Golkar Diprediksi Tetap Masuk Dua Besar di Pileg 2019
Merdeka.com - Golkar diprediksi masih tetap akan berkutat sebagai partai papan atas di Pemilu Legislatif 2019. Pengalaman sebagai partai besar menjadi tolak ukur meski sejumlah hasil lembaga survei meramalkan Golkar akan terlempar dari dua besar.
Pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno mengatakan, Golkar tetap sebagai partai modern dengan kekuatan mesin politiknya sudah teruji.
"Golkar itu partai besar, modern. Mesin politiknya solid dan tak pernah tergantung pada tokoh tertentu. Karenanya setiap pemilu Golkar pasti masuk 2 besar," katanya, Sabtu (8/12).
-
Bagaimana Golkar berperan? Pertemuan KTT ke-26 ASEAN-RRT menyepakati pentingnya penguatan kerjasama regional untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan mewujudkan cita-cita Asia Tenggara sebagai pusat pertumbuhan ekonomi, terutama dengan adanya upgrading ASEAN-China Free Trade Agreement (FTA) 3.0 dan implementasi penuh Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP).
-
Siapa yang memimpin Golkar? Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendampingi Presiden Joko Widodo yang memimpin jalannya KTT di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Rabu (6/9).
-
Siapa Ketua Umum Partai Golkar? Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto bersilaturahmi dengan pimpinan ormas Hasta Karya atau pendiri, ormas yang didirikan, dan organisasi sayap partai berlambang pohon beringin, Minggu (6/8/2023).
-
Siapa ketua umum Partai Golkar saat ini? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Apa yang Golkar dukung? Terakhir, pertemuan juga kembali menggarisbawahi dukungan terhadap kerangka kerja ASEAN Outlook on Indo-Pacific (AOIP) sebagai landasan sekaligus panduan bagi ASEAN dalam menavigasikan konstelasi politik kawasan yang dinamis.
Dia menambahkan, dengan mesin kader yang teruji, Golkar dinilainya mampu menghadapi turbulensi politik. Faktor basis pemilih yang loyal juga menjadi kelebihan lain Golkar.
"Golkar terbiasa menghadapi turbulensi politik yang dahsyat. Karenanya meski misalnya ada kadernya bermasalah dalam hukum, Golkar tetaplah Golkar yang berdiri kokoh dalam pusaran demokrasi elektoral," jelasnya.
Merujuk sebagai partai senior, Golkar punya kedekatan dengan masyarakat pemilihnya. Kata Adi, tak ada masalah meski Golkar tak kecipratan coattail effect atau efek ekor jas di Pilpres 2019. Sebab, Golkar tak punya kader yang menjadi capres atau cawapres.
"Sekalipun tak punya jagoan pilpres, mesin politik Golkar tetap kuat karena nilai-nilai perjuangannya sudah terinternalisasi dengan baik," ujarnya.
Pasca Orde Baru atau di era Reformasi, Partai Golkar masih stabil nangkring di posisi atas dalam setiap penyelenggaraan pemilu. Bahkan, di Pileg 2004, Golkar meraih suara terbanyak dengan meraih 24,4 juta atau 21,58 persen.
Adapun di Pileg 2014, Golkar berhasil stabil di posisi atas dengan menempati dua besar dengan perolehan suara 18,4 juta atau 14,75 persen.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Real Count sementara KPU, Golkar meraih 15 persen suara
Baca SelengkapnyaSelisih Golkar dan juara bertahan PDIP hanya tipis
Baca SelengkapnyaPengurus DPD Golkar yakin rekomendasi yang telah dikeluarkan untuk calon kepala daerah tidak akan terdampak dari keputusan Airlangga mengundurkan diri.
Baca SelengkapnyaPDIP menilai masyarakat akan menguji gagasan bukan seberapa banyak partai gabung koalisi
Baca SelengkapnyaKetua Umum MKRG, Adies Kadir menilai Jokowi dan Gibran tidak mungkin mengacak-acak Golkar
Baca SelengkapnyaSeluruh kader Partai Golkar sudah menyerahkan keputusan di Pilpres 2024 kepada Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
Baca SelengkapnyaPrabowo yang juga merupakan calon presiden (capres) tidak hanya mementingkan Gerindra.
Baca SelengkapnyaPartai Golkar tidak pernah memiliki skenario untuk merebut kursi ketua DPR RI.
Baca SelengkapnyaAirlangga tak khawatir JK dukung Anies. Sebab, keponakan JK Erwin Aksa berada di barisan pendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Baca Selengkapnyamerupakan tokoh senior dan mantan Ketua Umum Partai Golkar yang sosoknya harus dihormati.
Baca SelengkapnyaGolkar mulanya berharap Prabowo Subianto merestui Airin Rachmi Diany sebagai calon Gubernur Banten.
Baca SelengkapnyaJK sebut Golkar telat dalam menentukan arah koalisi pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Baca Selengkapnya