Dukungan DPD I Kepada Airlangga Hartarto Dipastikan Hasil Musyawarah Mufakat
Merdeka.com - Mayoritas DPD I Golkar mendukung Airlangga Hartarto di Munas awal Desember nanti untuk kembali terpilih secara aklamasi sebagai ketua umum. Dukungan mayoritas DPD I itu dinilai hasil musyawarah mufakat.
"Dalam mengusulkan dan merekomendasikan untuk kembali memilih Airlangga Hartarto, baik DPD I dan Organisasi sayap Golkar sudah melalui proses yang panjang," kata Ketua PP AMPG (Angkatan Muda Partai Golkar) Ahmad Irawan dalam keterangan tertulisnya, Selasa (19/11).
Dia meyakini dukungan mayoritas DPD I itu tak ada paksaan. Sebab menurut dia, sebelum sampai pada kesimpulan untuk musyawarah mufakat memilih Airlangga Hartarto, sudah dilakukan sejumlah rapat pleno di masing-masing DPD I melibatkan DPD 2 di wilayahnya.
-
Siapa yang berhasil mengelola potensi konflik di Golkar? Lanjut Dedi, Airlangga juga mampu merawat infrastruktur partai dengan mengelola potensi konflik yang baik.
-
Siapa ketua umum Partai Golkar saat ini? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Mengapa Golkar ingin Airlangga memimpin lagi? Pasalnya, Airlangga dinilai berhasil dengan membawa Golkar berada di urutan kedua Pemilu 2024 dengan perolehan suara 15,28% 'Prestasi AH (Airlangga Hartarto) yang bisa naikkan elektabilitas Golkar tak bisa dibantah,' ujar Pengamat Politik Adi Prayitno, Jumat (29/3).
-
Siapa yang memimpin Golkar? Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendampingi Presiden Joko Widodo yang memimpin jalannya KTT di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Rabu (6/9).
-
Apa alasan Nurdin Halid menilai Airlangga Hartarto layak memimpin Golkar? 'Sangat layak, Erlangga memimpin Golkar,' ujarnya kepada wartawan, Rabu (3/4). Nurdin mengaku di Pemilu 2024, Golkar perolehan kursi di DPR RI meningkat menjadi 102. Padahal di Pemilu 2019, Golkar hanya meraih 85 kursi. 'Dari 85 kursi menjadi 102, itu tidak mudah. Sangat layak (memimpin kembali Golkar),' tuturnnya.
"Jadi tidak kalau ada paksaan atau pengaruh dari DPP ke DPDI1 atau istilah masuk angin itu. Di sini tidak ada politik uang, tidak ada jual beli suara. Memang uang siapa yang mau dibagi-bagi? Justru musyawarah mufakat itu menghilangkan politik uang," kata Ahmad Irawan.
Berkaca dari pengalaman Munas sebelumnya, Ahmad Irawan menyatakan Golkar rentan pecah atau berkonflik jika diadakan pemilihan atau kompetisi memilih ketua umum secara terbuka. Dia juga melihat kepemimpinan Airlangga Hartarto selama dua tahun di Golkar sudah sangat berhasil.
"Golkar bisa meraih kursi terbanyak kedua, Golkar menang Pilpres. Padahal Golkar sebelumnya diterpa isu-isu korupsi yang dihadapi sejumlah kadernya. Namun Pak Airlangga bisa membawa Golkar lolos dari semua badai politik itu," ujar dia.
Kubu Bamsoet Klaim Didukung 14 DPD I dan 383 DPD II
Sebelumnya, DPP Partai Golkar telah mengadakan Rapimnas sebagai persiapan Munas bersama 34 DPD tingkat I. Dalam rapimnas itu, mayoritas DPD I memberikan kembali memilih Airlangga Hartanto kembali menjadi ketua umum.
Kubu Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengklaim punya jumlah dukungan lebih banyak ketimbang Airlangga. Juru bicara Bamsoet, Andi Sinulingga mengklaim terdapat 14 DPD yang tidak mendukung Airlangga. Ditambah, 383 DPD tingkat II yang telah mendukung Bamsoet.
"Jumlahnya ada 14 ketua tingkat I yang sama kita, dan kemudian ada 383 yang sudah menyatakan dukungan dan konfirm. Bahkan kita sudah ambil, sudah kita peras lagi, kita buang lagi 50 lagi, kalau kemungkinan ada margin of error nya kita optimis bisa menang dengan raihan 330 suara pemilih, itu minimal," kata Andi saat jumpa pers di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Jumat (15/11).
Andi tidak merinci DPD-DPD I yang mendukung Airlangga. Dia hanya menyebut lima daerah. Yang paling jelas mendukung Bamsoet adalah Papua Barat. Sedangkan, Aceh, Jambi, Sumatera Barat dan Jawa Tengah juga mempertimbangkan calon lain di luar Airlangga.
Dengan dukungan yang cukup banyak, Andi ngotot pemilihan ketua umum melalui pemungutan suara alias voting. Dia yakin kubu Airlangga telah memiliki hitungan terkait jumlah dukungan yang didapatkan.
"Bapak Airlangga Hartarto timnya juga menghitung itu, dan kita juga tahu bagaimana itung itungan mereka, karena memang tidak cukup alokasi itu,"ucapnya.
"Karena itu dibikin cara cara seperti ini (musyawarah mufakat), prinsipnya lagi lagi pemilihan itu harus dibuka dan dilakukan secara luber, langsung bebas rahasia," tandas Ketua DPP Golkar itu.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua DPD Partai Golkar dan kader ingin Airlangga kembali menjabat.
Baca SelengkapnyaKetua DPD Partai Golkar Provinsi Sumatera Barat Khairunas menegaskan seluruh DPD di Indonesia solid mendukung Airlangga Hartarto.
Baca SelengkapnyaIdrus menilai Airlangga melakukan akrobatik politik dengan PDIP dan Gerindra.
Baca SelengkapnyaKetua DPD Partai Golkar DKI Jakarta Ahmed Zaki Iskandar menegaskan, pihaknya tetap solid mendukung Airlangga menjadi Ketum Golkar lagi.
Baca SelengkapnyaDalam konferensi pers, Idrus mendesak Airlangga segera melepas jabatannya sebagai ketua umum DPP Partai Golkar
Baca SelengkapnyaAirlangga mengaku menerima masukan dan saran dari ketiga ketua dewan DPP Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaAirlangga dinilai berhasil dengan membawa Golkar berada di urutan kedua pada Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaMenurut Bamsoet, tantangan dan cobaan itulah yang membuat Golkar semakin menyatu dan saling menguatkan.
Baca SelengkapnyaMunaslub Golkar dilakukan oleh Faksi Kecil yang bermain di tikungan terakhir jelang Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaPeluang Ridwan Kamil di Jakarta tetap ada walaupun diakui elektabilitasnya belum optimal.
Baca SelengkapnyaDia meyakini, bisa melalui badai politik dengan baik.
Baca SelengkapnyaAirlangga Hartarto memperbanyak sebaran tokoh berpengaruh di berbagai dapil.
Baca Selengkapnya