Ketua SC sebut pintu terbuka bagi kader yang mau maju dalam Munaslub
Merdeka.com - Ketua Steering Committee (SC), Rapimnas dan Munaslub Partai Golkar Ibnu Munzir mengatakan pihaknya membuka kesempatan bagi kader untuk mencalonkan diri sebagai Ketua Umum Partai Golkar saat Munaslub pada 18-20 Desember 2017. Tata cara pemilihan ketua umum Partai Golkar akan dibahas dan diputuskan saat Munaslub sesuai dengan ketentuan AD/ART.
"Nah kalau terkait dengan akan adanya potensi, kan saya kira kalau istilahnya Munaslub itu ada pemilihan. Maka pemilihan itu dimungkinkan bagi siapa saja untuk ikut mencalonkan diri," kata Ibnu di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta, Jumat (15/12).
Namun, jika dalam munaslub tidak ada kader yang menyatakan ingin maju, maka Airlangga Hartarto bisa langsung dikukuhkan sebagai Ketua Umum Partai Golkar secara aklamasi.
-
Siapa yang ingin Airlangga memimpin Golkar? Kendati begitu, mayoritas pengurus dan kader Partai Golkar menginkan Airlangga melanjutkan kepemimpinannya.
-
Apa yang dilakukan Airlangga untuk Golkar? Airlangga Hartarto memperbanyak sebaran tokoh berpengaruh di berbagai dapil. Partai Golkar berhasil menduduki posisi dua perolehan suara pada Pemilu 2024 dengan persentase 15,28 persen atau 23.208.654 suara.
-
Mengapa Golkar ingin Airlangga memimpin lagi? Pasalnya, Airlangga dinilai berhasil dengan membawa Golkar berada di urutan kedua Pemilu 2024 dengan perolehan suara 15,28% 'Prestasi AH (Airlangga Hartarto) yang bisa naikkan elektabilitas Golkar tak bisa dibantah,' ujar Pengamat Politik Adi Prayitno, Jumat (29/3).
-
Siapa ketua umum Partai Golkar saat ini? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Apa instruksi Airlangga untuk kader Golkar? “Saya instruksikan kepada seluruh partai Golkar di Indonesia. Sekarang sedang disusun berdasarkan nomor urut dan pemilu sudah system terbuka, sehingga dengan demikian sudah waktunya sekarang untuk langsung bergerak, konsolidasi di akar rumput, rebut hati rakyat,“ katanya.
-
Siapa yang diminta tidak mengklaim sebagai kader Golkar? Partai Golkar meminta Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia tidak mengklaim sebagai kader partai yang dipimpin Ketua Umum Airlangga Hartarto.
Dia menambahkan, sejauh ini mayoritas DPD-DPD I dan II memiliki kecenderungan memilih Airlangga sebagai Ketua Umum Partai Golkar baru menggantikan Setya Novanto yang ditahan karena terbelit kasus korupsi e-KTP.
"Tapi kalau didaulat untuk misalkan calon tunggal tidak ada yang lain, dia (Airlangga) bisa aklamasi terpilih," terangnya.
Lebih lanjut, Ibnu menjelaskan sejumlah agenda yang akan dibahas di munaslub. Kegiatan akan diawali penyampaian laporan pertanggungjawaban DPP terkait dengan pelaksanaan Munaslub, kemudian dilanjutkan pandangan umum.
DPP menjawab apa yang terjadi di pandangan umum itu, lalu dilakukan demisioner jabatan ketua umum yang dipegang sebelumnya oleh Setya Novanto. Jika ada terkait perubahan AD/ART, maka akan dibahas dan diputuskan. Setelah itu akan masuk agenda pemilihan ketua umum.
"Karena mereka sudah membahasnya dari sekarang berubahnya bisa ditetapkan di paripurna. Sesudah itu agenda pemilihan," jelas Ibnu.
Ketua DPP Partai Golkar ini melanjutkan, dalam Munaslub itu dimungkinkan pula pembahasan mengenai perombakan struktur kepengurusan. Perombakan akan dilakukan setelah ketua umum baru terpilih.
Ketua umum terpilih akan didaulat menjadi Ketua formatur dan anggota lainnya akan membantu menyusun kepengurusan.
"Iya kalau di munaslub kewenangan apa saja bisa diputuskan. Karena itu instansi pengambilan keputusan tertinggi," tukasnya.
Sementara itu, Ibnu melanjutkan, munaslub Partai Golkar tidak akan membahas soal pergantian Ketua DPR. Pergantian Ketua DPR, lanjut dia, akan dibahas oleh ketua umum terpilih bersama pengurus baru melalui rapat pleno.
"Enggak ada agenda khusus itu. Itu mungkin nanti jadi domainnya ketua umum terpilih bersama pengurusnya. Itu pleno saja," ungkapnya.
Rapat pleno itu akan membahas kriteria, sosok calon serta kompetensi calon Ketua DPR tersebut. "Itu kriteria dipikirkan oleh pleno. Posisi jabatan untuk apa, kompetensi calon itu sejauh mana. Nah itu jadi pertimbangan dan tentu sejauh mana komunikasi yang bersangkutan dengan pihak eksternal," tukas Ibnu.
Sebelumnya, Airlangga Hartarto dipilih menjadi ketua umum Partai Golkar untuk mengisi kekosongan usai Setya Novanto ditahan KPK karena kasus korupsi e-KTP. Jabatan Airlangga akan dikukuhkan dalam Munaslub yang akan digelar pada 18-20 Desember 2017 di Jakarta. (mdk/rzk)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Waketum Golkar curiga ada penumpang gelap dengan kemunculan gagasan Munaslub melalui orang yang mengaku anggota Dewan Pakar Golkar.
Baca SelengkapnyaAirlangga menyatakan, Golkar masih solid sesuai keputusan rapat kerja nasional.
Baca SelengkapnyaGolkar yakin tidak akan ada Munaslub di tengah kepemimpinan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto.
Baca SelengkapnyaBamsoet mengaku kondisi Golkar saat ini baik-baik saja. Menurutnya, partai beringin masih terkonsolidasi dengan baik.
Baca SelengkapnyaSebagai informasi, desakan Munaslub untuk melengserkan Airlangga dilakukan Kelompok Pemrakarsa Penggerak Kebangkitan Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaAirlangga menyebut, jika pihak yang menggulirkan isu Munaslub tidak masuk dalam internal Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaJelang diskusi GMPG yang digelar di Restoran Pulau Dua Senayan, Jakarta Pusat, diwarnai kericuhan oleh belasan orang yang mengaku dari AMPG.
Baca SelengkapnyaDia menyebut, jika isu Munaslub sering terjadi di Partai Golkar menjelang penyelenggaraan Pemilu.
Baca SelengkapnyaWaketum Partai Golkar Bambang Soesatyo sebelumnya mengungkapkan ada empat nama yang akan menjadi calon ketua umum.
Baca SelengkapnyaPolitikus yang akrab disapa Bamsoet ini menegaskan tidak ada wacana Munaslub untuk mengubah keputusan soal pencapresan.
Baca SelengkapnyaAirlangga mengatakan penyelenggaraan Munas sudah sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaKetua Umum MKRG, Adies Kadir menilai Jokowi dan Gibran tidak mungkin mengacak-acak Golkar
Baca Selengkapnya