Kubu Bamsoet Sebut Pihak Airlangga Melanggar Kesepakatan Rekonsiliasi
Merdeka.com - Fungsionaris Partai Golkar Sirajuddin Abdul Wahab melihat sikap Sekretaris Fraksi Partai Golkar DPR RI, Adies Kadir yang mengatakan bahwa Bambang Soesatyo melanggar kesepakatan suatu hal yang kurang tepat. Bahkan, kata dia, cenderung bersikap munafik.
"Kita semua tahu bahwa dia adalah salah satu orang yang hadir mendampingi Airlangga dalam pertemuan dengan Bambang Soesatyo, sehingga itu dia sangat mengetahui tentang kebenaran-kebenaran dalam pertemuan tersebut," kata Sirajuddin di Jakarta, Senin (25/11).
Dia melanjutkan, apa yang diungkapkan Wakorbid Pratama DPP Golkar itu ke publik tentang beberapa fakta, bahwa kesepakatan hanya Bamsoet, Airlangga dan Tuhan yang tahu. Seharusnya, kata dia, di luar dari itu tidak ada yang bisa membantah apalagi menyampaikan ke publik sesuatu hal yang berkaitan dengan ada dan tidaknya kesepakatan tersebut.
-
Apa yang dilakukan Airlangga untuk Golkar? Airlangga Hartarto memperbanyak sebaran tokoh berpengaruh di berbagai dapil. Partai Golkar berhasil menduduki posisi dua perolehan suara pada Pemilu 2024 dengan persentase 15,28 persen atau 23.208.654 suara.
-
Apa instruksi Airlangga untuk kader Golkar? “Saya instruksikan kepada seluruh partai Golkar di Indonesia. Sekarang sedang disusun berdasarkan nomor urut dan pemilu sudah system terbuka, sehingga dengan demikian sudah waktunya sekarang untuk langsung bergerak, konsolidasi di akar rumput, rebut hati rakyat,“ katanya.
-
Kenapa MKGR mendukung Airlangga? “Kami sampaikan bahwa Ormas MKGR tegak lurus kepada seluruh kebijakan Partai Golkar dan mendukung Bapak Airlangga Hartarto sesuai hasil Munas, Rapimnas, dan Rakornas Partai Golkar,“ tutur Adies dikutip dalam SE MKRG, Minggu (30/7).
-
Siapa saja yang mendukung Airlangga? Ketiga Dewan Partai Golkar menyatakan menolak wacana musyawarah nasional luar biasa (munaslub). Mereka solid mendukung Airlangga, yakni Dewan Pembina, Dewan Kehormatan, dan Dewan Pakar.
-
Siapa yang diminta tidak mengklaim sebagai kader Golkar? Partai Golkar meminta Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia tidak mengklaim sebagai kader partai yang dipimpin Ketua Umum Airlangga Hartarto.
-
Mengapa Golkar ingin Airlangga memimpin lagi? Pasalnya, Airlangga dinilai berhasil dengan membawa Golkar berada di urutan kedua Pemilu 2024 dengan perolehan suara 15,28% 'Prestasi AH (Airlangga Hartarto) yang bisa naikkan elektabilitas Golkar tak bisa dibantah,' ujar Pengamat Politik Adi Prayitno, Jumat (29/3).
"Sedangkan yang kami Tim Bamsoet pahami tentang kesepakatan antara Bamsoet dan Airlangga, di mana Bambang Soesatyo bersedia ditugaskan oleh Partai Golkar untuk menjadi Ketua MPR RI dan mendukung kebijakan Ketua Umum untuk melaksanakan Munas pada bulan Desember 2019 nanti," kata dia.
Loyalis Bamsoet Tak Masuk AKD
Dia pun menilai cara pandang Adies Kadir terlalu permisif dengan memaknai kesepakatan yang dilakukan oleh Bamsoet untuk mendukung Airlangga menjadi Ketua Umum kembali dan mundur sebagai Calon Ketua Umum DPP Partai Golkar dalam kontestasi pada Munas Desember 2019.
"Adapun gentlemen agreement, yang disampaikan oleh Bamsoet, merupakan komitmen secara kesatria bahwa kita dihadapkan pada situasi bangsa dan negara dalam situasi kegaduhan politik, yang bisa berdampak pada tahapan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden, kondisi politik tersebut mengharuskan kedua belah pihak dan seluruh elit Partai Golkar harus ikut menciptakan situasi politik yang kondusif," katanya.
Sehingga, kata dia, Bamsoet sebagai Calon Ketua Umum, yang juga dalam posisi Ketua DPR RI saat itu harus mengambil keputusan politik untuk cooling down.
"Justru sikap kenegarawan yang diambil oleh Bamsoet harus kita apresiasi, karena Bamsoet lebih mengedepankan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi ataupun kelompok," tuturnya.
Dalam masa cooling down yang diputuskan oleh Bamsoet, disampaikan syarat-syarat yang harus juga dipenuhi Airlangga. Yaitu Airlangga harus merangkul para pendukung Bambang Soesatyo terutama dalam penyusunan AKD (Alat Kelengkapan Dewan).
"Sayangnya apa yang disepakati tersebut tak kunjung terlaksana, justru yang terjadi bukanlah rekonsiliasi melainkan dekonsiliasi. Di mana Airlangga justru menggusur para pendukung Bambang Soesatyo, baik pada posisi AKD (Alat Kelengkapan Dewan), sampai dengan posisi tenaga ahli Fraksi Golkar ikut kena imbas," kata dia.
"Siapapun yang terindikasi tidak pro Airlangga, maka tidak ditempatkan pada pimpinan komisi atau pada anggota komisi yang diharapkan, serta dicoret dari tahapan seleksi tenaga ahli Fraksi Partai Golkar," imbuhnya.
Loyalis Bamsoet Tak Jadi Panitia Munas
Sirajuddin melanjutkan, politik belah bambu yang diperankan Airlangga dan kelompoknya, berlanjut sampai dengan penyusunan kepanitiaan Munas Partai Golkar. Menurutnya, hampir banyak pendukung Bamsoet tidak diakomodir dalam kepanitiaan.
"Malah yang bukan pengurus DPP Partai Golkar banyak bercokol dalam kepanitiaan lantaran menjadi pendukung Airlangga, apakah dengan perilaku tersebut kita bisa berkomitmen dengan orang-orang yang munafik dalam perilaku politik?" tanyanya.
Dia pun meminta hentikan perilaku tuding menuding dan kemunafikan karena tidak baik bagi masa depan Partai Golkar.
"Berikan pendidikan politik yang baik pada kader dan seluruh rakyat Indonesia, tradisi demokrasi yang tumbuh berkembang dalam tradisi Partai Golkar jangan dibunuh, hanya untuk kepentingan kekuasaan semata," pintanya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
MKD memutuskan Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) terbukti melanggar kode etik.
Baca SelengkapnyaHabiburokhman mendesak MKD DPR RI untuk memanggil ulang Ketua MPR RI Bambang Soesatyo alias Bamsoet
Baca SelengkapnyaBamsoet sebelumnya dilaporkan ke MKD terkait pernyataannya soal wacana amandemen UUD 1945.
Baca SelengkapnyaBamsoet menilai mahasiswa yang melaporkannya tidak membaca informasi secara utuh.
Baca SelengkapnyaLaporan tersebut, terkait pernyataan Bamsoet bahwa semua partai politik setuju untuk melakukan amandemen penyempurnaan daripada UUD 1945 yang telah ada.
Baca SelengkapnyaBamsoet mengaku kondisi Golkar saat ini baik-baik saja. Menurutnya, partai beringin masih terkonsolidasi dengan baik.
Baca SelengkapnyaJokowi membantah ikut cawe-cawe soal isu Munaslub Golkar.
Baca SelengkapnyaWaketum Golkar curiga ada penumpang gelap dengan kemunculan gagasan Munaslub melalui orang yang mengaku anggota Dewan Pakar Golkar.
Baca SelengkapnyaDalam forum klarifikasi, Dewan Etik mempersilahkan Lawrence menjelaskan latar belakang pernyataannya terkait wacana munaslub.
Baca SelengkapnyaAnggota MKD Yanuar Gunhar menilai, ketidakhadiran Bamsoet menunjukan etika kurang baik dalam menjaga marwah institusi.
Baca SelengkapnyaSebagai informasi, desakan Munaslub untuk melengserkan Airlangga dilakukan Kelompok Pemrakarsa Penggerak Kebangkitan Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaDi tengah sidang, Airlangga minta izin untuk klarifikasi beberapa pemberitaan yang sedang ramai terkait Golkar dan bansos
Baca Selengkapnya