Jokowi: Salah Besar Kalau Koalisi Ini Sudah Tidak Rukun, Keliru Gede Sekali
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo membantah internal koalisi partai pendukungnya tidak rukun. Dia menyatakan koalisinya tetap solid dan tak retak.
Dalam beberapa pekan belakangan, soliditas koalisi Jokowi disorot banyak pihak. Sejumlah pihak menilai koalisi Jokowi mulai goyah lantaran sejumlah peristiwa politik.
Sebut saja, momen ketika Megawati mengabaikan jabatan tangan Surya Paloh saat upacara pengambilan sumpah jabatan anggota DPR 2019-2024, 1 Oktober lalu. Kemudian terbaru, manuver Paloh menemui tokoh oposisi Presiden PKS Sohibul Iman. Hingga isu ada partai koalisi tak puas dengan jatah menteri dari Jokowi.
-
Siapa yang ditugaskan Jokowi untuk membujuk Megawati? 'Supaya enggak salah, ini ditugaskan untuk bertemu Ryaas Rasyid oleh Presiden Jokowi. Pak Ryaas Rasyid ditugaskan untuk membujuk Bu Mega, agar kepemimpinan PDI Perjuangan diserahkan kepada Pak Jokowi. Jadi, dalam rangka kendaraan politik untuk 21 tahun ke depan,' sebutnya.
-
Siapa yang usulkan Jokowi jadi pemimpin? Usulan tersebut merupakan aspirasi dan pendapat dari sejumlah pihak.
-
Apa usulan PKS untuk Jokowi? Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi atau Habib Aboe mengusulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang bakal capres Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto untuk makan siang di Istana Kepresidenan.
-
Siapa yang menggugat Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI)
-
Siapa yang larang Jokowi ikut kampanye? Tidak ada penyebutan presiden dan wakil presiden atau menteri di dalamnya.
-
Apa gugatan yang dilayangkan ke Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN). Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
"Jadi salah besar kalau ada yang menyampaikan koalisi ini sudah tidak rukun, keliru gede sekali. Kita rukun-rukun saja," kata Jokowi di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Senin (11/11).
Jokowi menilai momen kelewatan jabat tangan sudah biasa terjadi di antara pejabat atau tokoh politik. Oleh sebab itu, dia meminta isu Megawati menolak jabatan tangan Paloh tidak besar-besarkan lagi.
"Wong saya ini kalau pas nyalamin kadang-kadang tangan saya sudah ke sini, ada 2 yang kelewatan sering kok. Jangan dimasalahin hal kecil itu. negara ini butuh pemikiran besar, ide besar, gagasan besar untuk memakmurkan, dan sejahterakan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," tegas Jokowi.
Paloh Kirim Intelijen
Saat berbicara di Puncak Kongres dan perayaan HUT ke-8 Partai NasDem, Paloh kembali menyinggung hal tersebut. Dia pun menegaskan hubungannya dengan Mega baik-baik saja.
"Kita sayang dengan tokoh-tokoh bangsa, sayang Pak Jokowi, sayang Pak Ma'ruf, Pak JK. Betapa saya masih sayang dengan Mbak Mega, jangan pernah ragukan itu," katanya.
"Ini penting sekali Mbak Mega enggak salaman dengan saya bisa rusak semua Indonesia," tambahnya.
Paloh mengaku setelah ramai soal itu mengirim utusan untuk mencari tahu apakah benar Mega marah.
"Saya coba kirim intelijen, investigasi apa betul Mbak Mega enggak salam saya. Hasilnya saya tahu tidak sengaja," tutupnya disambut riuh peserta Kongres.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi menanggapi santai kabar ingin merebut kursi Ketua Umum PDIP, yang masih diemban Megawati Soekarnoputri
Baca SelengkapnyaPDIP membocorkan sejumlah menteri telah melapor ke Megawati untuk mundur dari kabinet.
Baca SelengkapnyaReaksi Dingin Puan Ditanya Isu Manuver Jokowi Rebut Kursi Ketum PDIP
Baca SelengkapnyaHasto mengatakan, seharusnya Presiden Jokowi berjanji di hadapan rakyat.
Baca SelengkapnyaPuan mengingatkan adanya oknum yang ingin memecah soliditas PDIP.
Baca SelengkapnyaDia mengungkapkan bahwa Jokowi sempat heran soal namanya ramai masuk Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaJokowi sebelumnya disebut Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengirim menteri untuk menjembatani pengambilalihan kursi ketum PDI Perjuangan.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi enggan menanggapi sindiran Megawati.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengungkapkan pihak yang ingin mengambilalih PDIP adalah Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menjawab kabar akan menjadi Ketua Umum PDIP menggantikan Megawati Soekarnoputri.
Baca SelengkapnyaGibran mengajak semua untuk berpikir positif, mengingat saat ini masih bulan suci Ramadan.
Baca SelengkapnyaJokowi mempertanyakan dirinya yang katanya disebut akan menjadi ketua maupun dewan pembina Partai Golkar.
Baca Selengkapnya