Nusron Wahid: Tidak akan Aklamasi, Ada 4 Calon Tantang Airlangga di Munas
Merdeka.com - Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu DPP Partai Golkar Nurson Wahid memastikan Munas akan berjalan demokratis. Dia ragu pemilihan calon Ketua Umum Golkar di Munas akan ditempuh dengan aklamasi.
Menurutnya, Munas tidak akan hanya diikuti satu kandidat calon Ketum saja. Dia memprediksi setidaknya ada 4 kader Golkar yang kemungkinan maju sebagai caketum di Munas.
"Melihat dinamika di Rapim, dipastikan di Munas tidak akan ada calon tunggal. Setidaknya akan ada 4 calon yang muncul, yaitu Airlangga Hartarto, Indra Bambang Utoyo, Ridwan Hisyam, Bambang Susatyo," kata Nusron Wahid di Jakarta, Jumat (15/11).
-
Siapa ketua umum Partai Golkar saat ini? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Siapa yang akan menjadi pemimpin Golkar di masa depan? Selanjutnya Menko Airlangga mengatakan bahwa calon ASN yang direkrut tentu bisa mengisi posisi kunci sebagai future leaders dan memegang jabatan kritikal yang akan menjalankan birokrasi berkelas dunia dalam Visi Indonesia Maju 2045.
-
Siapa yang akan kejutan di Golkar? Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia merespons soal isu kedatangan Jokowi ke Jakarta untuk menjadi kader Partai Golkar. Dia memastikan akan ada kejutan Kamis sore ini di Markas DPP Partai Golkar.
-
Siapa Ketua Umum Partai Golkar? Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto bersilaturahmi dengan pimpinan ormas Hasta Karya atau pendiri, ormas yang didirikan, dan organisasi sayap partai berlambang pohon beringin, Minggu (6/8/2023).
-
Mengapa Golkar ingin Airlangga memimpin lagi? Pasalnya, Airlangga dinilai berhasil dengan membawa Golkar berada di urutan kedua Pemilu 2024 dengan perolehan suara 15,28% 'Prestasi AH (Airlangga Hartarto) yang bisa naikkan elektabilitas Golkar tak bisa dibantah,' ujar Pengamat Politik Adi Prayitno, Jumat (29/3).
-
Bagaimana Airin akan meningkatkan perolehan kursi Golkar? Sekretaris DPD Partai Golkar Provinsi Banten Bahrul Ulum menyampaikan Airin telah diberi tugas sebelum pilkada, yakni meningkatkan perolehan kursi Partai Golkar di semua tingkatan pada pemilu legislatif di Provinsi Banten.'Beliau sukses, mampu menambah perolehan suara, dari 1 kursi DPR RI menjadi 2 kursi di Banten III,' ujar Ulum kepada wartawan, Selasa (26/3).
Dia juga meyakini, jumlah kandidat ketua umum akan terus bertambah. Sehingga, skenario aklamasi bisa batal terjadi.
"Saya yakin juga akan muncul calon-calon lain. Dipastikan tidak calon tunggal. Kalau tidak calon tunggal bagaimana akan aklamasi?," ujar Nusron.
Selain itu, Nusron menyebut ada empat hasil rapat pimpinan nasional. Di antaranya, memprioritaskan kader partai golkar untuk dicalonkan dalam pilkada, Munas dengan mengedepankan musyawarah mufakat berlandaskan demokrasi serta menugaskan Fraksi Partai Golkar berkaitan dengan UU Pemilu.
Kritik Hasil Rapimnas
Dia mengkritik rekomendasi Munas harus dilakukan dengan musyawarah. Jalan musyawarah, kata dia, baik dilakukan bila hanya ada satu calon. Untuk itu, mekanisme voting akan menjadi pilihan terbaik di Munas.
"Musyawarah mufakat itu sesuatu yang baik selama calonnya hanya satu dan semua sepakat. Tapi kalau calonnya banyak, bagaimana cara mengambil keputusannya? Masak empat-empatnya akan jadi ketum semua. Pasti harus satu dan lewat mekanisme voting, sebagai satu-satunya jalan," jelas dia.
Eks Kepala BNP2TKI ini mengungkapkan, ada upaya dari pihak tertentu agar pemilihan Caketum dilakukan dengan aklamasi. Skenario itu, lanjut Nusron, bertabrakan dengan aturan ART pasal 50.
"Padahal tatacara pemilihan pimpinan partai sudah diatur dalam ART, pasal 50. Pemilihan harus dilaksanakan secara langsung oleh peserta munas, dan melalui 3 tahap; penjaringan, pencalonan dan pemilihan. Darimana tahu kalau cuma calon tunggal? Wong tahapannya belum dilalui. Tahap penjaringan saja belum. Kok seakan akan sudah penetapan," tegasnya.
Suara Silent Majority
Di lain hal, Nusron percaya masih banyak pemilik suara, DPD II dan kader lain yang belum menentukan pilihan.
"Kami optimis DPD II dan silent majority nanti akan menentukan pilihannya sesuai dengan hati nurani dan perubahan kepemimpinan partai yang akan membawa partai lebih baik, dinamis dan progresif," tandas Nusron.
Aklamasi Seperti Era Ical
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto ingin Munas Golkar berjalan demokratis. Dia pun tak masalah jika di Munas nanti ketua umum dipilih secara aklamasi. Airlangga menyebut, aklamasi pernah terjadi saat pemilihan caketum Golkar Aburizal Bakrie. Kemudian saat musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) pada 2017 silam.
"Aklamasi bukan pertama kali, pertama kali waktu Pak Ical (Aburizal Bakrie), kedua pada saat Munaslub kemarin. Golkar sudah melaksanakan itu," ucap dia di sela Rapimnas Golkar, Hotel Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta, Kamis (14/11).
Menurut Menko Perekonomian itu, pemilihan secara aklamasi tidak menyimpang dari demokrasi. "Aklamasi itu bagian dari demokrasi juga," kata Airlangga.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Airlangga mengatakan penyelenggaraan Munas sudah sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaDia menyebut, jika isu Munaslub sering terjadi di Partai Golkar menjelang penyelenggaraan Pemilu.
Baca SelengkapnyaMeski begitu, hal ini dapat dipidana apabila narasi tersebut sampai ke tahap fitnah yang diarahkan kepada calon kepala daerah saat proses kampanye.
Baca SelengkapnyaPeluang Ridwan Kamil di Jakarta tetap ada walaupun diakui elektabilitasnya belum optimal.
Baca SelengkapnyaSeluruh kader partai berlambang pohon beringin tersebut telah sepakat memilih Bahlil.
Baca SelengkapnyaAirlangga menyatakan, Golkar masih solid sesuai keputusan rapat kerja nasional.
Baca SelengkapnyaDalang Munaslub bermaksud untuk menggunakan Partai Golkar sebagai kendaraan politik di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaWaketum Partai Golkar Bambang Soesatyo sebelumnya mengungkapkan ada empat nama yang akan menjadi calon ketua umum.
Baca SelengkapnyaAirlangga menanggapi muncul nama Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, Agus Gumiwang, hingga Bahlil Lahadalia jadi calon Ketum Golkar.
Baca SelengkapnyaGolkar sendiri telah menugaskan Ridwan Kamil untuk maju di Pilgub Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaGolkar merupakan partai besar yang tak bisa ditekan oleh siapapun.
Baca SelengkapnyaWaketum Golkar curiga ada penumpang gelap dengan kemunculan gagasan Munaslub melalui orang yang mengaku anggota Dewan Pakar Golkar.
Baca Selengkapnya