Opsi Duet Ganjar-Ridwan Kamil Menguat, Ini Respons PPP
Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani menilai nama Ridwan Kamil hanya kebetulan muncul. Namun belum ada keputusan terkait sosok cawapres pendamping Ganjar.

PPP merespons menguatnya opsi Ridwan Kamil sebagai cawapres pendamping capres yang mereka usung, Ganjar Pranowo. Partai berlambang Kakbah yakin nama yang muncul akan lebih dulu dimusyawarahkan dalam koalisi.

Opsi Duet Ganjar-Ridwan Kamil Menguat, Ini Respons PPP
Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani mengatakan, jika cawapres sudah diputuskan maka Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri akan mengumumkannya ke publik. Sebab, kerja sama yang dibangun saat ini dipimpin langsung Megawati.

"Soal cawapres Mas Ganjar ini kan semua ketua umum partai akan bermusyawarah, dan bagaimanapun dalam koalisi atau kerja sama ini dipimpin PDIP ya tentu Bu Mega yang akan menyampaikan kepada publik tentang siapa yang akan diputuskan oleh koalisi yang saat ini posisinya adalah 4 partai,."
Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani di kawasan SCBD, Jakarta, Minggu (10/9).

Lebih lanjut, dia mengatakan, pihaknya juga melihat perkembangan dari koalisi lain sebelum menentukan sosok cawapres yang tepat untuk Ganjar. Terlebih, nama-nama yang ada sudah mengerucut dan dibahas bersama partai politik pengusung Ganjar Pranowo.

"Di luar nama-nama itu kan tidak tertutup kemungkinan, karena bisa jadi yang namanya bacawapres itu kan sedikit banyak melihat juga ya perkembangan yang ada di luar koalisi partai-partai yang mengusung Pak Ganjar, termasuk misalnya
Di koalisi Amin, nanti koalisi Pak Prabowo seperti apa," jelasnya.
Perihal komunikasi yang dilakukan Ridwan Kamil dengan Megawati, dia menyebut hal itu wajar. Apalagi, saat ini nama mantan Gubernur Jawa Barat itu sedang naik daun, sehingga sudah pasti terus menjadi pembahasan.


Namun, Arsul yakin partai pengusung Ganjar Pranowo belum menentukan siapa sosok cawapres Ganjar.

"Saya kira sekali lagi, yang dibahas itu banyak jumlah sosok. Hanya kebetulan yang muncul ke permukaan itu saat ini ya Pak RK, ya wajar kalau Pak RK itu disebut-sebut favorit. Tapi saya kira para ketua umum itu masih akan terus membicarakan dan mendiskusikan, dan sampai saat ini belum memutuskan," imbuh dia.