LSI Denny JA Sebut Pramono-Rano Belum Pasti Satu Putaran: Ada Margin of Error
Peneliti LSI Denny JA Ardian Sopa mengatakan, hasil quick count belum bisa menunjukkan siapa pemenang Pilkada Jakarta.
Lembaga survei LSI Denny JA merilis hasil hitung cepat atau quick count 7 provinsi di Indonesia, termasuk DKI Jakarta. Peneliti LSI Denny JA Ardian Sopa mengatakan, hasil quick count belum bisa menunjukkan siapa pemenang Pilkada Jakarta.
Menurut Ardian, Pilkada DKI Jakarta pemenang tak hanya ditentukan dengan suara terbesar, tetapi juga harus melebihi 50% + 1 suara. Berdasarkan hasil hitung cepat sementara, Pilkada Jakarta juga belum bisa dipastikan apakah berlangsung satu atau dua putaran.
"Kita sampai saat ini LSI Denny JA tak bisa menentukan satu atau dua putaran karena ada margin of error +/- 1 persen," kata Ardian dalam keterangannya, dikutip Kamis (28/11/2024).
Ardian merinci, hasil quick count LSI Denny JA dengan data sampel masuk 99,0 persen dan voters turn out (VTO) 53,05 persen memperlihatkan Cagub-Cawagub nomor urut 3 Pramono Anung-Rano Karno unggul di angka 49,95 persen.
Disusul Cagub-Cawagub nomor urut 1 Ridwan Kamil-Suswono diangka 39,37 persen. Kemudian, di posisi buncit ada Cagub-Cawagub nomor urut 2 Dharma Pongrekun dan Kun Wardana Abyoto diangka 10,68 persen.
"Jadi kalau misalnya nanti perolehan Pramono-Bang Doel ini di angka 50 + 1 suara, tentu itu kan bisa menjadi satu putaran. Tapi kalau misalnya ternyata di bawah itu karena kita ada margin of error itu tentu tidak menjadi satu putaran," jelas Ardian.
Ardian menyampaikan, quick count adalah perhitungan suara di sejumlah sampel TPS yang dipilih secara acak dan proposional dari seluruh populasi TPS yang ada. Wuick count harus dilakukan secara profesional dan proporsional, sebab tanpa kemampuan tersebut bisa saja penyelenggara melakukan kesalahan hasil.
"Ini memang kita harus menunggu real count atau rekapitulasi daripada KPU, sehingga nanti KPU yang menyampaikan kira-kira apakah DKI Jakarta satu atau dua putaran," ucap Ardian.
PR Untuk Ridwan Kamil
Apabila Pilkada Jakarta 2 putaran, maka pertarungan bakal berlangsung antara Pramono-Rano dan Ridwan Kamil-Suswono. Ardian bilang, Ridwan Kamil-Suswono perlu kerja ekstra untuk mendapatkan suara pemilih Dharma-Kun sebesar 10,68 persen.
"Katakanlah misalnya Pramono Anung-Rano Karno tidak mencapai 50 persen lebih, tentu ini dia tinggal mengambil, menyisir sedikit saja suara dari Dharma Pongrekun yang ada ini," jelas Ardian.
"Kemudian juga, Ridwan Kamil ketika masuk putaran kedua Pilkada DKI Jakarta tentu juga hal yang lumayan memungkinkan, tetapi memang perlu kerja ekstra-ekstra keras karena pasar pasarnya sudah tidak begitu banyak," sambung dia.
Meski begitu, Ardian meyakini warga Jakarta yang memilih Paslon Dharma-Kun, sebenarnya adalah pemilih-pemilih militan. Mereka sejauh ini dinilai tidak mengarahkan dukungan ke Ridwan Kamil maupun ke Pramono Anung.
Gerindra Prediksi Pilkada Jakarta 2 Putaran
Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyebut, kemungkinan besar Pilkada Jakarta 2024 akan berlangsung dua putaran. Hasil ini berdasarkan perhitungan internal dari tim pemenangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO).
"Kalau Pilkada Jakarta, tadi kami sedang menunggu perhitungan real count dari KPU walaupun kemudian di internal sudah diumumkan oleh ketua tim dari paslon RIDO Pak Ariza Patria sudah mengumumkan bahwa menurut perhitungan internal yang dihitung itu kemungkinan besar akan terjadi dua putaran," kata Dasco di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (28/11).
Dasco mengatakan, pihaknya segera merumuskan strategi jika dua putaran terjadi. Tim RIDO pun mengevaluasi jalannya Pilkada kemarin.
"Ya saya pikir strategi-strategi itu akan dirumuskan bila ada dua putaran oleh tim pemenangan yang tentunya setelah mengevaluasi hasil-hasil kerja pada saat kemarin," pungkasnya.