Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dukung Jokowi di 2019, Golkar sebut Ahok harus 5 tahun jadi gubernur

Dukung Jokowi di 2019, Golkar sebut Ahok harus 5 tahun jadi gubernur Perpisahan Jokowi dan Ahok. ©2014 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Ketua DPP Partai Golkar Bidang Polhukam Yorrys Raweyai memprediksi ketiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta tidak akan tergiur untuk maju ke Pilpres 2019. Yorrys menegaskan, kecil kemungkinan Golkar akan mengusung Ahok meski menjadi partai pendukung di Pilgub DKI.

Keputusan ini disampaikan karena Golkar telah menjatuhkan pilihan untuk mengusung Joko Widodo sebagai Presiden petahana di periode kedua.

"Kecil kemungkinan itu. Karena kita sudah mencalonkan Jokowi di 2019 bagaimana mencalonkan siapa lagi," kata Yorrys di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta, Senin (16/1).

Partai Golkar, kata dia, sejak lama telah berkomitmen mengantarkan Jokowi menuju kursi RI I. Oleh karena itu, dia memastikan pihaknya tidak akan mengusung Jokowi dengan Ahok sebagai wakilnya.

Yorrys juga menekankan, Ahok harusnya memimpin DKI lima tahun jika menang dalam perhelatan Pilgub DKI 2017. Dia menilai, tak mungkin Golkar ajukan Jokowi-Ahok untuk Pilpres 2019.

"Saya pikir enggak mungkin dua-duanya dari situ. Pasti ada pilihan lain. Enggak mungkin itu. Pokoknya Jokowi tetap dan mereka ini harus 5 tahun lah. Kita punya komitmen untuk itu," tegasnya.

Dan untuk saat ini, Golkar tengah fokus untuk memenangkan Ahok-Djarot di putaran pertama dalam gelaran demokrasi 5 tahunan di Jakarta itu.

"Yang penting sekarang ini bagaimana Ahok bisa menang satu putaran. Itu aja yang penting," pungkasnya.

Seperti diketahui, debat perdana Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta telah selesai dilakukan. Banyak pernyataan pasangan calon terkait program dan masalah Ibu Kota yang menyita perhatian publik.

Salah satu pertanyaan moderator Ira Koesno yang tidak disangka-sangka kepada pasangan calon adalah soal kemungkinan pasangan calon menjadi capres dan cawapres di Pemilu 2019.

Cagub nomor urut 3, Anies Baswedan dengan tegas menjawab tak akan maju pilpres 2019 jika menang pilgub DKI. Sementara, Cagub nomor urut 1, Agus Harimurti Yudhoyono tak menjawab pertanyaan itu dan berdalih ikut Pilgub untuk memperjuangkan nasib warga Jakarta.

Sementara Cagub nomor urut 2, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memilih duduk dan cawagubnya Djarot Saiful Hidayat yang menjawab.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP