Kubu Romi sindir Djan: Gaya politik yang tak etis seperti anak kecil
Merdeka.com - PPP Kubu Djan Faridz terus berupaya mendapatkan pengakuan hukum untuk kepengurusannya. Hal itu dilakukan dengan menyurati Menkum HAM agar menganulir SK Kepengurusan PPP Kubu Romahurmuziy.
Tak cukup dengan satu cara, kubu Djan tampaknya mulai merayu PDIP dengan iming-iming koalisi permanen dari PPP. Salah satu buktinya adalah dukungan kepada pasangan Basuki T Purnama dan Djarot Saiful Hidayat di Pilgub DKI.
Bahkan, PPP kubu Djan siap mendukung siapa pun jagoan PDIP di 101 daerah yang ikut dalam Pilkada. Sebab, seperti diketahui, PDIP yang merupakan partai penguasa mengusung Ahok-Djarot di Pilgub DKI.
-
Kenapa PDIP melobi PKB untuk Pilkada Jakarta? 'Atas dasar fakta itu, kami berniat menjalin kerja sama politik dengan PKB. Waktu itu kan PDIP belum bisa mengajukan calon sendiri sebab Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 60 yang membolehkan kami mengajukan calon sendiri belum ada,' tambah dia.
-
Apa usulan PKS untuk Jokowi? Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi atau Habib Aboe mengusulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang bakal capres Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto untuk makan siang di Istana Kepresidenan.
-
Siapa yang akan menjembatani Jokowi dan PDIP? 'Pak Prabowo yang akan bisa menjembatani kembali, merajut kembali hubungan Pak Jokowi dengan PDIP. Kita tahulah, dalam hati mereka masing-masing sebenarnya sih sangat mungkin ketemu. Kenapa? Ya Pak Jokowi juga kan besar di PDI-P dan PDI-P juga kan pernah ikut dibesarkan Pak Jokowi,' kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/3).
-
Kapan Prabowo mendapatkan dukungan Jokowi? Pengamat Politik Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Moch Mubarok Muharam menyebut Prabowo Subianto sudah mendapatkan dukungan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk maju pada Pilpres 2024.
-
Siapa yang didukung oleh PKB untuk Pilgub Jakarta 2024? PKB Pertimbangkan Dukung Anies Maju Pilgub Jakarta 2024 Namun, PKB juga sudah punya jagoan sendiri untuk diusung sebagai bakal calon gubernur Jakarta. Wasekjen PKB Syaiful Huda mengungkapkan, partainya sudah membuka komunikasi awal dengan Anies Baswedan untuk maju di Pemilihan Gubernur Jakarta 2024.Dia mengatakan, PKB tengah mempertimbangkan untuk mengusung Anies.
-
Kenapa Prabowo mendukung program Jokowi? 'Saya bekerja, saya lihat dari dekat, saya lihat strategi dan program-program beliau ternyata sama dengan pemikiran-pemikiran saya. Karena itu saya komitmen, saya siap melanjutkan semua program dan strategi beliau,'
Ketua DPP PPP kubu Romi, Lena Maryana Mukti menilai manuver Djan seperti gaya politik anak kecil dan tidak beretika. Sebab, konstalasi politik tiap daerah pasti berbeda-beda, dinamika politik pun dinamis. Sehingga, menurutnya, ucapan kubu Djan hanya sebatas iming-iming belaka.
"Itu gaya politik yang tidak etis dan seperti anak kecil. Gaya politik yang seperti tidak paham hukum. Itu kan prosedurnya itu kan sudah dilampaui semua," kata Lena saat dihubungi merdeka.com, Jumat (21/10).
Tudingan Lena bukan tanpa dasar. Kubu Djan, katanya, juga terbukti mengubah sendiri akta notaris yang berisi kepengurusan PPP Romi yang disebut dalam Putusan MA dengan susunan kepengurusan baru. Perubahan itu tidak sesuai dengan aturan yang tercantum di AD/ART partai.
Oleh karena itu, Lena meyakini Menkum HAM tidak akan gegabah mengabulkan permintaan Djan untuk menganulir SK Kepengurusan PPP Romi.
"Tetapi, itu tidak mungkin dipenuhi karena Djan Faridz sendiri merubah kepengurusan hasil muktamar Jakarta, dengan notaris akte notaris tanpa melalui proses yang diatur di AD/ART PPP," tegasnya.
Ditambahkannya, PPP kubu Romi juga telah mendapatkan pengakuan secara yuridis oleh pemerintah. Pengukuhan kepengurusan itu didapat usai Muktamar islah yang difasilitasi oleh Menkum HAM di Pondok Gede beberapa waktu lalu.
"Jadi sudah terlampau proses itu dan muktamar islah sudah terjadi difasilitasi oleh Menkum HAM, bahkan Muktamar itu dibuka oleh Presiden Jokowi dan ditutup oleh Wapres Jusuf Kalla," jelas Lena.
Lena menyindir sikap politik kubu Djan terkesan sebagai penjilat agar mendapat pengakuan dari pemerintah. Itu ditunjukkan karena dulu Djan mendukung penuh Prabowo, namun saat ada ambisi politik seperti ini, dia malah mendukung Presiden Jokowi.
"Djan kan dulu mendukung habis-habisan Prabowo, kemudian beralih ke Jokowi dan mengiming-imingi akan membentuk koalisi permanen di seluruh Pilkada supaya SK Kemenkumham-nya keluar," tandas Lena.
Lena mengklaim, pemerintah akan rugi jika mengesahkan kepengurusan Djan Dia menilai jauh lebih aman jika pemerintah dan PDIP berkoalisi dengan kubu Romi karena telah mendapatkan keabsahan hukum.
"Jadi akan rugi karena pemerintah sendiri tahu siapa dan bagaimana keputusan-keputusan yang diambil Djan Faridz ya. Akan lebih aman kalau kita mau bicara soal koalisi permanen yang lebih langgeng itu akan lebih aman dengan kami, PPP yang sudah disahkan," pungkasnya. (mdk/sho)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo-Gibran bertekad melanjutkan apa yang sudah dikerjakan oleh Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaPresiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) menyatakan dukungan kepada Cagub-Cawagub Ridwan Kamil dan Suswono untuk Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaEros Djarot menilai sikap Jokowi terkait pencalonan Gibran sebagai cawapres Prabowo melawan hukum.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat mengaku kecewa dengan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaPDIP terlihat melakukan perlawanan usai Golkar dan PAN gabung Prabowo
Baca SelengkapnyaHasto mengklaim mendapatkan pandangan tersebut ketika menemui masyarakat Jawa Tengah yang menyampaikan penilaiannya soal Jokowi.
Baca SelengkapnyaPernyataan Jokowi boleh mendukung capres menimbulkan sentimen negatif
Baca SelengkapnyaHubungan PDIP dengan Jokowi dikabarkan memanas, usai
Baca SelengkapnyaKeputusan berkoalisi dengan partai pengusung Ganjar maupun Prabowo itu masih menunggu keputusan Majelis Tinggi Partai Demokrat.
Baca SelengkapnyaHasto mengatakan, PDIP mencintai Jokowi dan keluarganya sampai memberikan privilese yang besar.
Baca SelengkapnyaProjo Sentil Keras Kader PDIP Ribka Tjiptaning: Dulu Dukung Jokowi, Sekarang Ajak Orang Melawan
Baca Selengkapnya