Diduga tak netral di Pilgub Riau, Pjs Bupati Inhil diperiksa Bawaslu

Merdeka.com - Pejabat Sementara (Pjs) Bupati Indragiri Hilir Rudyanto datang memenuhi panggilan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Riau, Senin (26/3) sekitar pukul 10.00 Wib. Dia diperiksa lantaran diduga terlibat dalam politik praktis, terkait keikutsertaannya membantu Calon Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rahman.
Usai diperiksa Bawaslu, Rudyanto yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan Pemprov Riau enggan memberikan komentar terkait panggilan terhadap dirinya. Rudyanto yang menggantikan posisi Bupati Indragiri Hilir HM Wardan karena cuti kampanye untuk maju dalam Pilbup daerah setempat, cuek saat dikonfirmasi sejumlah wartawan, dia langsung menuju mobilnya.
Ketua Bawaslu Riau Rusidi Rusdan mengatakan, pihaknya memeriksa Rudyanto sebagai saksi sekitar kurang lebih dua jam lamanya. Pemeriksaan berlangsung di kantor Bawaslu Riau, Jalan Sultan Syarif Kasim, Kota Pekanbaru.
"Ya pemeriksaan terhadap yang bersangkutan (Rudyanto) berjalan dengan sekitar 15 pertanyaan. Pemeriksaan ini terkait dugaan ketidaknetralannya dalam Pilkada Riau," kata Rusidi kepada merdeka.com.
Menurut Rusidi, dugaan keterlibatan Rudyanto dalam membantu bos nya Arsyadjuliandi Rahman yang maju dalam Pilgub Riau sebagai petahan bersama pasangannya Suyatno (Bupati Rokan Hilir) berkat laporan dari masyakarat.
Pjs BUpati Inhil diperiksa Bawaslu ©2018 Merdeka.com/Abdullah Sani
Temuan dugaan pelanggaran ini bermula ketika pihaknya menerima laporan dari masyarakat bahwa ada beberapa orang kepala desa/lurah serta seorang camat yang melakukan pertemuan.
"Kami dapat laporan dari masyarakat, ada empat orang kepala desa dan salah satu camat yang melakukan pertemuan di salah satu ruangan kantor yang kemudian disampaikan kepada Pjs Bupati Inhil (Rudyanto)," jelasnya.
Menurut Rusidi, mereka diduga membuat sebuah group Whatsapp yang berisi sejumlah kepala desa bersama Rudyanto yang membahas soal pertemuan tersebut. Pada pertemuan tersebut, mereka diduga membahas terkait bagaimana hasil pemenangan terhadap salah satu calon Bupati Inhil dan calon Gubernur Riau.
"Jadi hasil pertemuan itu disampaikan di dalam grup WhatsApp bernama Camat, Kades Gas dan Pjs Bupati. Hasil rapatnya yaitu memantapkan hasil pemenangan terhadap salah satu calon Gubernur Riau dan Bupati Inhil," ungkap Rusidi.
Bawaslu mengindikasi adanya Rudyanto di dalam grup WhatsApp itu, serta ikut terlibat pembahasan politik, dengan mengatakan agar menyampaikan salamnya kepada calon bupati dan gubernur itu.
"Ini masih dalam dugaan proses penelusuran dugaan pelanggaran netralitas ASN. Prosesnya masih panjang karena harus meminta keterangan dari sejumlah kades dan camat," pungkas Rusidi.
Sekedar diketahui, Pilgub Riau diikuti 4 pasangan calon. Nomor urut pertama yaitu Syamsuar-Edy Natar Nasution dousung partai Nasdem, PKS dan PAN. Nomor urut 2 paslon Lukman Edy-Hardianto diusung partai Gerindra dan PKB. Sedangkan pslon nomor 3, Firdaus-Rusli Efendi, diusung partai Demokrat dan PPP. Dan paslon terkahir nomor 4, Arsyadjuliandi Rahman diusung partai Golkar, PDIP dan Hanura.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya