JK sebagai figur Cawapres kuat, tapi Capres lemah
Merdeka.com - Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yudha menilai, figur Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) lemah jika maju sebagai calon presiden di 2019. Survei menunjukkan mantan Ketum Golkar itu elektabilitasnya kuat hanya sebagai cawapres.
Dalam survei Poltracking bulan Februari, Jusuf Kalla menempati posisi teratas sebagai cawapres dengan elektabilitas 15 persen. Survei lain, Litbang Kompas misalnya, elektabilitas Jusuf Kalla juga teratas sebagai cawapres Joko Widodo di angka 15,7 persen.
"Pak JK sebagai cawapres adalah figur yang paling kuat. Sebagai capres kayaknya lemah. Sebagai cawapres karena kalau dari elektabilitasnya beliau itu berkisar melampaui nama-nama lain," kata Hanta di Thamrin, Jakarta Pusat, Sabtu (23/6).
-
Siapa yang menjadi calon Wakil Gubernur Jawa Barat? Ronal Surapradja menceritakan dirinya ditunjuk menjadi bakal calon wakil gubernur Jawa Barat di momen krusial sebelum pendaftaran ditutup.
-
Siapa yang mempertanyakan data kerawanan Pemilu di Kaltim? Isran mempertanyakan data yang dikeluarkan oleh Bawaslu tersebut. Sebab dalam riwayatnya, Kaltim tak pernah mengalami kericuhan dalam penyelenggaraan Pemilu.
-
Apa kekurangan Ilham Habibie dalam Pilgub Jabar? 'Itukan semacam, tidak menanam tapi pengin panen,' ungkap Usep saat dihubungi Merdeka.com, Jumat(7/6).
-
Siapa yang diprediksi unggul dalam Pilkada Jateng? Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia Djayadi Hanan, mengungkapkan alasan Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep unggul karena adanya pengaruh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Siapa calon gubernur dari Koalisi Indonesia Maju? 'Pak Andika bagus, kemudian dari segi perfom, pernah sama-sama [tugas]. Saya Kapolres beliau Komandan Paspampres, tak perlu risaukan, demokrasi harus rangkulan dan perbedaan merupakan rahmat yang harus dijalankan sama-sama,' ungkapnya.
-
Siapa yang paling tinggi elektabilitasnya? Dalam survei tersebut, Prabowo-Gibran yang paling teratas. Elektabilitas Prabowo-Gibran mencapai 39,3 persen.
Namun penilaiannya itu pun bisa saja berubah mengingat waktu menuju Pilpres 2019 masih cukup jauh. Hanta menilai, hasil survei nanti bisa saja berubah jika mantan ketua Dewan Masjid itu berpasangan dengan tokoh yang tepat.
"Cuma ada masih ada waktu 9 bulan ya. Masih mungkin dong melakukan itu buat berpasangan dengan orang lain," kata Hanta.
Diberitakan sebelumnya, Partai Demokrat mempertimbangkan nama Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk bisa diusung jadi Calon Presiden (Capres) 2019. Nama JK juga sudah mulai dibicarakan dengan beberapa tokoh Partai Golkar.
"Ada suara-suara kader yang mengusulkan nama Pak JK berpasangan dengan AHY," kata Kepala Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean saat dihubungi merdeka.com, Jumat (22/6).
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
JK mengatakan, wapres bukan ban serep. Wapres harus memiliki kemampuan dan kualitas yang sama dengan presiden.
Baca SelengkapnyaKedatangan Ketua DPP PDIP Puan Maharani ke rumahnya disebut tidak membahas soal tawaran turut andil dalam ajang Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaEfriza mengatakan, Kaesang memang lebih cocok bersama Ridwan Kamil.
Baca SelengkapnyaKesempatan Kaesang maju di Jawa Tengah tergantung partai-partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus Jokowi.
Baca SelengkapnyaPartai NasDem menyambut baik dukungan Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI Jusuf Kalla kepada calon presiden nomor urut satu Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaGerindra merespons soal elektabilitas Ridwan Kamil sebagai calon gubernur Jakarta masih kalah dari Anies
Baca SelengkapnyaJK sebut Golkar telat dalam menentukan arah koalisi pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Baca SelengkapnyaUjang menyarankan Partai Golkar untuk mengusung pria akrab disapa Kang Emil itu di Pilkada Jabar karena peluang menangnya lebih besar daripada Jakarta.
Baca SelengkapnyaPengamat Politik Wijaya Dg Mapasomba memprediksi elektabilitas Babah Alun tidak akan berbeda jauh dengan bacagub Anies Baswedan
Baca SelengkapnyaMenurut Budiman, dukungan dari Wapres ke-10 dan ke-12 RI itu tidak berpengaruh banyak ke suara Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaBakal Capres Ganjar Pranowo hingga kini belum memutuskan siapa yang akan diambil menjadi cawapres di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPDIP tengah merayu mantan wakil presiden, Jusuf Kalla (JK) untuk bergabung bersama tim mendukung pencalonan Ganjar Pranowo sebagai presiden
Baca Selengkapnya