Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kubu Romi tawarkan Djan Faridz pilih jabatan di PPP selain ketum

Kubu Romi tawarkan Djan Faridz pilih jabatan di PPP selain ketum Djan Faridz. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Pengadilan Tata Usaha Negara memenangkan kepengurusan hasil muktamar VIII Pondok Gede PPP kubu Romahurmuziy (Romi) berdasarkan hasil putusan PT.TUN No 58/B/2017/PT.TUN.JKT tanggal 6 Juni 2017. Atas putusan tersebut kubu Romi mengklaim telah menjalani komunikasi dengan Kubu Djan Faridz untuk melakukan islah (damai).

Komunikasi itu kata dia dilakukan tak harus antar Ketua umum atau Sekjen, tetapi bisa dilakukan antar anggota parpol. "Komunikasi itu kan enggak selalu misalnya dari ketum ke sekjen atau ke saya seperti itu. Tetapi kan misalnya teman-teman di tempat Djan berkomunikasi dengan waketum di sini," kata Sekjen PPP kubu Romi, Arsul Sani di Kompleks DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (15/6).

Arsul menambahkan hingga kini dia masih berkomunikasi apakah pasca putusan PTUN tersebut akan mengakomodasi kubu Djan dalam kepengurusan Romi misalnya. Dia pun menegaskan semua bisa dibicarakan untuk mencari jalan tengahnya.

"Bahkan untuk Pak Djan sendiri, Pak Romi sudah bolak-balik mengatakan, kecuali posisi ketua umum, karena ketua umum mandat dari muktamar, tidak bisa. Kalau Pak Romi nya mau, tetapi pemilihnya, DPC enggak mau kan enggak bisa," jelas Arsul.

Dia pun menyarankan bila terjadi islah dan penggabungan kembali PPP yang pecah maka dia menawarkan posisi setingkat Ketua Dewan Pertimbangan Partai kepada Djan.

"Misalnya Pak Djan mau minta jabatan ketua dewan pertimbangan, saya kira juga Pak Suharso akan berbesar hati, walaupun saya tidak menutup kemungkinan, saya tidak bisa memastikan," lanjut dia.

Atas opsi tersebut kata dia Ketua Majelis Pakar pun akan mempertimbangkan jabatan tersebut untuk diberikan kepada Djan. Selama Djan tidak menjadi ketua partai hal itu bisa saja dilakukan.

Dia pun mengaku bila Djan mau mengganti posisinya sebagai Sekjen partai pun, Arsul tak masalah. Selama itu dikehendaki kedua belah pihak. "Jabatan yang diminta Pak Djan, yang enggak bisa cuma ketua umum, kalau sekjen boleh juga. Tetapi kalau ketua umumnya 41 tahun, sekjennya 61 tahun, apa pantas begitu saja. Tetapi kalau mau enggak masalah," ujarnya.

"Saya enggak jadi sekjen saja tetap dicari sama media, sombong dikit," imbuhnya sambil tertawa-tawa.

(mdk/eko)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
PKB Buat Poros Baru Jika Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar
PKB Buat Poros Baru Jika Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

PKB dan PDIP sudah saling bertukar informas untuk Pilkada Jabar.

Baca Selengkapnya
Jika PKS Balik Badan, PKB juga Batal Usung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024
Jika PKS Balik Badan, PKB juga Batal Usung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024

PKS justru tengah membangun komunikasi intens dengan Koalisi Indonesia Maju.

Baca Selengkapnya
PKB Jateng Ngotot Usung Gubernur di Pilkada
PKB Jateng Ngotot Usung Gubernur di Pilkada

partainya tak gentar meski Partai Gerindra akhirnya mengarahkan dukungan ke Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi.

Baca Selengkapnya
PKS Ungkap Tawaran Kubu Prabowo: ada A, B, C dan Sebagainya
PKS Ungkap Tawaran Kubu Prabowo: ada A, B, C dan Sebagainya

PKS menyinggung soal tawaran wagub untuk Pilkada Jakarta yang sudah diberikan oleh pihak KIM.

Baca Selengkapnya
PDIP Komunikasi dengan Ridwan Kamil soal Pilgub Jabar 2024
PDIP Komunikasi dengan Ridwan Kamil soal Pilgub Jabar 2024

PDIP masih menunggu internal Golkar apakah RK akan diusung di Pilgub Jakarta atau Jawa Barat.

Baca Selengkapnya
PDIP Berusaha Buka Komunikasi dengan Khofifah, Ingin Kader Jadi Wakil Gubernur di Jatim
PDIP Berusaha Buka Komunikasi dengan Khofifah, Ingin Kader Jadi Wakil Gubernur di Jatim

PDIP berusaha membuka komunikasi politik dengan Khofifah Indarparawansa. Mereka menargetkan kadernya menjadi bakal calon wakil gubernur Jawa Timur.

Baca Selengkapnya
PAN Terbuka Jika PDIP Dukung Khofifah di Pilgub Jatim 2024
PAN Terbuka Jika PDIP Dukung Khofifah di Pilgub Jatim 2024

Sebagai partai pertama yang mendorong Khofifiah sangat merekomendasikan kepada PDIP untuk berkoalisi.

Baca Selengkapnya
PPP Dukung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim, PKB Pede Tunggu Limit Waktu Terakhir
PPP Dukung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim, PKB Pede Tunggu Limit Waktu Terakhir

Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid menyatakan partainya akan menentukan pasangan yang diusung pada limit waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
PKB Cari Kesamaan dengan PDIP di Pilgub Jatim, Ingin Usung Sosok Cagub Tanpa Beban Masa Lalu
PKB Cari Kesamaan dengan PDIP di Pilgub Jatim, Ingin Usung Sosok Cagub Tanpa Beban Masa Lalu

Ketua DPP PKB Luluk Nur Hamidah menyatakan Jawa Timur membutuhkan sosok atau figur yang bersih serta tidak mempunyai beban untuk kepemimpinan masa datang.

Baca Selengkapnya
Bantah Zulhas, Golkar Sebut Ridwan Kamil Maju Pilkada Jakarta Masih Didiskusikan
Bantah Zulhas, Golkar Sebut Ridwan Kamil Maju Pilkada Jakarta Masih Didiskusikan

Golkar masih mempertimbangkan apakah Ridwan Kamil akan maju di Pilkada Jakarta atau Jawa Barat.

Baca Selengkapnya
Buku Opsi Gabung KIM di Pilgub Jakarta, PKS: Pasangan AMAN Tak Bisa Berlayar karena Kekurangan Kursi
Buku Opsi Gabung KIM di Pilgub Jakarta, PKS: Pasangan AMAN Tak Bisa Berlayar karena Kekurangan Kursi

Juru Bicara PKS Muhammad Kholid mengakui kalau opsi kedua dipilih setelah waktu yang diberikan kepada Anies Baswedan untuk menambah kursi melampaui batas.

Baca Selengkapnya
Reaksi Kaesang soal Kabar PKS Merapat ke KIM
Reaksi Kaesang soal Kabar PKS Merapat ke KIM

PKS adalah partai yang mau berkomunikasi dengan siapa pun,termasuk dengan PSI yang terbilang masih baru di kancah politik nasional.

Baca Selengkapnya