Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kubu Romi sindir Djan: Gaya politik yang tak etis seperti anak kecil

Kubu Romi sindir Djan: Gaya politik yang tak etis seperti anak kecil Mukernas PPP di Ancol. ©2016 Merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - PPP Kubu Djan Faridz terus berupaya mendapatkan pengakuan hukum untuk kepengurusannya. Hal itu dilakukan dengan menyurati Menkum HAM agar menganulir SK Kepengurusan PPP Kubu Romahurmuziy.

Tak cukup dengan satu cara, kubu Djan tampaknya mulai merayu PDIP dengan iming-iming koalisi permanen dari PPP. Salah satu buktinya adalah dukungan kepada pasangan Basuki T Purnama dan Djarot Saiful Hidayat di Pilgub DKI.

Bahkan, PPP kubu Djan siap mendukung siapa pun jagoan PDIP di 101 daerah yang ikut dalam Pilkada. Sebab, seperti diketahui, PDIP yang merupakan partai penguasa mengusung Ahok-Djarot di Pilgub DKI.

Orang lain juga bertanya?

Ketua DPP PPP kubu Romi, Lena Maryana Mukti menilai manuver Djan seperti gaya politik anak kecil dan tidak beretika. Sebab, konstalasi politik tiap daerah pasti berbeda-beda, dinamika politik pun dinamis. Sehingga, menurutnya, ucapan kubu Djan hanya sebatas iming-iming belaka.

"Itu gaya politik yang tidak etis dan seperti anak kecil. Gaya politik yang seperti tidak paham hukum. Itu kan prosedurnya itu kan sudah dilampaui semua," kata Lena saat dihubungi merdeka.com, Jumat (21/10).

Tudingan Lena bukan tanpa dasar. Kubu Djan, katanya, juga terbukti mengubah sendiri akta notaris yang berisi kepengurusan PPP Romi yang disebut dalam Putusan MA dengan susunan kepengurusan baru. Perubahan itu tidak sesuai dengan aturan yang tercantum di AD/ART partai.

Oleh karena itu, Lena meyakini Menkum HAM tidak akan gegabah mengabulkan permintaan Djan untuk menganulir SK Kepengurusan PPP Romi.

"Tetapi, itu tidak mungkin dipenuhi karena Djan Faridz sendiri merubah kepengurusan hasil muktamar Jakarta, dengan notaris akte notaris tanpa melalui proses yang diatur di AD/ART PPP," tegasnya.

Ditambahkannya, PPP kubu Romi juga telah mendapatkan pengakuan secara yuridis oleh pemerintah. Pengukuhan kepengurusan itu didapat usai Muktamar islah yang difasilitasi oleh Menkum HAM di Pondok Gede beberapa waktu lalu.

"Jadi sudah terlampau proses itu dan muktamar islah sudah terjadi difasilitasi oleh Menkum HAM, bahkan Muktamar itu dibuka oleh Presiden Jokowi dan ditutup oleh Wapres Jusuf Kalla," jelas Lena.

Lena menyindir sikap politik kubu Djan terkesan sebagai penjilat agar mendapat pengakuan dari pemerintah. Itu ditunjukkan karena dulu Djan mendukung penuh Prabowo, namun saat ada ambisi politik seperti ini, dia malah mendukung Presiden Jokowi.

"Djan kan dulu mendukung habis-habisan Prabowo, kemudian beralih ke Jokowi dan mengiming-imingi akan membentuk koalisi permanen di seluruh Pilkada supaya SK Kemenkumham-nya keluar," tandas Lena.

Lena mengklaim, pemerintah akan rugi jika mengesahkan kepengurusan Djan Dia menilai jauh lebih aman jika pemerintah dan PDIP berkoalisi dengan kubu Romi karena telah mendapatkan keabsahan hukum.

"Jadi akan rugi karena pemerintah sendiri tahu siapa dan bagaimana keputusan-keputusan yang diambil Djan Faridz ya. Akan lebih aman kalau kita mau bicara soal koalisi permanen yang lebih langgeng itu akan lebih aman dengan kami, PPP yang sudah disahkan," pungkasnya. (mdk/sho)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
TKN: Hasto Mendowngrade Jokowi Karena Sebut Ingin Langgengkan Kekuasaan 3 Periode
TKN: Hasto Mendowngrade Jokowi Karena Sebut Ingin Langgengkan Kekuasaan 3 Periode

Prabowo-Gibran bertekad melanjutkan apa yang sudah dikerjakan oleh Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya
Jokowi Endorse Ridwan Kamil, PDIP: Beliau Sudah Bukan Kader Partai, Langgar AD/ART
Jokowi Endorse Ridwan Kamil, PDIP: Beliau Sudah Bukan Kader Partai, Langgar AD/ART

Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) menyatakan dukungan kepada Cagub-Cawagub Ridwan Kamil dan Suswono untuk Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya
Eros Djarot Kritisi Sikap Jokowi Terkait Pencalonan Gibran di Pemilu 2024
Eros Djarot Kritisi Sikap Jokowi Terkait Pencalonan Gibran di Pemilu 2024

Eros Djarot menilai sikap Jokowi terkait pencalonan Gibran sebagai cawapres Prabowo melawan hukum.

Baca Selengkapnya
PDIP Sentil Gibran Tak Sabaran: Karena Ada Karpet Merah Suka-Sukanya Ditabrak, Contoh Tak Bagus!
PDIP Sentil Gibran Tak Sabaran: Karena Ada Karpet Merah Suka-Sukanya Ditabrak, Contoh Tak Bagus!

Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat mengaku kecewa dengan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya
Pengamat Nilai Kritikan Pedas PDIP Mengarah ke Jokowi: Marahnya Tidak Tanggung-Tanggung
Pengamat Nilai Kritikan Pedas PDIP Mengarah ke Jokowi: Marahnya Tidak Tanggung-Tanggung

PDIP terlihat melakukan perlawanan usai Golkar dan PAN gabung Prabowo

Baca Selengkapnya
Hasto soal Jokowi Dukung Luthfi-Taj Yasin di Pilgub Jateng: Wis Ora Njawani
Hasto soal Jokowi Dukung Luthfi-Taj Yasin di Pilgub Jateng: Wis Ora Njawani

Hasto mengklaim mendapatkan pandangan tersebut ketika menemui masyarakat Jawa Tengah yang menyampaikan penilaiannya soal Jokowi.

Baca Selengkapnya
Keras! Sekjen PDIP Bilang Prabowo-Gibran Cermin Jokowi Tiga Periode
Keras! Sekjen PDIP Bilang Prabowo-Gibran Cermin Jokowi Tiga Periode

Pernyataan Jokowi boleh mendukung capres menimbulkan sentimen negatif

Baca Selengkapnya
VIDEO: PDIP vs Jokowi Makin Panas, Kader Sindir Catatan Buruk Gibran hingga Marahnya Megawati
VIDEO: PDIP vs Jokowi Makin Panas, Kader Sindir Catatan Buruk Gibran hingga Marahnya Megawati

Hubungan PDIP dengan Jokowi dikabarkan memanas, usai

Baca Selengkapnya
Jajaki Koalisi, Demokrat Bicara Kecocokan dengan Ganjar dan Prabowo
Jajaki Koalisi, Demokrat Bicara Kecocokan dengan Ganjar dan Prabowo

Keputusan berkoalisi dengan partai pengusung Ganjar maupun Prabowo itu masih menunggu keputusan Majelis Tinggi Partai Demokrat.

Baca Selengkapnya
Hasto: PDIP Mencintai Jokowi dan Keluarga, Namun Kami Ditinggalkan
Hasto: PDIP Mencintai Jokowi dan Keluarga, Namun Kami Ditinggalkan

Hasto mengatakan, PDIP mencintai Jokowi dan keluarganya sampai memberikan privilese yang besar.

Baca Selengkapnya
Projo Sentil Keras Kader PDIP Ribka Tjiptaning: Dulu Dukung Jokowi, Sekarang Ajak Orang Melawan
Projo Sentil Keras Kader PDIP Ribka Tjiptaning: Dulu Dukung Jokowi, Sekarang Ajak Orang Melawan

Projo Sentil Keras Kader PDIP Ribka Tjiptaning: Dulu Dukung Jokowi, Sekarang Ajak Orang Melawan

Baca Selengkapnya