Hanura Sebut Kesombongan Timses Buat Elektabilitas Prabowo-Sandi Menurun di Survei
Merdeka.com - Ketua DPP Partai Hanura Inas Nasrullah Zubir menyebut ada beberapa faktor yang membuat tren elektabilitas Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menurun pascareuni 212. Menurut Inas, penurunan eletabilitas Prabowo-Sandi disebabkan karena timses mereka terlalu menyombongkan diri.
Berdasarkan survei LSI Denny JA, tingkat elektabilitas Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mengalami penurunan setelah Reuni 212 dari 31,2 persen menjadi 30,6 persen. Berbanding dengan elektabilitas Joko Widodo-Ma'ruf Amin di angka 54,2 persen.
"Jubir atau influencer tim Prabowo-Sandi sering menyombongkan diri bahwa elektabelitas Prabowo-Sandi terus meningkat sambil melecehkan stagnannya elektabelitas Jokowi-Amin," kata Inas melalui keterangan tertulis, Sabtu (22/12).
-
Kenapa elektabilitas Prabowo naik? Menurut Saifullah Yusuf, elektabilitas Prabowo terus naik karena cawapres Muhaimin dan PKB tidak efektif mendulang suara.
-
Kenapa Prabowo-Gibran dianggap punya elektabilitas tinggi? Menurut Pradana, salah satu hal yang disorot oleh The Economist adalah terkait elektabilitas Prabowo-Gibran karena komitmen keberlanjutan terhadap berbagai program Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang terus digaungkan keduanya.
-
Apa yang dituduhkan ke Prabowo terkait Pilpres 2014? Prabowo terlibat dugaan korupsi dan penyuapan senilai USD 55,4 juta menurut isi pemberitaan tersebut dalam pembelian pesawat jet tempur Mirage bekas dengan pemerintah Qatar. Uang ini disebut yang dijadikan modal Prabowo dalam melenggang ke pilpres 2014.
-
Siapa yang diduga menghina Prabowo? Media sosial digemparkan dengan akun bernama Fufufafa yang diduga milik Gibran Rakabuming Raka, dan disebut-sebut menghina Presiden Terpilih Prabowo Subianto dan anaknya beberapa tahun yang lalu.
-
Mengapa Prabowo Subianto meraih prestasi tinggi? 'Menhan Prabowo mencatatkan jumlah Net Sentiment tertinggi, yaitu 27,518, yang merupakan indikator kuat dari jumlah besar percakapan positif yang berpusat pada kinerjanya. Hal ini menjadi penanda penting, tidak hanya bagi dirinya tetapi juga bagi Kabinet Indonesia Maju secara keseluruhan,'
Anggota Timses Jokowi-Ma'ruf ini juga menganggap, reuni 212 justru blunder untuk Prabowo-Sandi. Sebab, kata Inas, acara akbar itu sarat akan muatan politis karena disisipi agenda seruan untuk mendukung Prabowo-Sandi di Pilpres 2019.
"Reuni mujahid 212 pada tanggal 2 Desember 2018 sarat dengan politik ambisi untuk Pilpres 2019," tegasnya.
Sebelumnya, Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis hasil survei perihal kegiatan reuni 212 di Jakarta 2 Desember lalu. Tidak ada perubahan signifikan terhadap elektoral dua pasangan capres-cawapres, Jokowi-Maruf dan Prabowo-Sandi. Kubu Jokowi masih unggul.
Peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby mengatakan pasca kegiatan reuni 212, elektoral Jokowi-Ma'ruf, berdasarkan hasil survei pada November, masih unggul di atas 50 persen dari Prabowo-Sandi. Survei pada bulan November menunjukkan elektoral Jokowi sebesar 53,2 persen sedangkan Prabowo 31,2 persen.
"Pasca reuni 212, elektabilitas kedua capres tidak banyak berubah dan cenderung stagnan. Survei LSI Denny JA pada Desember 2018 menunjukkan bahwa elektabilitas Jokowi-Maruf sebesar 54,2 persen sementara elektabilitas Prabowo-Sandi pada Desember ini sebesar 30,6 persen," ujar Adjie di Graha Rajawali, Jakarta Timur, Rabu (19/12).
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sekjen PBNU Saifullah Yusuf blak-blakan alasan elektabilitas Prabowo terus naik dan Anies turun.
Baca SelengkapnyaEektabilitas Prabowo berada di angka 39,7 persen naik dibanding Agustus 2023
Baca SelengkapnyaAnies-Cak Imin berada diurutan terbawah dalam survei di Jawa Timur, tertinggal jauh.
Baca SelengkapnyaElektabilitas Ganjar Pranowo turun 10 persen dalam dua bulan terakhir menurut survei Indikator Politik Indonesia.
Baca SelengkapnyaPasangan Ganjar-Mahfud kini berada juru kunci dengan elektabilitas 15,3 persen.
Baca SelengkapnyaLembaga survei Indikator Politik merilis hasil surveinya yang menunjukkan Partai Gerindra menyalip PDIP dan PKB di Jatim.
Baca SelengkapnyaTingkat elektabilitas pasangan capres-cawapres juga mengalami dinamika yang mirip.
Baca SelengkapnyaElektablitas Prabowo naik signifikan di Sumbar dan mampu menyalip dominasi Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaElektabilitas Prabowo tertinggi dibandingkan Anies dan Ganjar.
Baca SelengkapnyaSaidiman Ahmad menilai dugaan publikasi hasil survei lembaga survei mempengaruhi pilihan publik soal calon presiden, salah total.
Baca SelengkapnyaPrabowo tetap teratas mengungguli Ganjar dan Anies meski alami penurunan elektabilitas.
Baca SelengkapnyaPeneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, dukungan untuk Prabowo mencapai 45,3 persen.
Baca Selengkapnya