Jubir Khofifah nilai Wasekjen PDIP degradasi wibawa Jokowi di Pilgub Jatim
Merdeka.com - Juru Bicara Pasangan Calon (Paslon) Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak, KH Zahrul Azhar menyayangkan sikap Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang menyeret-nyeret nama besar Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk kepentingan parsial dalam Pilgub Jawa Timur 2018.
Menurut Gus Hans, sapaan akrab Kiai Zahrul, saat memasuki masa kampanye Pilkada serentak sekarang ini, isu yang paling tepat adalah mengedepankan prestasi, rekam jejak, ide, gagasan, kapasitas, program, rencana-rencana ke depan untuk Jawa Timur dari masing-masing paslon.
"Bukan lagi tentang siapa mendukung siapa, maupun kendaraan apa yang dipakai untuk melaju dalam putaran Pilkada," kata Gus Hans di Posko Pemenangan Paslon urut 1, Jalan Diponegoro, Surabaya, Selasa (6/3).
-
Apa yang dilakukan PDIP untuk Pilgub Jatim? 'Jadi, kepala daerah incumbent misalnya itu muncul beberapa nama. Kalau dari kalangan menteri misalnya, ada Ibu Risma (Tri Rismaharini), ada Pak Abdullah Azwar Anas, ada Pak Pramono Anung. Pak Pramono ini laris manis, nih. Ada yang mengusulkan di Jakarta, ada yang mengusulkan di Jawa Timur,' ucap Hasto.
-
Bagaimana pengaruh Jokowi terhadap Pilgub Jateng? Responden yang puas dengan kinerja presiden Jokowi mendukung Kaesang dengan 33,8 persen. Di posisi kedua Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi 29,1 persen dan diposisi ketiga Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul 14,8 persen.
-
Apa yang dibilang Jokowi soal kampanye? 'presiden boleh berkampanye.''
-
Siapa yang maju di Pilkada Jatim? Menteri Sosial Tri Rismaharini bertemu Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (30/8) pukul 08.30 WIB. Risma melapor dirinya diusung PDI Perjuangan (PDIP) maju dalam pemilihan gubernur (Pilgub) Jawa Timur (Jatim) 2024.
-
Apa tanggapan PDIP soal Jokowi di Golkar? 'Dari manuver-manuver ini kan terbaca bahwa series cawe-cawe yang berlangsung selama ini dan kemungkinan ke depan, tidak lebih tidak kurang dari cara bagaimana agar bisa tetap berkuasa baik itu secara langsung maupun tidak langsung,' imbuh dia.
-
Siapa saja yang diusulkan untuk Pilgub Jatim? 'Jadi, kepala daerah incumbent misalnya itu muncul beberapa nama. Kalau dari kalangan menteri misalnya, ada Ibu Risma (Tri Rismaharini), ada Pak Abdullah Azwar Anas, ada Pak Pramono Anung. Pak Pramono ini laris manis, nih. Ada yang mengusulkan di Jakarta, ada yang mengusulkan di Jawa Timur,' ucap Hasto.
Sebelumnya, PDIP melalui wakil Sekjennya, Ahmad Basarah mengatakan bahwa sejak mengundurkan diri sebagai Menteri Sosial, hubungan politik Khofifah dengan Jokowi sudah putus. Hal ini dikatakan Basarah dalam Rakor PDIP terkait pemenangan pasangan Saifullah Yusuf (Gus Ipul)-Puti Guntur Soekarno di Surabaya, Minggu (4/3) lalu.
Pada Rakor itu, Basarah juga mengaku memiliki strategi khusus untuk meraih kemenangan dengan menjadikan Pilgub Jawa Timur 2018 satu paket dengan pencapresan Jokowi di 2019.
"Saya rasa statement tersebut tidak perlu ditanggapi berlebih. Lagi pula tidak ada hubungan presiden dengan proses politik yang lagi bergulir. Tidak hanya di Jawa Timur, tapi di seluruh wilayah Indonesia yang tahun ini menyelenggarakan Pilkada serentak," ungkap pengasuh Ponpes Queen Al Azhar Darul Ulum Jombang ini.
Masih menurut Gus Hans, satu-satunya kepentingan Presiden Jokowi dalam gelaran Pilkada serentak ini tidak lain adalah proses Pilkada bisa berjalan sesuai jadwal, aman, dan lancar. Sedangkan soal hasil, presiden menyerahkan seluruhnya kepada rakyat agar kualitas demokrasi terus meningkat.
"Ada baiknya kita semua tetap menjaga wibawa presiden. Jangan sebaliknya, merongrong dengan kepentingan parsial Pilkada. Saya sendiri sangat yakin Presiden Jokowi ada di posisi netral dan sangat menghormati proses demokrasi yang tengah berjalan dan tidak berniat untuk cawe-cawe," tuturnya.
Dia juga menilai, ketergantungan kandidat terhadap dukungan presiden, justru memperlihatkan lemahnya rasa percaya diri calon yang akan bertarung di Pilkada serentak terhadap kekuatan konsepsi dan kapasitas. "Baik dari pasangan maupun tim untuk mandiri dalam merebut hati dan pikiran konstituen," sambungnya.
Dia pun berharap, persaingan Pigub Jawa Timur 2018 ini bisa berlangsung secara sehat dengan menonjolkan prestasi serta gagasan maupun program saat kepemimpinannya nanti, tanpa harus menyeret-nyeret nama presiden yang bisa menurunkan kewibawaan presiden di mata rakyat.
"Mari berkompetisi dengan tidak perlu mencatut nama-nama besar yang justru akan mendegradasi value seseorang, baik yang sudah almarhum maupun yang sedang aktif mengabdi untuk negeri ini. Rakyat sudah cerdas memilah mana yang berkualitas dan mana yang modal 'garis keatas'," tandasnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo-Gibran bertekad melanjutkan apa yang sudah dikerjakan oleh Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaDia pun tak segan menyebut bahwa Khofifah merupakan bagian yang tak bisa dilepaskan dari PAN.
Baca SelengkapnyaHasto mengklaim mendapatkan pandangan tersebut ketika menemui masyarakat Jawa Tengah yang menyampaikan penilaiannya soal Jokowi.
Baca SelengkapnyaMenurut Said, memilih pemimpin karena iming-iming materi hanya akan melahirkan pemimpin-pemimpin yang tidak memiliki kapasitas.
Baca SelengkapnyaKetua DPD Golkar Jatim M Sarmuji mengatakan, partai berlambang pohon beringin tetap berada di barisan Khofifah-Emil.
Baca SelengkapnyaPKB tengah menggodok nama untuk pertarungan di Pilgub Jawa Timur. Mereka mengakui ada lawan yang kuat pada kontestasi itu, yakni Khofifah Indar Parawansa.
Baca SelengkapnyaKomisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur menggelar debat kedua Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur 2024.
Baca SelengkapnyaNamun, kemajuan tersebut berdampak pada tingginya utang negara.
Baca SelengkapnyaHalim Iskandar didukung juga oleh PDIP yang menjadi partai dengan perolehan tersebar kedua di Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaSuara Jawa Timur masih akan dimenangkan oleh Cak Imin dan Anies Baswedan bersama PKB.
Baca SelengkapnyaKhofifah Indar Parawansa resmi mendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaHasto menjelaskan, PDIP berani mencalonkan Gibran kala itu lantaran melihat kepemimpinan Presiden Jokowi yang dinilai telah memberikan dampak baik bagi RI.
Baca Selengkapnya