Ketua DPD Golkar Jateng tantang kader PDIP 'head to head' di Pilgub

Merdeka.com - Setelah menyatakan diri bakal maju sebagai bakal Calon Gubernur (Cagub) Jawa Tengah (Jateng), Ketua DPD Partai Golkar Jateng Wisnu Suhardono menantang kader PDIP untuk bertarung head to head atau satu lawan satu berebut kursi orang nomor 1 di Jateng. Wisnu optimistis menang jika Pilgub Jateng hanya diikuti dua pasangan calon. Sekalipun lawannya PDIP, dia percaya diri bisa memenangkan pertarungan.
"Menurut teori, menurut pengalaman, menurut pengamatan serta feeling, kalau head to head, siapapun termasuk saya umpamanya dengan PDIP. Kalau PDIP bisa mengusung sendiri kan yang lain kan enggak bisa. Itu menarik. Probability untuk menang lebih tinggi daripada calonya ada tiga," ujar Wisnu Suhardono saat berbincang dengan merdeka.com di Kantor Sekretariat DPD Partai Golkar Jateng, Minggu (13/8).
Menurutnya, jika kontestan Pilgub Jateng tiga pasangan, maka peluang PDIP untuk menang justru lebih besar. Karena itu Wisnu berharap hanya bertarung head to head dengan PDIP. Untuk mengupayakan kemenangan, dia berkomunikasi secara intensif dengan partai-partai lain. Termasuk PPP yang sudah bermitra dan berkoalisi dengan Partai Golkar dalam Pilkada Jateng di tiga wilayah yakni Demak, Batang dan Banjarnegara.
"Kalau calonya tiga secara teori diuntungkan PDIP. Walaupun pelaksanaan tergantung operasi lapangannya. Tergantung praktiknya, kita simpangkan teori, sesuai dengan teori? Berbeda lagi. Tapi teori dulu," ungkapnya.
Terkait pencalonannya di Pilgub Jateng, Wisnu masih menunggu restu dan rekomendasi dari DPP Partai Golkar. Sambil menunggu, dia mulai rajin konsolidasi dan sosialisasi ke masyarakat.
Meski menduduki secara struktural dia menjabat kader Golkar nomor satu di Jawa Tengah, dia tetap harus mengikuti dan melalui prosedur serta mekanisme bakal calon kepala daerah. Termasuk harus mengikuti proses penjaringan, pencalonan dan hingga mendapat rekomendasi.
Untuk meningkatkan elektabilitas dan popularitas, Wisnu mengaku gencar gerilya dan safari politik ke beberapa daerah. Tidak hanya di struktur partai tapi juga di non struktur partai. Terlebih lagi terhadap wilayah di luar struktur dan non struktur yaitu kepada simpatisan yang menurutnya jumlahnya lebih banyak.
"Kalau grass root dalam struktur dan grass root dalam kultur itu Alhamdulillah positif sekali. Selama ini yang kita tangkap. Tapi persoalannya ada kelompok lain yang di luar struktur dan kultur yaitu simpatisan. Itu jumlahnya lebih banyak, itu yang harus kita kelola dengan baik manakala kita sudah ditunjuk dalam kondisi saya mau maju."
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya