PDIP: Angkat Kasus Rakyat untuk Kritisi Program Jokowi Metode Usang

Merdeka.com - Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto, memuji penampilan KH Ma'ruf Amin dalam debat Cawapres pada Minggu (17/3) malam di Hotel Sultan, Jakarta.
Hasto menilai, dengan tampilan khas seorang ulama besar, KH Ma'ruf Amin berkomitmen dengan gagasan riset nasional yang dicanangkan Jokowi sebagai bagian untuk memajukan Indonesia di masa mendatang.
"Riset merupakan ukuran kemajuan sebuah bangsa. Integrasi lembaga riset dalam satu Badan Riset Nasional guna menjawab 10-year challenge merupakan langkah terobosan," ujar Hasto kepada wartawan, Senin (18/3).
"Di situlah anak bangsa diberi ruang untuk melakukan riset kembangkan kemampuan negeri. Sebaliknya, Sandi hanya terpaku pada kritik atas program Jokowi tanpa diferensiasi program, tanpa terobosan," tambah Hasto.
Hasto yang juga menjabat sebagai Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Ma'ruf Amin menambahkan, ide Ma'ruf Amin dalam memaparkan program riset nasional yang digagas Jokowi, sangat mencerahkan serta diiringi dengan jawaban dari NU.
"Istilah yang dipakai KH. Ma'ruf Amin jauh lebih konkret. Misal untuk kesehatan, gagasan terhadap pentingnya penghormatan terhadap profesi tenaga medis, namun pada saat bersamaan menegaskan komitmen negara hadir adalah solusi bagi penyempurnaan program BPJS dengan coverage yang luas. Sehingga kata Pak Kiai Ma'ruf, BPJS merupakan program asuransi terbesar di dunia," jelas Hasto.
Dalam debat tersebut, Hasto juga memberikan penilaian jika sebenarnya Sandiaga Uno sangat terkejut dengan penampilan KH. Ma'ruf Amin di atas panggung kemarin.
"Sering tampilnya Sandi ke ruang publik menyebabkan tidak ada lagi gagasan baru yang disampaikan, kecuali mengulang-ulang pola yang sama yakni menyebut nama Ibu Lies. Metode mengangkat kasus rakyat untuk kritisi program Jokowi terkesan sama dengan debat sebelumnya. Metode ini pun nampak usang di mata publik," ungkap Hasto.
"Alhasil, Ma'ruf Amin tampil mengejutkan dan rakyat memberikan apresiasi atas tampilan sosok yang tetap menampilkan jati dirinya sebagai ulama pengayom umat tersebut yang mampu mengelaborasi substansi masalah langsung dengan tawaran solusi," tutup Hasto.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya