Organisasi Sayap Gerindra Dukung Lucky Hakim-Syaefudin di Pilkada Indramayu
Selain foto, Lucky mengaku memiliki bukti lainnya seperti dokumen hingga video.
Tunas Indonesia Raya (Tidar), organisasi sayap partai Gerindra, Wilayah Indramayu menyatakan dukungannya kepada pasangan calon Lucky Hakim-Syaefudin sebagai calon Bupati dan Wakil Bupati Indramayu. Mereka yakin, rekomendasi tersebut atas persetujuan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
"Ada yang mengaku sebagai kader Gerindra tapi berani menantang bahkan menolak perintah Bapak Prabowo Subianto dan Bapak Ahmad Muzani yang telah memutuskan kebijakan terkait rekomendasi pilkada kepada Lucky Hakim dan Syaefudin sebagai calon Bupati dan Wakil Bupati Indramayu," ujar Ketua Tunas Indonesia Raya (Tidar) Indramayu, Faridul Fikri di Ballroom Hotel Wiwiperkasa Indramayu.
Faridul mengungkapkan ada 500 lebih kader sayap Gerindra yang murni sebagai kader inti ber-KTA dan memiliki SK, juga GMD, Tidar dan PPIR full seluruh Indramayu, mengecam keras aksi yang menentang perintah DPP terkait rekomendasi Pilkada Indramayu.
"Kami catat nama-nama orangnya yang mengatakan foto Pak Sekjen Ahmad Muzani dengan Lucky Hakim pada saat penyerahan rekomendasi Pilkada disebut sebagai dagelan politik," lanjut Faridul.
Pada acara tersebut ratusan kader sayap Gerindra bersepakat menyatakan sikapnya dengan tegas yang teruang dalam tiga poin;
Yang pertama, menyatakan sikap akan tunduk dan patuh pada keputusan DPP yang memberikan Rekomendasi Calon Bupati kepada Lucky Hakim dan sekaligus akan berjuang memenangkan paslon Lucky Hakim dan Syaefudin sebagai calon Bupati dan Wakil Bupati di Pilkada Indramayu.
Yang Kedua, mosi tidak percaya pada ketua DPC Kasan Basari yang dinilai telah gagal memenuhi target suara DPRD Indramayu, sekaligus memohon kepada Bapak Ketua Umum Partai Gerindra untuk mengganti Ketua DPC Gerindra Indramayu Kasan Basari dengan ketua yang baru sesuai dengan kehendak DPP.
Yang Ketiga, meminta kepada Kader yang melakukan aksi di DPC pada tanggal 15 Agustus 2024 untuk segera membuat surat pernyataan memohon maaf kepada Bapak Ketua Umum dan Sekjend Partai Gerindra atas aksi yang tidak beretika tersebut.