Fahri Hamzah Nilai Polisi Hebat & Sigap Jika Berhadapan Dengan Kubu Prabowo

Merdeka.com - Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief mengaku kediamannya di Lampung digeruduk polisi. Dia tak menjelaskan apa maksud kedatangan polisi. Diduga terkait dengan kasus hoaks tujuh kontainer berisi surat suara tercoblos.
Melihat hal itu, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah geram. Dia menuding jika kasus menyangkut oposisi, kepolisian sigap mengusut. Dia juga mencontohkan saat kasus kebohongan oleh Ratna Sarumpaet.
"Itulah orkestrasi dari awal bahwa yang bermasalah tuh Prabowo cepat proses bahkan dipakai untuk nyerang balik. Polisi pun bertindak hebat semua aparat bertindak sigap," kata Fahri di Gedung DPR, Jakarta Selatan, Jumat (4/1).
Dia membandingkan perlakuan polisi jika menyangkut kubu petahana Joko Widodo. Fahri mengungkit pengakuan La Nyalla Mattalitti soal ikut menyebarkan fitnah Jokowi PKI.
"Tapi begitu ada nampak dari tim petahana melakukan perbuatan yang sama kok santai. Kurang ribut apa yang dibuat oleh La Nyalla, dia udah ngaku seperti Ratna Sarumpaet kok gak diproses," katanya.
Dia menyebut, aparat kepolisian tidak harus netral, tapi harus tampak netral. "Ini kejadian pak Andi Arief tiba-tiba bersigap sampai ke daerah. Itu harus dijelaskan dan polisi harus sigap kan dia harus netral," kata Fahri.
Sementara itu, Polisi membantah menggeruduk rumah Andi Arief di Lampung. Kedatangan polisi guna mengecek informasi disampaikan Andi Arief lewat media sosialnya tersebut.
"Enggak ada penggerebekan. Dicek setelah ramai-ramai info di media," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo kepada Liputan6.com, Jumat (4/1).
Dedi mengatakan, saat dilakukan pengecekan, ternyata rumah itu bukan lagi milik Andi Arief. Dari penelusuran polisi rumah tersebut sudah dijual Andi Arief sejak tahun 2014 kepada seseorang bernama Yusrizal.
Dedi memastikan, hingga saat ini polisi belum memeriksa Andi Arief untuk diperiksa terkait kasus hukum. Termasuk kasus hoaks tujuh kontainer surat suara dicoblos di Tanjung Priok, Jakarta Utara, seperti diunggah Andi Arief melalui akun Twitternya.
"Jadi bukan penggerebekan. Setelah ramai, viral, dicek sama petugas di sana, benar nggak rumah Pak andi Arief, bukan, ternyata rumahnya sudah dijual 2014. Itu mengecek memastikan karena ramai di media sosial," tandasnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya