Membedah Hasil Survei Internal Jokowi dan Prabowo
Merdeka.com - Dua pasangan Capres dan Cawapres Jokowi-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno kembali bertarung dengan mengeluarkan hasil survei yang dilakukan secara internal. Publik pun disajikan dengan saling klaim keunggulan dari kedua kubu, baik Jokowi ataupun Prabowo.
Walau tidak dirinci hasil dari surveinya, kubu Jokowi maupun Prabowo mempercayai hasil survei internalnya sangat kredibel. Apa hasil survei internal kubu Jokowi dan Prabowo? Berikut hasil ulasannya yang merdeka.com rangkum:
Prabowo Selisih 4 Persen dari Jokowi
-
Apa klaim Prabowo tentang dirinya dan Jokowi? Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan dirinya sudah menyatu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, Jokowi mampu menyatukan lawan menjadi kawan. Saat Pilpres 2019 Prabowo merupakan lawan Jokowi, namun setelah Jokowi terpilih menjadi presiden Prabowo pun merapat kedalam kabinet Jokowi.
-
Bagaimana Prabowo mendapatkan dukungan dari Jokowi? “Dorongan dari Pak Jokowi itu membuat Pak Prabowo Subianto sekarang lebih unggul. Endorse dari Pak Jokowi yang sudah kelihatan itu kan.“
-
Siapa yang percaya diri Prabowo Subianto menang di Jember? Emil Erlestianto Dardak, Wakil Gubernur Jawa Timur sekaligus Ketua Partai Demokrat Jawa Timur, percaya diri pasangan calon (Paslon) Presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabumi Raka akan menang tebal di Jember Jawa Timur.
-
Siapa yang mengklaim telah menyatu dengan Jokowi? Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan dirinya sudah menyatu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, Jokowi mampu menyatukan lawan menjadi kawan.
-
Bagaimana efek persatuan Jokowi dan Prabowo? “Efek persatuan mereka itu luar biasa, telah melahirkan kebijakan-kebijakan yang akan menjadi game changer, perubahan yang punya efek dahsyat pada perekonomian dan masyarakat secara umum,“ sambungnya.
-
Siapa yang meyakini Prabowo-Gibran menang? Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menargetkan suara pasangan capres-cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka tembus di atas 51 persen usai kampanye akbar terakhir di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, Sabtu (10/2/2024).
Gerindra mengakui elektabilitas Capres Jokowi masih unggul dari capres jagoannya Prabowo Subianto. Namun, keunggulan tersebut tipis, hanya sekitar empat persen saja. Anggota Badan Komunikasi Gerindra, Andre Rosiade mengatakan, dari hasil survei internal, Prabowo-Sandi mengejar ketertinggalan dari Jokowi-Ma'ruf. Per Desember 2018, selisihnya sangat tipis.
"Hanya empat persenan," kata Andre kepada merdeka.com, Senin (10/12).
Dia menjamin, survei internal yang dilakukan pihaknya itu kredibel. Meskipun, dia menolak membeberkan siapa lembaga yang melakukan survei itu.
Lemah di Indonesia Timur, Unggul Tipis di DKI, Sumut dan Sumbar
Survei internal Prabowo-Sandi menyebutkan, elektabilitas pasangan nomor urut 02 ini merangkak naik. Direktur Pencapresan PKS, Suhud Alyuddin menekankan, di beberapa provinsi Prabowo-Sandi unggul tipis dari petahan Jokowi-Ma'ruf.
"Hingga hari ini kami mulai unggul tipis di beberapa provinsi seperti DKI Jakarta, Sumut, Sumbar," kata Suhud kepada merdeka.com, Senin (10/12).
Salah satu yang tengah diperbaiki kubu Prabowo-Sandi strategi menghadapi pemilih di Indonesia Timur. Saat ini, menurut Suhud, Indonesia Timur masih pekerjaan yang cukup berat bagi pasangan Prabowo-Sandi. Termasuk di kawasan Papua, yang menurutnya dibutuhkan kerja keras.
"Masuk masa kampanye mungkin akan mengubah peta dukungan terutama di Indonesia Timur. Secara umum Indonesia Timur perlu kerja keras," kata Suhud.
Elektabilitas Jokowi 52 persen
Di internal kubu Jokowi-Ma'ruf, survei juga dilakukan. Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Arya Sinulingga memberikan sedikit bocoran soal hasil survei jagoannya. Arya mengklaim, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf masih unggul dengan selisih yang terpaut jauh dari Prabowo-Sandiaga.
"Yang pasti jauh selisih antara Jokowi dan Prabowo," kata Arya saat dihubungi merdeka.com, Senin (10/12).
Secara keseluruhan, kata Arya, survei menunjukkan elektabilitas Prabowo-Sandi stagnan. Kebalikannya, Jokowi-Ma'ruf terus merangkak naik. Sayang, Arya masih merahasiakan presentase keunggulan Jokowi atas Prabowo serta periode survei interal dilakukan. "Tidak ada kemajuan berarti dari lawan kami, justru Jokowi naik terus hasil surveinya," terangnya.
Sementara itu Wakil Direktur Saksi Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi- Ma'ruf Amin, Achmad Baidowi menegaskan, dari hasil survei internal, persentase elektabilitas Jokowi mencapai 52 persen. Sama dengan hasil survei lembaga lainnya.
Jokowi Masih Lemah di Banten
Dewan Pengarah Bravo 5, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pihaknya melakukan survei internal untuk melihat dan kekuatan di daerah, terkait pasangan Jokowi-Ma'ruf. Dia mengakui bahwa masih ada daerah-daerah lemah atau yang suaranya tak unggul. Salah satunya di Banten.
"Ada beberapa daerah yang masih rawan. Mungkin di Banten. Tapi Jawa Barat, kita margin of error. Yang lainnya kita menang mutlak," kata Luhut.
Saat ditegaskan kenapa suara Banten turun, padahal ada sosok Ma'ruf Amin, dia menegaskan, Ketua Majelis Ulama Indonesia itu belum berkampanye di sana. "Ya belum turun. Tapi nanti, begitu beliau turun, saya kira banyak pengaruhnya," ungkap Luhut.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kepribadian Prabowo yang dianggap tegas, jujur, dan bersih juga menjadi faktor elektabilitas paling tinggi.
Baca SelengkapnyaTingkat kepercayaan masyarakat terhadap kepemimpinan Presiden Prabowo yaitu sangat yakin dengan 19,7 persen dan cukup yakin dengan 65,5 persen
Baca SelengkapnyaSampel sebanyak 1.217 responden dipilih melalui kombinasi random digital dialling (RDD) (265 responden) dan double sampling (952 responden).
Baca SelengkapnyaSebaliknya, penurunan dialami pasangan nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Padahal, Ganjar pernah menjabat Gubernur Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaPopulasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau s
Baca SelengkapnyaHasilnya, TNI memperoleh angka 85,8 persen dan Presiden 77,1 persen.
Baca SelengkapnyaElektabilitas Prabowo-Gibran tinggi karena ada gabungan pemilih Jokowi dan pemilih Prabowo.
Baca SelengkapnyaSurvei Indikator ini dilakukan pada tanggal 18-21 Februari 2024 kemarin.
Baca SelengkapnyaResponden pun ditanya siapa pasangan calon presiden yang dinilai paling mampu meneruskan program Jokowi.
Baca SelengkapnyaSetidaknya ada tiga faktor yang membuat elektabilitas Prabowo-Gibran mendominasi kota yang terkenal dengan kesenian reog tersebut.
Baca Selengkapnyamasyarakat yang tidak puas dengan kinerja Jokowi lebih banyak memilih Anies-Muhaimin
Baca Selengkapnya"Mayoritas warga cukup/sangat puas atas kinerja Joko Widodo sebagai Presiden, 75,8%," tulis dalam survei tersebut
Baca Selengkapnya