Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mendagri sebut ada petahana persulit proses e-KTP warga jika tak didukung

Mendagri sebut ada petahana persulit proses e-KTP warga jika tak didukung Mendagri dan Gubernur DKI tinjau e-Samsat. ©2018 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho

Merdeka.com - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo menyebut pilkada bisa saja dimanfaatkan calon petahana untuk menahan e-KTP warga yang mendukung pasangan calon lain. Alhasil, warga tersebut tidak bisa menyalurkan hak politiknya.

Hal itu diungkapkan Menteri Tjahjo saat memberikan kuliah umum di Universitas Sriwijaya Palembang, Sabtu (31/3). Menurut dia, banyak cara yang dilakukan calon petahana untuk kembali merebut kekuasaan, salah satunya menahan e-KTP.

"Kadang warga yang tidak mendukung petahana, proses e-KTP nya diperlambat atau ditahan. Saya minta jangan terjadi seperti ini," ungkap Tjahjo.

Dikatakannya, tindakan buruk tersebut terjadi karena ada kedekatan antara calon petahana dengan kepala desa atau lurah. Kades dan lurah diinstruksikan tidak memberikan hak warga untuk mendapatkan kartu identitas.

"Karena dekat dengan kepala daerah (petahana), jadi tidak dikasihkan, sesuai perintah. Kejadian ini ada, seperti di kota besar," ujarnya.

Dia menambahkan, hingga saat ini terdapat 20 juta penduduk yang belum melakukan perekaman e-KTP. Sebanyak 2,2 juta diantaranya adalah warga yang baru berusia 17 tahun pada pilkada serentak Juni 2018. Mereka terancam tidak bisa masuk dalam daftar pemilih tetap dalam Pemilihan Presiden dan Pemilihan Legislatif 2019.

"Untuk pilpres ada 20 juta belum perekaman, 2,2 juta pemilih pemula, masuk usia 17 tahun saat pilkada serentak nanti," kata dia.

Oleh karena itu, Tjahjo meminta setiap daerah melakukan perekaman secara cepat sehingga semua warga bisa mendapatkan e-KTP dan dapat masuk dalam DPT.

"Kita fokuskan pemilih pemula, ada 2,2 juta blanko disiapkan, di samping warga yang usianya lebih dari itu dan berhak memiliki e-KTP," tutupnya. (mdk/rhm)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sejumlah Kades di Garut Diduga Dukung Salah Satu Pasangan Calon di Pilkada, Bawaslu Investigasi
Sejumlah Kades di Garut Diduga Dukung Salah Satu Pasangan Calon di Pilkada, Bawaslu Investigasi

Proses tersebut dilakukan pihaknya setelah menerima laporan resmi dari pelapor.

Baca Selengkapnya
Heboh KTP Warga Jakarta Dicatut Dukung Dharma-Kun, Cak Imin: Komisi II Harus Turun Verifikasi
Heboh KTP Warga Jakarta Dicatut Dukung Dharma-Kun, Cak Imin: Komisi II Harus Turun Verifikasi

Wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar alias Cak Imin meminta agar Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk fair dan mengkontrol proses pencalonan.

Baca Selengkapnya
Dharma Pongrekun Klarifikasi Usai KTP Warga Dicatut Buat Dukungan Pilkada Jakarta
Dharma Pongrekun Klarifikasi Usai KTP Warga Dicatut Buat Dukungan Pilkada Jakarta

Dharma menegaskan, semua syarat yang dikumpulkan untuk maju sebagai pasangan calon perseorangan dipastikan didapat dari para relawan secara sukarela.

Baca Selengkapnya
Petugas Kelurahan di Garut Diduga Paksa Warga Pilih Paslon Pilkada, Ini Modusnya
Petugas Kelurahan di Garut Diduga Paksa Warga Pilih Paslon Pilkada, Ini Modusnya

Warga diresahkan dengan aksi petugas yang mengaku dari kelurahan.

Baca Selengkapnya
Kasus Kades Ogan Ilir Nyambi jadi Timses Caleg Disetop, Ini Alasannya
Kasus Kades Ogan Ilir Nyambi jadi Timses Caleg Disetop, Ini Alasannya

Kasus ini sebelumnya menjadi perhatian publik setelah video ajakan dari kades viral di media sosial.

Baca Selengkapnya
Kades di Tangerang Lebih Pilih Pilkades Tanpa Jalur Partai, Ini Alasannya
Kades di Tangerang Lebih Pilih Pilkades Tanpa Jalur Partai, Ini Alasannya

Pilkades diharapkan berjalan seperti sebelumnya tanpa keterlibatan partai politik.

Baca Selengkapnya
Haris Azhar Ngaku Punya Banyak Data Pelanggaran Hukum di Pilkada Banten 2024
Haris Azhar Ngaku Punya Banyak Data Pelanggaran Hukum di Pilkada Banten 2024

“Aparatur-aparatur negara, atau penegak hukum yang lain, hentikanlah. Kami punya cukup temuan-temuan berjenjang," kata Haris.

Baca Selengkapnya
60 Ribu Pemilih Potensial di Bandung Belum Memilili E-KTP
60 Ribu Pemilih Potensial di Bandung Belum Memilili E-KTP

Pemilih potensial tersebut rata-rata akan menginjak usia 17 tahun pada 14 Februari mendatang.

Baca Selengkapnya
PDIP Bongkar Modus Mobilisasi Kepala Desa Menangkan Luthfi-Yasin di Pilgub Jateng
PDIP Bongkar Modus Mobilisasi Kepala Desa Menangkan Luthfi-Yasin di Pilgub Jateng

Investigasi yang dilakukan tim kuasa hukum PDIP kubu Luthfi-Yasin sangat masif mengerahkan aparat desa.

Baca Selengkapnya
Tim Hukum Andika-Hendi Laporkan Kasus Ratusan Kades Tak Netral dalam Pilgub Jateng
Tim Hukum Andika-Hendi Laporkan Kasus Ratusan Kades Tak Netral dalam Pilgub Jateng

Tim Hukum Perkasa berharap Bawaslu tidak sekadar memeriksa kasus ini tetapi juga mengusut dalang dari ketidaknetralan para kades ini.

Baca Selengkapnya
PDIP Temukan Indikasi Oknum Kepolisian Cawe-Cawe Di Pilgub Jateng
PDIP Temukan Indikasi Oknum Kepolisian Cawe-Cawe Di Pilgub Jateng

Ronny menyebut kecurangan TSM bisa dilihat dari adanya pengerahan atau mobilisasi kepala desa untuk mendukung salah satu paslon di Pilgub Jateng.

Baca Selengkapnya
Heboh soal Pencatutan KTP Warga DKI Dukung Paslon Pilkada, Menkominfo Respons Begini
Heboh soal Pencatutan KTP Warga DKI Dukung Paslon Pilkada, Menkominfo Respons Begini

Budi menilai, selama pencatutan KTP itu sesuai dengan undang-undang yang berlaku pada Pemilu, maka dipersilahkan saja.

Baca Selengkapnya