Partai Garuda tak isi seluruh daftar caleg DPR

Merdeka.com - Ketua Umum Partai Gerakan Perubahan Indonesia (Garuda) Ahmad Ridha mengakui proses merekrut para bakal calon anggota legislatif tidak mudah menjadi salah satu alasan partainya tidak mengisi seluruh daftar caleg DPR di semua daerah pemilihan. Hal itu diungkapkannya usai mendaftarkan bacaleg Partai Garuda ke KPU.
"Seperti yang disampaikan, salah satunya prosesnya enggak mudah untuk para caleg. Tahapannya cukup banyak. Mungkin masalah teknis di daerah," ucap Ridha di Kantor KPU RI, Jakarta Pusat, Selasa (17/7).
Selain itu Ridha menjelaskan, partainya juga memiliki sejumlah kriteria yang menjadi pertimbangan jika ada yang ingin menjadi caleg. Bacaleg Partai Garuda sendiri berasal baik dari kader partai sendiri maupun masyarakat di luar kader.
"Semaksimal mungkin kami ingin yg masih muda. Kedua, mungkin belum berpartai, dan belum duduk di parlemen. Itu jadi prioritas kita. Yang utama kami dorong kader internal. Sisanya adalah dari masyarakat umum," ujarnya menjelaskan.
Partai Garuda pun berkomitmen ketika mendaftarkan bacalegnya tak ada yang memiliki latar belakang mantan terpidana, termasuk perkara korupsi. Ahmad selaku Ketum Garuda sendiri mengaku prihatin atas persoalan korupsi di Indonesia.
"Kami komit soal itu. Saya kira itu gak ada isu buat kita. Kami sangat prihatin dan partai yang memperjuangkan parpol atau parlemen harus bebas dari korupsi," ucap Ahmad.
"Sebagai dasar yang kami ungkapkan, partai ini lahir dari partai biasa. Dan enggak punya utang politik dari manapun. Kader kami juga dilakukan sebagai bagian strategis sehingga enggak punya utang dengan orang lain," sambungnya.
Terkait caleg, Partai Garuda memiliki targetnya sendiri. Mereka pun optimistis dapat memenuhi target tersebut. Khususnya, kata dia, terhadap daerah Papua atau Papua Barat, yang mana banyak bacaleg dari daerah tersebut hingga melampaui batas kursi yang telah ditentukan.
"Target dapat menempatkan target 48-49 dapil prioritas dengan berbagai pertimbangan. Insya Allah sebagai target itu sudah di atas PT. Beberapa daerah seperti Papua atau Papua Barat saja. Kita merasa ada pembuktian di situ dan nyata dan ada di sana," katanya.
Reporter: Yunizafira Putri
Sumber: Liputan6.com
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya