PDIP: Sandiaga Uno belum berbuat banyak untuk negeri ini

Merdeka.com - Menyamakan Sandiaga Uno dengan sosok Bung Hatta dinilai blunder bagi kubu Prabowo. Sandi disebut tak pantas disamakan dengan Bung Hatta.
Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Pareira menyayangkan Bung Hatta sebagai founding fathers disamakan oleh tokoh yang disebutnya belum berbuat banyak bagi bangsa Indonesia.
"Sangat disayangkan kalau seorang Bung Hatta yang adalah proklamator, bapak pendiri bangsa (founding father of the nation), Wapres dan tokoh pahlawan bangsa yang sangat dihormati di negeri ini dan di dunia internasional disamakan dengan seorang Sandiaga Uno yang dari rekam jejak karir belum berbuat banyak untuk negeri ini," kata Andreas kepada wartawan, Jumat (26/10).
Andreas pun yakin isu tersebut tak akan termakan oleh masyarakat. Sebab, rakyat sudah cerdas dalam memilih informasi.
"Rakyat tentu tidak mudah dibohongi oleh cara-cara kampanye menyamakan tokoh dan pahlawan bangsa dengan figur politisi cawapres seperti Sandiaga Uno," tambah dia.
Andreas menilai, Jubir Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjutak kehilangan ide bertarung di Pilpres 2019. Dahnil adalah orang yang pertama kali menyebut Sandi sosok dengan Bung Hatta.
Andreas mengatakan, belum lupa dari ingatan publik, Ratna Sarumpaet yang sempat menyebarkan hoaks yang mengguncang negeri ini, yang kemudian malah disambut oleh Jubir-jubir Prabowo dengan menyamakan Ratna dan Tjut Nyak Dien. Sekarang giliran Sandiaga Uno disamakan dengan Bung Hatta yang kemudian menuai protes dari keluarga Bung Hatta.
"Apakah para jubir Prabowo-Sandi tidak punya ide lain yang lebih elegan untuk mengangkat derajat figur jagoannya?" jelas Andreas.
Sebelumnya, dalam video berdurasi 2 menit 11 detik yang diunggah di dalam laman Twitter Wasekjen PAN yang juga jubir Prabowo-Sandiaga, Faldo Maldini, Dahnil tidak sendiri. Dia bersama empat juru bicara tim kampanye Prabowo-Sandiaga. Mereka adalah dokter Irene mewakili Gerindra, Faldo Maldini, dokter Gamal Albinsaid, dan politikus muda PKS Pipin Sopian.
Dahnil menyampaikan, pendapatnya bahwa sosok Prabowo-Sandiaga seperti duet sosok Bung Karno dan Bung Hatta.
"Mereka seperti bagian baru dari model Bung Karno dan Bung Hatta. Pak Prabowo itu seperti kombinasi Bung Karno dan Jenderal Soedirman. Sedangkan Bang Sandi adalah bagian baru dari Bung Hatta," ucap Dahnil.
Pengumpamaan Dahnil itu mendapat reaksi keras dari cucu Bung Hatta, Gustika Jusuf-Hatta. Melalui akun @Gustika menuliskan, "Tidak kenal dengan Bung Hatta tidak usah mengibaratkan sebagai Bung Hatta. Tidak elok menggunakan nama Beliau (dan Eyang Karno) demi kepentingan politik. I'm so done, setiap pilpres nama beliau digadai-gadai. it's getting old @Dahnilanzar."
Dahnil pun klarifikasi. Dia tak bermaksud menyamakan Sandiaga dengan Bung Hatta.
"Pada prinsipnya bukan kami ingin mempersamakan bung Hatta dan Bang Sandi, itu keliru, yang betul adalah bagaimana caranya bang Sandi itu bisa tiru bung Hatta. Kenapa bung Hatta, karena sejak awal bang Sandi ingin belajar banyak dan meneladani konsepsi pemikiran ekonomi Bung Hatta," ucapnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya