Maman Imanulhaq: Atasi kekerasan anak harus sistematis, jangan cuma reaksional
Merdeka.com - Maraknya kasus kekerasan terhadap anak di Indonesia, tidak terkecuali di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, harus mendapat perhatian. Perlu gerakan masif untuk menciptakan lingkungan sosial, budaya, keluarga dan pendidikan yang ramah bagi anak.
Demikian ditegaskan anggota Komisi VIII DPR RI, Maman Imanulhaq dalam sosialisasi Perundangan Perlindungan Anak bersama Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI (KPPA) di MTs Maarif NU Cijeruk Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat, (15/12).
Wakil Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa(FKB) DPR RI itu mengaku prihatin dengan mencuatnya beberapa kasus kekerasan terhadap anak di Kabupaten Bogor seperti yang terjadi di Citeureup, Cibungbulang dan Ciampea. Ia minta semua pihak serius menyikapi masalah tersebut antara lain dengan menciptakan desa ramah anak.
-
Bagaimana cara mengatasi kekerasan anak di sekolah? 'Hal ini harus disikapi secara serius, dengan bergerak serentak akhiri kekerasan pada satuan pendidikan. Upaya keras, masif, terstruktur, aksi nyata, serta terukur dalam pencegahan dan penanganan kekerasan pada satuan pendidikan wajib dilakukan,' kata Aris.
-
Apa dampak kekerasan pada anak? Menurut American Psychological Association (APA), anak-anak yang mengalami kekerasan lebih rentan terhadap depresi, kecemasan, agresi, dan perilaku antisosial di kemudian hari.
-
Bagaimana cara melindungi anak dari kekerasan? 'Ajari anak untuk berteriak dan lalu menghindari pelaku atau cari orang dewasa lain untuk minta perlindungan,' jelas Vera saat dihubungi di Jakarta, dilansir Antara, Rabu (31/7). Selain itu, ajarkan anak untuk selalu bercerita jika ada yg menyakiti dirinya.
-
Kenapa kekerasan bisa merugikan anak? Mereka berisiko mengalami masalah fisik dan mental, penyalahgunaan narkoba, serta penurunan kualitas hidup yang dapat berlangsung hingga dewasa, bahkan seumur hidup.
-
Kenapa kekerasan anak di sekolah semakin marak? Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyebutkan maraknya kekerasan terhadap anak di lingkungan satuan pendidikan karena lemahnya deteksi dini terhadap tumbuhnya kelompok pertemanan yang berpengaruh negatif. 'Kekerasan pada anak di satuan pendidikan cenderung dilakukan secara berkelompok akibat lemahnya deteksi dini terhadap tumbuhnya circle yang berpengaruh negatif,' kata Anggota KPAI Aris Adi Leksono saat dihubungi di Jakarta. Demikian dikutip dari Antara, Senin (11/3).
-
Siapa yang sering melakukan kekerasan pada anak? Sayangnya, sering kali kekerasan ini dilakukan oleh orang-orang terdekat, termasuk orang tua mereka.
"Mengatasi kekerasan anak ini harus sistematis, rasional dan melibatkan seluruh elemen masyarakat. Jangan hanya reaksional dan emosional. Itu tidak menyelesaikan masalah," ujar bakal calon wakil Gubernur Jabar Ridwan Kamil ini.
Pengasuh Pondok Pesantren Al-Mizan Jatiwangi ini menyebut pentingnya gerakan kultural, sosial dan budaya dalam pencegahan kekerasan terhadap anak. Gerakan bisa dimulai dari desa yang masyarakatnya penuh dengan tradisi kesantunan dan kearifan lokal.
"Desa sangat strategis untuk mencegah dan menyelamatkan anak-anak kita. Apalagi Bogor sangat kuat nuansa religiusitas yang dipelopori para Kiai dan Habaib. Bogor akan jadi contoh terbaik gerakan anti kekerasan berbasis masyarakat," kata politisi asal
Majalengka yang biasa disapa Kang Maman itu.
Belakangan Kang Maman gencar mengkampanyekan Desa Ramah Anak seperti yang dilakukan di beberapa desa di Majalegka, Subang, Bogor dan Cirebon. Sementara Pondok Pesantren Al-Mizan Jatiwangi, Majalengka yang diasuhnya merupakan pencontohan pesantren ramah perempuan dan anak. (mdk/rnd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mereka yang agresif akan menganggap bahwa sifat toleransi itu menunjukkan kelemahan.
Baca SelengkapnyaHal ini ditandai dengan penandatanganan kesepakatan bersama antar Forkopimda.
Baca SelengkapnyaKetua KPAI Ai Maryati Solihah menyebutkan regulasi yang berkaitan dengan perlindungan anak sebetulnya sudah cukup komprehensif.
Baca SelengkapnyaKetua DPR RI Puan Maharani berharap ada program-program dari Pemerintah yang dapat mencegah terjadinya KDRT.
Baca SelengkapnyaKasus asusila ini tak hanya merusak masa depan anak, namun juga membuat mereka harus berurusan dengan hukum.
Baca SelengkapnyaDeretan kasus di atas hanya segelintir. Tentu kondisi tersebut sungguh miris. Pelajar seorang tak lagi menunjukkan sikap sebagai seorang anak terpelajar.
Baca SelengkapnyaDirjen HAM menyebut tindakan merundung bisa mencederai martabat dan merugikan seseorang.
Baca SelengkapnyaAnak yang terlibat sebagai pelaku perundungan harus segera ditindak, serta penanganan yang tepat dan segera sangat penting untuk menciptakan perubahan positif.
Baca SelengkapnyaImran menyampaikan hal ini merespons maraknya kasus penyiksaan terhadap balita.
Baca SelengkapnyaKPAI mengatakan bahwa kasus perundungan di Temanggung seharusnya menjadi sinyal bahaya.
Baca SelengkapnyaAjarkan anak untuk selalu bercerita jika ada yg menyakiti dirinya.
Baca SelengkapnyaKasus perundungan di Cilacap membuat publik geram. Namun pantaskah pelaku yang masih anak di bawah umur dipenjarakan?
Baca Selengkapnya