai kaca mata kuda," terangnya.

Jazuli melanjutkan, PKS sebenarnya mendukung langkah pemerintah untuk membubarkan ormas-ormas yang menentang Pancasila dan UUD 1945. Untuk itu, dia menepis tudingan PKS membela ormas anti Pancasila karena ikut mengkritisi isi Perppu Ormas.

"Sebenarnya PKS tidak membela ormas tertentu. Apa pun ormas yang bertentangan dengan pancasila dan UUD 1945 memang dia tidak bisa hidup di Indonesia," tukasnya.

Sebelumnya, Ketua Komisi II Zainudin Amali menuturkan, pihaknya tengah menginventaris ormas-ormas yang akan diundang ke dalam rapat. Fraksi-fraksi diberi kebebasan untuk mengusulkan ormas yang mau diundang.

"Sementara ini kita sudah inventarisasi nanti akan kita sampaikan undangan, tentu nanti organisasinya representasi lah. Tidak seluruh. Kalau disampaikan ada berapa ratus itu yang terdaftar," jelasnya.

Lebih lanjut, Komisi II mempertimbangkan untuk mengundang Ormas Hizbut Tahrir Indonesia. HTI adalah ormas yang telah dibubarkan pemerintah dengan memakai Perppu Ormas.

"Tadi ada usulan, tetapi dia bukan HTI tetapi sebagai eks ya. Sebagai eks. Sedang kita pertimbangkan," tandasnya. (mdk/bal)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Gabung KIM Plus, Ini Langkah yang Bakal Diambil PKS di Pilkada Jakarta Pada 19 Agustus Mendatang
Gabung KIM Plus, Ini Langkah yang Bakal Diambil PKS di Pilkada Jakarta Pada 19 Agustus Mendatang

Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Fawaid merespons soal kabar partainya bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus.

Baca Selengkapnya
PKS Belum Tentukan Sikap Akan Jadi Oposisi atau Koalisi, Syaikhu: Itu Ranah Dewan Syuro
PKS Belum Tentukan Sikap Akan Jadi Oposisi atau Koalisi, Syaikhu: Itu Ranah Dewan Syuro

Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu mengatakan sikap partainya apakah akan menjadi koalisi atau oposisi akan ditentukan Majelis Syuro.

Baca Selengkapnya
KPU Jelaskan Sanksi Jika PSI Tak Dukung Siapapun di Pilpres 2024
KPU Jelaskan Sanksi Jika PSI Tak Dukung Siapapun di Pilpres 2024

Partai politik yang memenuhi syarat untuk dapat mencalonkan tetapi tidak mengusulkan nantinya akan dikenai sanksi.

Baca Selengkapnya
PKB Nilai Semua Partai Sudah Menerima Presiden-Wapres Terpilih Kecuali PDIP
PKB Nilai Semua Partai Sudah Menerima Presiden-Wapres Terpilih Kecuali PDIP

PKB dan PKS telah sepakat menghadapi pasca-Pilpres dengan bersatu untuk hadapi tantangan yang kian besar.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Keras! PKS Tolak RUU DKJ, Sebut Gubernur Jakarta Bisa Ditunjuk Presiden
VIDEO: Keras! PKS Tolak RUU DKJ, Sebut Gubernur Jakarta Bisa Ditunjuk Presiden

Salah satunya adanya aturan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta nantinya ditunjuk presiden.

Baca Selengkapnya
PKS Tunggu Putusan Majelis Syuro untuk Tentukan Gabung Prabowo-Gibran atau Oposisi
PKS Tunggu Putusan Majelis Syuro untuk Tentukan Gabung Prabowo-Gibran atau Oposisi

Apakah PKS memilih menjadi oposisi atau koalisi Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya
Muncul Usulan Pilkada 2024 Dimajukan, Cak Imin: Sebetulnya PKB Menolak
Muncul Usulan Pilkada 2024 Dimajukan, Cak Imin: Sebetulnya PKB Menolak

Tito menyebut salah satu alasan percepatan pilkada lantaran menghindari kekosongan kepala daerah pada 1 Januari 2025.

Baca Selengkapnya
PDIP Tak Setuju Revisi UU Pilkada Dibawa ke Rapat Paripurna untuk Disahkan, Ini Alasannya
PDIP Tak Setuju Revisi UU Pilkada Dibawa ke Rapat Paripurna untuk Disahkan, Ini Alasannya

Baleg DPR RI menggelar rapat kerja dengan pemerintah untuk membahas tentang revisi UU Pilkada.

Baca Selengkapnya
Batal Dukung Ganjar, PSI: Ojo Kesusu Pilih Capres, Tegak Lurus ke Jokowi
Batal Dukung Ganjar, PSI: Ojo Kesusu Pilih Capres, Tegak Lurus ke Jokowi

PSI kembali berembuk untuk menentukan sikap akan mendukung siapa di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
PDIP Jalin Komunikasi dengan Fraksi Lain untuk Tolak RUU MK
PDIP Jalin Komunikasi dengan Fraksi Lain untuk Tolak RUU MK

Djarot menyebut komunikasi tersebut bertujuan untuk mencegah penyelundupan Pasal-Pasal di RUU MK.

Baca Selengkapnya
Fraksi PKB DPR Tolak Wacana Percepatan Pilkada 2024: Kami Khawatir Kian Memanaskan Situasi Politik
Fraksi PKB DPR Tolak Wacana Percepatan Pilkada 2024: Kami Khawatir Kian Memanaskan Situasi Politik

Percepatan waktu pelaksanaan Pilkada 2024 ini dinilai akan memicu kompleksitas masalah hukum, dan politik yang merugikan kepentingan masyarakat luas.

Baca Selengkapnya
PKS Tolak RUU Kesehatan Karena Tidak Berpihak pada Rakyat
PKS Tolak RUU Kesehatan Karena Tidak Berpihak pada Rakyat

PKS menilai RUU Kesehatan justru menghilangkan mandatory spanding untuk kesehatan yang ada di UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.

Baca Selengkapnya